MALANG - Universitas Brawijaya (UB) optimis bisa meraih kembali status
akreditasi institusi A dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan
Tinggi (PT). Sebelumnya setelah proses visitasi oleh Asesor, akreditasi
UB hanya mendapat nilai B, turun dari tahun sebelumnya.
Kepada Malang Post Rektor UB Prof Dr IR Yogi Sugito menuturkan
seharusnya UB tetap mendapatkan nilai akreditasi institusi A, namun
karena ada kesalahan penilaian oleh Asesor maka nilainya menjadi turun.
“Ternyata ada nilai yang lupa tidak dimasukkan oleh Asesor sehingga
nilai akreditasi institusi UB menjadi turun,” ungkap Yogi ditemui saat
membuka acara Job Fair beberapa waktu lalu.
Yogi menegaskan ia sendiri sempat kaget mendengar bahwa nilai akreditasi
UB hanya B saja. Sebab pada saat desk evaluation sudah jelas bahwa UB
bisa kembali mendapatkan poin A. Setelah diproses ulang diketahui bahwa
ada kesalahan saat input data hasil visitasi oleh Asesor. Yang ternyata
ada beberapa poin penilaian yang nilainya tidak dimasukkan ke dalam
borang akreditasi. “Harusnya setelah visitasi nilai UB tetap seperti
desk evaluation, tapi ternyata malah turun. Ini kan aneh,” kata dia.
UB dikoordinir oleh Pusat Jaminan Mutu (PJM) pun mengontak sekretariat
BAN PT dan melaporkan hal itu. Yang kemudian diketahui ada kesalahan
teknis saat menginput nilai. Yogi membantah jika penurunan tersebut
dikarenakan adanya penurunan standar mutu di UB. Seperti isu makin
menurunnya jumlah guru besar UB atau karena kapasitas mahasiswa yang
overload. “Jadi tidak benar kalau ada hubungannya dengan mutu, buktinya
banyak prodi UB yang sudah akreditasi internasional,” tukasnya.
Menurut rektor yang akan segera mengakhiri masa jabatannya Juni ini,
kalau di internasional UB sudah mendapatkan pengakuan maka seharusnya di
nasional juga sama. Protes yang diajukan UB kepada BAN PT ini
menurutnya juga menjadi bukti bahwa UB tetap memerhatikan standar
nasional PTN. “Nanti dikira kami tidak peduli dengan akreditasi
nasional, karena di luar negeri kami juga sedang gencar memroses
akreditasi,” kata dia.
Seperti diketahui warga UB sempat resah dengan turunnya akreditasi
institusi dari A menjadi B. Di berbagai media sosial seperti twitter
banyak dugaan yang akhirnya muncul. Misalnya ada yang menyatakan bahwa
status akreditasi institusi UB turun karena banyak prodi baru yang belum
akreditasi, dan juga jumlah mahasiswa baru yang tidak sesuai dengan
kapasitas. Namun dengan tegas hal itu ditampik oleh Yogi Sugito. “Jadi
masalahnya hanya karena ada nilai yang belum diinput, sesuai prosedur
kami pun sudah mengajukan akreditasi ulang,” pungkasnya.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar