MAKALAH
MANAJEMEN AGROBISNIS PERIKANAN
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen agrobisnis perikanan dibawah
bimbingan:
Zainal
Abidin, S.Pi., MBA
DISUSUN OLEH:
AYU RETNO WULANDARI 145080501111042
FERI ARDIANZA SAPUTRA 145080507111006
BAYU DWI PRAKOSO 145080501111076
M. IQBAL ALIF 145080501111050
AFSAH
INDAH MAULIDAH 155080407111031
MAHARANI KENANTY P 155080407111032
VITA INDARUYATI 155080400111062
VIRASKY JULYARKO 155080401111024
FAJAR
AFISYAH 145080507111016
SARASWATI DESTRI P 155080401111005
LAILATUL AZIZAH 155080400111054
INDAH PRANATA NINGRUM 155080407111013
ADAM FIRMANA 145080501111062
BELLA INTAN WAHYUNI 145080501111052
ANGGRAENI SEPTI W 145080507111012
FAKULTAS
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
MALANG
2016
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan hidayahNya penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen
Sumberdaya Manusia” dengan baik dan tepat waktu. Adapun makalah manajemen
agrobisnis perikanan ini membahas tentang definisi, tujuan, fungsi, konsep
serta proses manajemen sumberdaya manusia.
Saya sampaikan
banyak terima kasih pula kepada bapak Zainal Abidin, S.Pi., MBA selaku dosen
pembimbing manajemen agrobisnis perikanan dan beberapa pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Harapan penulis, makalah ini dapat bermanfaat sebagai
referensi di bidang perikanan terlebih manajemen agrobisnis perikanan. Namun
tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari teknik penyusunan maupun konten makalah. Oleh karena itu penulis
mengharap saran dan kritik yang terkait dengan makalah ini.
Penyusun
Daftar isi
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Indonesia
adalah negara kepulauan yang memiliki banyak potensi sumber daya alam.Salah
satu sumber daya alamnya yang melimpah adalah sektor kelautan dan perikanan.
Samudera Indonesia dengan panjang garis pantai 1.600 km. Kelautan merupakan
salah satu potensi
wilayah yang signifikan bagi pengembangan
dari
sistem pengembangan perwilayahan
potensi perikanan
laut dan pengembangan hasil
laut.
Dalam era globalisasi saat ini,dimana
ditandai dengan
adanya
perubahan yang begitu cepat,suatu organisasi atau
lembaga institusi dituntut untuk mengadakan
penyesuaian -
penyesuaian dalam semua segi yang
ada pada organisasi
tersebut. Dengan
terbatasnya sumber daya manusia yang ada,organisasi
diharapkan dapat mengoptimalkannya sehingga
tercapai
tujuan
organisasi
yang telah
ditetapkan. SumberDaya
Manusia merupakan bagian dari dalam
suatu kemajuan ilmu,pembangunan,dan teknologi. Oleh
karena
itu dalam
era sekarang ini dimana teknologi dan peradaban
sudah sangat maju,menuntut Sumber Daya
Manusia
yang kompeten
yang memiliki
semangat dan kedisiplinan yang
tinggi
dalam menjalankan peran dan
fungsinya
baik untuk individual maupun tujuan
organisasional. Oleh, karena
itu maju tidaknya
suatu
negara tergantung dari kemampuan sumber
daya
manusianya.
Menurut Dahuri (2004) peningkatan
kualitas sumber daya manusia di bidang
kelautan dilaksanakan
melalui
pendidikan,
pelatihan, studi perbandingan, praktek lapangan dan
riset. Suatu
pendekatan yang luas disarankan oleh Hager (1986)
dengan
membuat lapangan
kerja
bidang kelautan
dalam 12 kategori:
1)
Eksploitasi dan pemanfaatan mineral dan energi (hidrokarbon, mineral,
energi dan
air).
2)
Ekosistem kelautan (struktur terumbu
karang, sistem
mangrove, pulau-pulau
kecil)
3)
Pengembangan kebijakan (analisis sumber
daya alam, hukum, perencanaan)
4)
Survey dan analisis data (hidrografi, kartografi, pemetaan,sistem informasi
manejemen)
5)
Lingkungan pantai dan nearshore
(penerapan peraturan/hukum,
erosi,
pengendapan lumpur, pemakaian sumber
alam, alokasi
sumber alam, pelabuhan dan dermaga, rekreasi, reklamasi dan pengendalian polusi)
6)
Kesehatan
manusia
(farmakologi, peracunan ikan, toksin,
infeksi kelautan, persenyawaan
bioaktif)
7)
Daerah taman dan konservasi (definisi, hukum/perundang-undangan,
pemanfaatan, penegakan hukum)
8)
Perikanan (penangkapan,
budidaya, pengolahan dan
pemasaran).
9)
Aquakultur dan
marikultur (desain,
konstruksi,
produksi).
10)
Bioteknologi
11)
Pendidikan dan pelatihan (Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi dan riset)
12)
Prakiraan lingkungan(meteorologi, kondisi kelautan, interaksi laut/udara,
produktivitas, seismik dan
vulkanisme).
1.2 Tujuan
1. Agar
mengetahui dan dapat mendeskripsikan Manajemen Sumberdaya Manusia
2. Agar
mengetahui apa tujuan dari Manajemen Sumberdaya Manusia
3. Mengetahui
dan dapat menjelaskan konsep dari Sumberdaya Manusia
4. Memahami
Proses dari Manajemen Sumberdaya Manusia
5. Mengetahui
peran Pemerintah dalam menangani sumberdaya manusia
1.3 Manfaat
1. Untuk mengetahui sejauh mana kualitas
sumber daya manusia dalam rangka pengembangan
potensi kelautan.
2. Agar potensi perikanan yang sangat
melimpah dapat dimanfaatkan dengan optimal
3. Memberikan motivasi terhadap
Sumberdaya Manusia khususnya dibidang Perikanan
2. Pembahasan
2.1 Definisi Manajemen Sumberdaya Manusia
Donelly,
Gibon dan Ivancevich (1998 : 804) menjelaskan manajemen sumber daya manusia
sebagai berikut "Human resources management is the process of
accomplishing organizational objective by acquiring retaining, termaining,
developing dan properly using the human resources in a organization".
Maksudnya adalah manjemen sumber daya manusia merupakan suatu proses untuk
memperoleh kebutuhan perusahaan dengan menerima, membatasi, mengembangkan dan
seharusnya menggunakan sumber daya manusia di dalamnya.
Adapun
menurut pendapat dari Dessler (2000 : 2) mengenai pengertian dari manajemen
sumber daya manusia yaitu : “human resource management
refers to the practices and polices you need to carry out the people or
personal aspect of your management job”. Artinya manajemen sumber
daya manusia Mengacu pada praktik dan kebijakan yang Anda butuhkan untuk
melaksanakan staf atau aspek manajemen masyarakat pekerjaan anda.
Manajemen
sumberdaya manusia merupakan suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk
dapat menunjang aktivitas organisasi atau
perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Manajemen sumber daya
manusia menyangkut desain sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan
karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan
hubungan ketenagakerjaan yang baik sehingga Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik
manajemen yang memengaruhi secara langsung
sumber daya manusianya.
Sumberdaya manusia ialaha
keseluruham penentuan dan pelaksanaan berbagai aktifitas, policy, dan program
yang bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja, pengenmabngan dan pemeliharaan
dalam usaha meningkatkan dukungannya terhadapat peningkatan efektivitas
organisasi dengan cara yang etis dan sosial dapat dipertanggngjawabkan (Hariandja,
2002)
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang
terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pemimpin dan pengendalian
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan,
pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi, dan pemutusan hubungan kerja guna
mencapai tujuan yang ditetapkan (Panggabean, 2002).
Dengan demikian manajemen sumberdaya
manusia adalah potensi yang merupakan aset yang dapat melaksanakan bebagai
aktivitas yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian dan pemimpin. Semakin
baik sumberdaya manusia maka semakin baik makan semakin maju suatu perusahaan
2.2 Tujuan Manajemen Sumberdaya Manusia
Menurut Tangkilisan(2005), tujuan sumber daya manusia
adalah untuk meningkatkan dukungan sumber daya manusia dalam mencapai tujuan
organisasi melalui peningkatan produktivitas pegawai, menurunkan perputaran
kerja, dan mengurangi tingkat absensi sekaligus meningkatkan kepuasan kerja
pegawai, dan juga pengembangan sumber daya manusia. hal ini dapat disebabkan
kepuasan kerja merupakan satu unsur penting dalam peningkatan motivasi kerja,
dan motivasi kerja merupakan ssalah satu unsur penting dalam peningkatan produktivitas.
selanjutnya pengembanagan merupakan salah satu unsur penting dalam
pengembanagan keunggulan bersaing dalam lingkungan bisnis yang terus berubah.
Menurut Rivai (2005:13) tujuan akhir
yang ingin dicapai manajemen sumber daya manusia pada dasarnya adalah:
1.Peningkatan efisiensi
2.Peningkatan efektivitas
3.Peningkatan produktivitas
4.Rendahnya tingkat perpindahan pegawai
5.Rendahnya tingkat absensi
6.Tingginya kepuasan kerja karyawan
7.Tingginya kualitas pelayanan
8.Rendahnya komplain dari pelanggan
9. meningkatkatnya bisnis perusahaan.
Menurut Notoatmojo (2009)
mengungkapkan bahwa “tujuan utama dari manajemen sumber daya manusia adalah
meningkatkan kontribusi sumber daya manusia (karyawan) terhadap organisasi
dalam rangka mencapai produktivitas organisasi yang bersangkutan.
Menurut Anharuddin (2006),
Pemberdayaan masyarakat merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam
pelaksanaan pelaksanaan suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Peran serta
masyarakat dalam pembangunan dimaksudkan gar masyarakat mengetahui secara jelas
tujuan dari pembangunan, sehingga nantinya tidak ada pihak yang merasa
dirugikan. Peran serta masyarakat terhadap pembangunan dapat dilaksanakan dalam
proses pembuatan keputusan dan implementasinya, sehingga nantinya terwujud
pembangunan yang berkelanjutan, sesuai dengan kehendak masyarakat. Peran serta
masyarakat dalam kebijakan dapat diwujudkan dalam bentuk sumbangan pikiran dan
tenaga terhadap proses penyusunan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan.
Tujuan utama dari pembangunan yang
dilakukan pemerintah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pengelolaan harus dilakukan secara berkesinambungan dan berwawasan pada
kelestarian lingkungan, yang berarti masyarakat merupakan tokoh utama dalam
pelaksanaan pembangunan. Keberhasilan pembangunan perikanan sangat ditentukan
oleh besarnya kesadaran masyarakat akan pentingnya aspek perikanan di mata
mereka. Hal ini tidak terlepas pula dari jalinan kerjasama yang dibentuk antara
berbagai elemen dari pusat sampai masyarakat pesisir (Danuri, 2004)
Tujuan utama dari pembangunan yang
dilakukan pemerintah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peran serta masyarakat terhadap pembangunan dapat dilaksanakan dalam proses
pembuatan keputusan dan implementasinya, sehingga nantinya terwujud pembangunan
yang berkelanjutan, sesuai dengan kehendak masyarakat dan Hal ini tidak
terlepas pula dari jalinan kerjasama yang dibentuk antara berbagai elemen dari
pusat sampai masyarakat pesisir.
2.3 Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia
Secara konseptual
manajemen adalah proses sistematis untuk mencapai tujuan melalui fungsi- fungsi
planning, implementation, supervision, dan
control. Menurut Stoner, (2002) dalam Hamid (2014) konsep manajemen ini
dikenal dengan istilah Deming Cycle, karena di populerkan oleh seorang ahli
manajemen Amerika Serikat bernama Deming. Proses tersebut hampir melekat pada
semua aspek dalam bidang kajian manajemen termasuk manajemen sumberdaya manusia
(MSDM) yang merupakan bagian dari manajemen secara keseluruhan.
Rivai, (2004) dalam Hamid (2014),mengatakan bahwa
penerapan konsep MSDM melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: (1) penerapan
fungsi MSDM secara makro dan mikro. penerapan dalam arti makro meliputi;
manajemen umum dang fungsi manajerial, sedangkan dalam arti mikro adalah
fungsi-fungsi operasional. Di dalam penerapannya, selain fungsi manajerial dan
fungsi operasional prinsip-prinsip MSDM yang harus diperhatikan adalah: prinsip
kemanusiaan, prinsip demokrasi, prinsip the right
man in the right place, prinsip equal
pay for equal work, prinsip kesatuan arah, prinsip kesatuan komando,
prinsip efisiensi, prinsip efektiftivitas, prinsip produktivitas kerja, prinsip
disiplin, prinsip wewenang, dan tanggung jawab.
Penggunaan konsep dan
system sumberdaya manusia adalah control yang melibatkan semua individu dalam
organisasi mau pun bidang lainnya seperti perikanan,desain pekerjaan, susunan
pegawai, pelatihan dan pengembangan, dan lain-lainnya. Untuk mengendalikan dan
mengatur proses tersebut, semua harus direncanakan, dikembangkan, dan
diaktualisasikan. Dalam bidang perikanan sangat di perlukan manajemen,
mempunyai cangkupan yang kompleks karena menyangkut sumberdaya berkelanjutan.
Untuk mencapai manajemen perikanan yang sukses di perlukan berbagai prinsip
yang harus di pertahankan seperti, efektifivitas dan efiesiensi, disiplin,
tempat dan kemampuan yang sesuai, tanggung jawab dan lainnya.
2.4 Fungsi Manajemen Sumberdaya Manusia
Fungsi
utama manajemen SDM pada
dasarnya dilakukan sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu. Dalam sebuah
organisasi atau perusahaan besar yang memiliki ratusan bahkan ribuan tenaga
kerja, Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) memiliki peran penting. MSDM
sendiri merupakan suatu proses yang menangani beberapa permasalahan terkait
tenaga kerja baik pegawai, karyawan, atau manajer supaya aktivitas yang
dilakukan menunjang pencapaian target dan tujuan organisasi atau perusahaan.
Fungsi utama manajemen SDM yaitu 1.
Fungsi Perencanaan (Planning), 2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing), 3.
Fungsi Pengarahan (Directing), 4. Fungsi Pengawasan (Controling)
Fungsi manajemen sumber daya manusia Menurut
Cherrington (1995:11) yaitu :
- Staffing/Employment
Fungsi ini terdiri dari tiga aktivitas penting,
yaitu perencanaan, penarikan, dan seleksi sumber daya manusia. Sebenamya
para manajer bertanggung jawab untuk mengantisispasi kebutuhan sumber daya
manusia. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, para manajer menjadi lebih
tergantung pada departemen sumber daya manusia untuk mengumpulkan informasi
mengenai komposisi dan keterampilan tenaga kerja saat ini.
Meskipun penarikan tenaga kerja dilakukan sepenuhnya oleh
departemen sumber daya manusia, departemen lain tetap terlibat dengan
menyediakan deskripsi dari spesifikasi pekerjaan untuk membantu proses penarikan.
Dalam proses seleksi, departemen sumber daya manusia
melakukan penyaringan melalui wawancara, tes, dan menyelidiki latar belakang
pelamar. Tanggung jawab departemen sumber daya manusia untuk pengadaan tenaga
kerja ini semakin meningkat dengan adanya hukum tentang kesempatan kerja yang
sama dan berbagai syarat yang diperlukan perusahaan.
- Performance Evaluation
Penilaian kinerja sumber daya manusia merupakan tanggung
jawab departemen sumber daya manusia dan para manajer. Para manajer menanggung
tanggung jawab utama untuk mengevaluasi bawahannya dan departemen sumber daya
manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan bentuk penilaian
kinerja yang efektif dan memastikan bahwa penilaian kinerja tersebut
dilakukan oleh seluruh bagian perusahaan. Departemen sumber daya rnanusia juga
perlu melakukan pelatihan terhadap para manajer tentang bagaimana membuat
standar kinerja yang baik dan membuat penilaian kinerja yang akurat.
- Compensation
Dalam hal kompensasi dibutuhkan suatu koordinasi
yang baik antara departemen sumber daya manusia dengan para manajer. Para
manajer bertanggung jawab dalam hal kenaikan gaji, sedangkan departemen sumber
daya manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan struktur gaji yang baik.
Sistem kompensasi yang memerlukan keseimbangan antara pembayaran dan manfaat
yang diberikan kepada tenaga kerja. Pembayaran meliputi gaji, bonus, insentif,
dan pembagian keuntungan yang diterima oleh karyawan. Manfaat meliputi asuransi
kesehatan, asuransi jiwa, cuti, dan sebagainya. Departemen sumber daya manusia
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kompensasi yang diberikan bersifat
kompetitif diantara perusahaan yang sejenis, adil, sesuai dengan hukum yang
berlaku (misalnya: UMR), dan memberikan motivasi.
- Training and Development
Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk
membantu para manajer menjadi pelatih dan penasehat yang baik bagi bawahannya,
menciptakan program pelatihan dan pengembangan yang efektif baik bagi
karyawan baru (orientasi) maupun yang sudah ada (pengembangan keterampilan), terlibat
dalam program pelatihan kerja dan pengembangan tersebut,
memperkirakan kebutuhan perusahaan akan program pelati han dan pengembangan,
serta mengevaluasi efektifitas progam pelatihan dan pengembangan. Tanggung
jawab departemen sumber daya manusia dalam hal ini juga menyangkut masalah
pemutusan hubungan kerja Tanggung jawab ini
membantu restrukturisasi perusahaan dan memberikan solusi terhadap
konflik yang terjadi dalam perusahaan.
- Employee Relations
Dalam perusahaan yang memiliki serikat pekeja, departemen
sumber daya manusia berperan aktif dalam melakukan negosiasi dan mengurus
masalah persetujuan dengan pihak serikat pekerja. Membantu perusahaan
menghadapi serikat pekerja merupakan tanggung jawab departemen sumber daya
manusia. Setelah persetujuan disepakati, departemen sumber daya manusia
membantu para manajer tentang bagaimana mengurus persetujuan tersebut dan
menghindari keluhan yang lebih banyak. Tanggung jawab utama departernen sumber
daya manusia adalah untuk menghindari praktek-praktek yang tidak sehat
(misalnya:mogok kerja,demonstrasi). Dalam perusahaan yang tidak memiliki
serikat kerja, departemen sumber daya manusia dibutuhkan untuk terlibat dalam
hubungan karyawan. Secara umum, para karyawan tidak bergabung dengan serikat
kerja jika gaji mereka cukup memadai dan mereka percaya bahwa pihak perusahaan
bertanggung jawab terhadap kebutuhan mereka. Departemen sumber daya manusia
dalam hal ini perlu memastikan apakah para karyawan diperlakukan secara baik
dan apakah ada cara yang baik dan jelas untuk mengatasi keluhan. Setiap
perusahaan, baik yang memiliki serikat pekerja atau tidak,
memerlukan suatu cara yang tegas untuk
meningkatkan kedisiplinan serta mengatasi keluhan dalam upaya
mengatasi permasalahan dan melindungi tenaga kerja.
- Safety and Health
Setiap perusahaan wajib untuk memiliki dan melaksanakan
program keselamatan untuk mengurangi kejadian yang tidak diinginkan dan
menciptakan kondisi yang sehat. Tenaga kerja perlu diingatkan secara terus
menerus tentang pentingnya keselamatan kerja Suatu program keselamatan kerja
yang efektif dapat mengurangi jumlah kecelakaan dan meningkatkan kesehatan
tenaga kerja secara umum. Departemen sumber daya manusia mempunyai tanggung
jawab utama untuk mengadakan pelatihan tentang keselamatan kerja, mengidentifikasi
dan memperbaiki kondisi yang membahayakan tenaga kerja, dan melaporkan adanya
kecelakaan kerja.
- Personnel Research
Dalam usahanya untuk meningkatkan efektifitas perusahan,
departemen sumber daya manusia melakukan analisis terhadap masalah individu dan
perusahaan serta membuat perubahan yang sesuai. Masalah yang sering
diperhatikan oleh departemen sumber daya manusia adalah penyebab terjadinya
ketidakhadiran dan keterlambatan karyawan, bagaimana prosedur penarikan dan
seleksi yang baik, dan penyebab ketidakpuasan tenaga kerja. Departemen sumber
daya manusia bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi
yang menyinggung masalah ini. Hasilnya digunakan menilai apakah kebijakan yang
sudah ada perlu diadakan perubahan atau tidak.
Menurut Flippo (1994)
fungsi msdm dibagi secara dua garis besar yaitu fungsi-fungsi manajemen dan
fungsi-fungsi operasional :
1. Perencanaan
Manajer
yang efektif menyadari bahwa bagian terbesar dari waktu yang harus mereka
sediakan adalah perencanaan. Dalam manajemen sumber daya manusia, perencanaan
berarti penentuan program sumber daya manusia yang akan membantu tercapainya
sasaran yang telah disusun oleh organisasi.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian
menyangkut kepada penyusunan serangkaian tindakan yang telah ditentukan,
sehingga dapat dilaksanakan dengan baik. Manajemen sumber daya manusia
merancang struktur hubungan antara pekerjaan, sumber daya manusia, dan
faktor-faktor fisik yang akan dilibatkan. Para manajer harus hati-hati terhadap
hubungan yang rumit yang ada di antara satu unit khusus dan unit-unit
organisasi lainnya.
3. Pengarahan
Fungsi
pengarahan ini menyangkut kepada pelaksanaan rencana yang telah disusun dan
telah diorganisasikan. Dalam fungsi pengarahan ini, terdapat pemotivasian,
pelaksanaan pekerjaan, pemberian perintah, dan sebagainya. Intinya bagaimana
menyuruh orang untuk bekerja secara efektif.
4. Pengendalian
Pengendalian
berarti pengamatan atas tindakan dan perbandingannya dengan rencana dan
perbaikan atas setiap penyimpangan yang mungkin terjadi. Pada saat-saat
tertentu juga diadakan penyusunan kembali rencana-rencana dan penyesuaiannya
terhadap penyimpangan yang tidak dapat diubah.
5. Pengadaan
tenaga kerja
Pengadaan
tenaga kerja adalah fungsi operasional pertama dari manajemen sumber daya
manusia, yaitu berupa usaha untuk memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari
personalia yang diperlukan untuk menyelesaikan sasaran organisasi. Hal-hal yang
dilakukan dalam pengadaan tenaga kerja adalah penentuan sumber daya manusia
yang dibutuhkan dan perekrutannya, seleksi dan penempatan.
6. Pengembangan
Pengembangan
sumber daya manusia merupakan peningkatan keterampilan melalui pelatihan yang
perlu untuk prestasi kerja yang tepat. Pengembangan sumber daya manusia ini
diperlukan karena adanya perubahan-perubahan teknologi, reorganisasi pekerjaan,
dan tugas manajemen yang semakin rumit.
7. Kompensasi
Kompensasi
dirumuskan sebagai balas jasa yang memadai dan layak kepada sumber daya manusia
atas sumbangan mereka kepada pencapaian tujuan organisasi. Kompensasi ini
berkaitan erat dengan pokok-pokok seperti evaluasi pekerjaan, kebijakan
pengupahan, sistem pengupahan, dan lain sebagainya.
8. Integrasi
Integrasi
merupakan usaha untuk menghasilkan rekonsiliasi (kecocokan) yang layak atas
kepentingan-kepentingan perorangan, masyarakat dan organisasi. Adanya tumpang
tindih kepentingan yang cukup berarti antara perorangan, masyarakat dan
organisasi, menyebabkan perlukan
mempertimbangkan perasaan, dan sikap personalia dalam menerapkan asas-asas dan
kebijakan organisasi.
9. Pemeliharaan
Fungsi
pemeliharaan ini terkait dengan bagaimana usaha untuk mengabadikan keadaan baik
yang sudah tercipta. Memiliki angkatan kerja yang mempunyai kemauan dan
kemampuan untuk bekerja perlu di pelihara dengan baik.
10. Pemisahan
(separation)
Pemisahan
merupakan fungsi terakhir dari manajemen sumber daya manusia. Hal ini berkaitan
dengan memutuskan hubungan kerja dengan sumber daya manusia yang ada, dan
mengembalikannya kepada masyarakat. Pemutusan hubungan kerja ini bisa terjadi
karena pensiun, pemberhentian sementara, penempatan luar, meninggal dunia, dan
pemecatan.
2.5 Proses Manajemen Sumberdaya Manusia
Menurut Kusumawati et al. (2010), sumber daya manusia
sebagai penggerak organisasi banyak dipengaruhi oleh perilaku manusia.
Keikutsertaan sumber daya manusia dalam organisasi diatur dengan adanya
pemberian wewenang dan tanggung jawab. Merumuskan wewenang dan tanggung jawab
yang harus dicapai karyawan dengan standar yang telah ditetapkan dan disetujui
oleh karyawan dan atasan. Karyawan bersama atasan masing-masing dapat
menetapkan sasaran kerja dan standar kerja yang harus dicapai serta menilai
hasil-hasil yang sebenarnya dicapai pada akhir kurun waktu tertentu.
Menurut Arifin (2004) dalam
Witarsa (2015), menyatakan co-management memadukan antara unsur
masyarakat pengguna (kelompok nelayan, pengusaha perikanan, dll) dan pemerintah
yang menghindari peran dominan yang berlebihan dari satu pihak dalam
pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut sehingga pembiasaan aspirasi pada satu
pihak dapat dieliminasi. Dalam jangka panjang, pelaksanaan co-management ini
diyakini akan memberikan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik yaitu: 1)
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sumberdaya pesisir dan laut
dalam menunjang kehidupan, 2) meningkatkan kemampuan masyarakat, sehingga mampu
berperan serta dalam setiap tahapan pengelolaan secara terpadu, 3) meningkatkan
pendapatan masyarakat dengan bentuk-bentuk pemanfaatan yang lestari dan
berkelanjutan serta berwawasan lingkungan.
Dalam proses manajemen sumberdaya manusia terdapat
perencanaan, penyediaan, pengembangan, dan pemeliharaan sumberdaya manusia
untuk merubah masyarakat dalam mengelola sesuatu. Salah satunya dengan
meningkatkan kemampuan masyarakat tersebut. Dengan meningkatkan kemampuan
masyarakat tersebut akan lebih mempermudah dalam memanajemen sumberdaya manusia
yang sesuai dengan tujuan. Selain itu, proses tersebut juga harus melibatkan
masyarakat yang mau diajak dalam perubahan dan yang peka terhadap apa yang
menjadi tujuan utama manajemen sumberdaya manusia.
Proses
manajemen sumber daya manusia yang akan dibahas, sebagaimana disampaikan oleh
Buchari. 2001yaitu menekankan pada; recruitment (pengadaan),
maintenance(pemeliharaan) dan development (pengembangan).
1. Pengadaan
Sumber Daya Manusia
Recruitment disini diartikan pengadaan, yaitu suatu
proses kegiatan mengisi formasi yang lowong, mulai dari perencanaan,
pengumuman, pelamaran, penyaringan sampai dengan pengangkatan dan penempatan.
Pengadaan yang dimaksud disini lebih luas maknanya, karena pengadaan dapat
merupakan salah satu upaya dari pemanfaatan. Jadi pengadaan disini adalah upaya
penemuan calon dari dalam organisasi maupun dari luar untuk mengisi jabatan
yang memerlukan SDM yang berkualitas. Jadi bisa berupa recruitment from outside
dan recruitment from within. Recruitment from within merupakan bagian dari
upaya pemanfatan SDM yang sudah ada, antara lain melalui pemindahan dengan
promosi atau tanpa promosi. Untuk pengadaan pekerja dari luar tahapan seleksi
memegang peran penting. Seleksi yang dianjurkan bersifat terbuka (open
competition) yang didasarkan kepada standar dan mutu yang sifatnya dapat diukur
(measurable).Pada seleksi pekerja baru maupun perpindahan baik promosi dan
tanpa promosi, harus memperhatikan unsur-unsur antara lain; kemampuan,
kompetensi, kecakapan, pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepribadian.Tahapan
pemanfaatan SDM ini sangat memegang peranan penting, dan merupakan tugas utama
dari seorang pimpinan. Suatu hal yang penting disini adalah memanfaatkan SDM
atau pekerja secara efisien, atau pemanfaatan SDM secara optimal,artinya
pekerja dimanfaatkan sebesar-besarnya namun dengan tetap memperhatikan dan
mempertimbangkan batas-batas kemungkinan pemanfaatan yang wajar. Orang tidak
merasa diperas karena secara wajar pula orang tersebut menikmati
kemanfaatannya. Prinsip pemanfaatan SDM yang terbaik adalah prinsip
satisfaction yaitu tingkat kepuasan yang dirasakan sendiri oleh pekerja yang
menjadi pendorong untuk berprestasi lebih tinggi, sehingga makin bermanfaat
bagi organisasi dan pihak-pihak lain. Pemanfaatan SDM dapat dilakukan dengan
berbagai cara, mulai dari yang paling mudah dan sederhana sampai cara yang
paling canggih. Pemanfaatan SDM perlu dimulai dari tahap pengadaan, dengan
prinsip the right man on the right job.
2.
Pemeliharaan Sumber Daya Manusia
Pemeliharaan atau maintenance merupakan tanggung jawab
setiap pimpinan. Pemeliharaan SDM yang disertai dengan ganjaran (rewardsystem)
akan berpengaruh terhadap jalannya organisasi. Tujuan utama dari pemeliharaan
adalah untuk membuat orang yang ada dalam organisasi betah dan bertahan, serta
dapat berperan secara optimal. Sumber daya manusia yang tidak terpelihara dan
merasa tidak memperoleh ganjaran atau imbalan yang wajar, dapat mendorong
pekerja tersebut keluar dari organisasi atau bekerja tidak optimal.
Pemeliharaan SDM pada dasarnya untuk memperhatikan dan mempertimbangkan secara
seksama hakikat manusianya. Manusia memiliki persamaan disamping perbedaan,
manusia mempunyai kepribadian, mempunyai rasa, karya, karsa dan cipta. Manusia
mempunyai kepentingan, kebutuhan, keinginan, kehendak dan kemampuan, dan
manusia juga mempunyai harga diri. Hal-hal tersebut di atas harus menjadi
perhatian pimpinan dalam manajemen SDM. Pemeliharaan SDM perlu diimbangi dengan
sistem ganjaran (reward system), baik yang berupa finansial, seperti gaji,
tunjangan, maupun yang bersifat material seperti; fasilitas kendaraan, perubahan,
pengobatan, dll dan juga berupa immaterial seperti ; kesempatan untuk
pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain. Pemeliharaan dengan sistem ganjaran
ini diharapkan dapat membawa pengaruh terhadap tingkat prestasi dan produktitas
kerja.
3. Pengembangan
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang ada didalam suatu organisasi
perlu pengembangan sampai pada taraf tertentu sesuai dengan perkembangan
organisasi. Apabila organisasi ingin berkembang seyogyanya diikuti oleh
pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia ini dapat
dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.Pendidikan
dan pelatihan merupakan upaya untuk pengembangaan SDM, terutama untuk
pengembangan kemampuan intelektual dan kepribadian. Pendidikan pada umumnya
berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang digunakan oleh suatu
organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan
atau keterampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas
tertentu.Untuk pendidikan dan pelatihan ini, langkah awalnya perlu dilakukan
analisis kebutuhan atau need assessment, yang menyangkut tiga aspek, yaitu :
(1) analisis organisasi, untuk menjawab pertanyaan : "Bagaimana organisasi
melakukan pelatihan bagi pekerjanya", (2) analisis pekerjaan, dengan
pertanyaan : " Apa yang harus diajarkan atau dilatihkan agar pekerja mampu
melaksanakan tugas atau pekerjaannya" dan (3) analisis pribadi, menekankan
"Siapa membutuhkan pendidikan dan pelatihan apa". Hasil analisis
ketiga aspek tersebut dapat memberikan gambaran tingkat kemampuan atau kinerja
pegawai yang ada di organisasi tersebut.Kinerja atau performance dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang disingkat "ACIEVE" yaitu : ability
(kemampuan pembawaan), capacity (kemampuan yang dapat dikembangkan), incentive
(insentif material dan non-material), environment (lingkungan tempat kerja),
validity (pedoman, petunjuk dan uraian kerja) dan evaluation (umpan balik hasil
kerja). Dari beberapa faktor di atas, yang dapat diintervensi dengan pendidikan
dan pelatihan adalah capasityatau kemampuan pekerja yang dapat dikembangkan,
sedangkan faktor lainnya diluar jangkauan pendidikan dan pelatihan.
2.6 Peran Pemerintah Dalam Menangani Permasalahan Manajemen Sumberdaya Manusia
Menurut Dahuri (2004)
peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang kelautan dilaksanakan
melalui pendidikan, pelatihan, studi perbandingan, praktek lapangan dan riset.
Suatu pendekatan yang luas disarankan oleh Hager (1986) dengan membuat lapangan
kerja bidang kelautan dalam 12 kategori:
1)
Eksploitasi dan pemanfaatan
mineral dan energi (hidrokarbon, mineral, energi dan air).
2)
Ekosistem kelautan (struktur
terumbu karang, sistem mangrove, pulau-pulau kecil)
3)
Pengembangan kebijakan
(analisis sumber daya alam, hukum, perencanaan)
4)
Survey dan analisis data
(hidrografi, kartografi, pemetaan,sistem informasi manejemen)
5)
Lingkungan pantai dan nearshore
(penerapan peraturan/hukum, erosi, pengendapan lumpur, pemakaian sumber
alam, alokasi sumber alam, pelabuhan dan dermaga, rekreasi, reklamasi dan
pengendalian polusi)
6)
Kesehatan manusia
(farmakologi, peracunan ikan, toksin, infeksi kelautan, persenyawaan bioaktif)
7)
Daerah taman dan konservasi
(definisi, hukum/perundang-undangan, pemanfaatan, penegakan hukum)
8)
Perikanan (penangkapan,
budidaya, pengolahan dan pemasaran).
9)
Aquakultur dan marikultur
(desain, konstruksi, produksi).
10)
Bioteknologi
11)
Pendidikan dan pelatihan
(Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi dan riset)
12)
Prakiraan lingkungan
(meteorologi, kondisi kelautan, interaksi laut/udara, produktivitas, seismik
dan vulkanisme
Peningkatan kapasitas SDM yang mampu dalam penanganan
mutu. Dalam mengembangan industri olahan tuna yang berdaya saing maka ketersediaan
SDM yang mampu menangani mutu sangat diperlukan, sehingga pabrik pengolahan
dapat menghasilkan produk bermutu. SDM yang mampu dalam penanganan mutu ini
juga diperlukan dalam pengawasan mutu produk yang dihasilkan oleh industri
pengolahan. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas SDM sangat diperlukan dan
dilakukan pelatihan berkelanjutan untuk memperkuat budaya perusahaan (Susilo,
Eriyatno dan Affandi, 2011). Strategi ini dapat dilakukan dengan jalan
mengadakan pelatihan HACCP, GMP dan lain lain.
Pengembangan sumber daya
manusia sektor kelautan perlu untuk dievaluasi agar dihasilkan kebijakan
pengembangan sumber daya manusia kelautan yang efektif. Salah satu lapangan
kerja bidang kelautan yang banyak dilakukan oleh masyarakat pesisir adalah
perikanan baik penangkapan, budidaya maupun pengolahan. Agar potensi perikanan
yang sangat melimpah dapat dimanfaatkan dengan optimal maka diperlukan sumber
daya manusia yang memiliki kompetensi di bidang penangkapan, budidaya dan
pengolahan. Di antara kompetensi yang harus dikuasai sumber daya manusia.
Menurut Rayadi (2012), manajemen
sumber daya manusia merupakan bagian tak terpisahkan dari manajemen suatu
organisasi. Tujuan dengan adanya manajemen sumber daya manusia adalah untuk
meningkatkan kontribusi peran manusia pada suatu organisasi dalam cara-cara
yang secara strategis, etis, dan sosial dapat dipertanggung jawabkan. Manajemen
sumber daya manusia memberikan sumbangan secara langsung pada peningkatan
produktivitas melalui penemuan cara-cara yang lebih efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan dan secara tidak langsung melalui peningkatan mutu kehidupan
kerja manusia. Manajemen sumber daya manusia juga berfungsi untuk setiap
fungsional dalam sumber daya manusia dengan banyak aktivitas harus unggul
sehingga organisasi dapat memberikan kontribusi yang optimal menuju organisasi
sukses. Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu sistim yang terdiri dari
banyak kegiatan yang saling tergantung (interdependent).
Menurut Setiawan (2010),salah satu
isu strategis pengelolaan potensi kelautan adalah rendahnya kualitas sumber
daya manusia masyarakat bahari. Dengan adanya manajemen sumber daya manusia
yang bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia kelautan dapat
dilakukan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang kelautan
dilaksanakan melalui pendidikan, pelatihan, studi perbandingan, praktek
lapangan dan riset. Pengembangan
sumber daya manusia
sektor kelautan perlu untuk dievaluasi agar dihasilkan kebijakan pengembangan
sumber daya manusia kelautan
yang efektif.
Tujuan
dengan adanya manajemen sumber daya manusia didunia perikanan memiliki manfaat
yang besar. Hal ini berpengaruh dalam kualitas dari sumber daya manusia itu
sendiri, dengan adanya manjemen sumber daya manusia ini maka sumber daya manusia
harus dapat meningkatkan kinerja
perusahaannya yang dapat dilihat
dari perspektif keuangan,
perpektif pelanggan, perspektif
bisnis internal, perpektif pembelajaran dan pertumbuhan dari
usaha perikanan yang sudah dijalankan Agar
potensi perikanan yang sangat
melimpah dapat dimanfaatkan dengan optimal
3. Penutup
3.1 Kesimpulan
·
Manajemen
sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang
meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian. Proses ini terdapat dalam bidang /fungsi produksi, pemasaran,
keuangan, ataupun kepegawaian.
·
Tujuan
manajemen SDM adalah menigkatkan kontribusi produktif orang-orang yang ada
dalam perusahaan melalui sejumlah cara yang bertanggung jawab secara strategis,
etis, dan sosial
·
Fungsi
manajemen SDM hampir sama dengan fungsi manajemen umum, yaitu :
1.
Fungsi
manajerial
Perencanaan
(planning)
Pengorganisasian
(organizing)
Pengarahan (directing)
Pengendalian
(controlling)
2.
Fungsi
operasional
Pengadaan
tenaga kerja (SDM)
Pengembangan
Kompensasi
Pengintegrasian
Pemeliharaan
Pemutusan hubungan
kerja
3.2 Saran
Pada
akhir makalah ini, setelah diketahui pentingnya manajemen sumberdaya manusia
maka ada baiknya dalam pengolahan sumberdaya manusia diperlukan perencanaan
sumbedaya manusia yang strategis demi
tercapainya tujuan perusahaaan.
Daftar Pustaka
Anharuddin.2006.Memahami
Proses Pengambilan Kebijakan Publik (Interpretasi terhadap Pemahaman Wiliam N
Dum).Bogor.
Cherrington, David J.1995. The
Management of Human Resource (4th Edition). New Jersey: Prentice Hall Inc.
Dahuri, R.
2004. Pradigma Baru Pembangunan Indonesia Berbasis Kelautan. Bogor. IPB.
Dessler, Gary. 2006. Manajemen Personalia, (Terjemahan).
Erlangga : Jakarta.
Flippo,
Edwin B. 1994. Manajemen
Personalia: Edisi Keenam, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hamid,
Sanusi. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia, Ed.1,Cet, 1.
Yogyakarta:Deepublish.Hal,26
Harianja,
marihot T. E. 2002. Manajemen Sumber daya manusia. Jakarta: PT. Gramedia widyasarana
James L. Gibson, James H. Donelly Jr. Jhon M. Ivansevich.
2001. Fundamental of management, Eight, Richard D. Irwin Inc, Burr Ridge,
Illinois.
Kusumawati, P., A. Rosyid, dan A.
Kohar, M. 2010. Upaya peningkatan kinerja usaha perikanan melalui peningkatan
lingkungan usaha pada alat tangkap Cantrang (Boat Seine) dan kebijakan pemerintah daerah di kabupaten Rembang. Jurnal Saintek Perikanan. 6(1): 36-45.
Lestari.W,
Syarief.R , Sumantadinata.K. 2013. Strategi Peningkatan Daya Saing Tuna Olahan
Indonesia di Pasar Internasional. Institut Pertanian Bogor. Vol. 8 No. 1
Notoatmodjo,
Soekidjo, 1992. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2009. Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Panggabean S. 2002. Manajemen sumberdaya manusia. Bogor: ghalia Indonesia
Panggabean
S. 2002. Manajemen sumberdaya manusia. Bogor: ghalia Indonesia
Rayadi.
2012. Faktor sumber daya manusia yang meningkatkan kinerja karyawan dan
perusahaan di Kalbar. Jurnal EKSOS.
8(2) : 114-119.
Rivai,
Veithzal. 2005. Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi.Raja Grafindo Persada :
Jakarta
Setiawan. W. 2010. Kompetensi sumberdaya manusia dalam upaya
pemanfaatan potensi kelautan di kabupaten tasikmalaya. Jurnal
Perencanaan Wilayah Dan Kota. 21 (1).
Tangkilisan,
H.N.S.2005. Sumber Daya Manusia : Pengadaaan, pengembangan,Pengkompensasian dan
peningkatan produktivitas pegawai.Gramedia Widiasarana Indonesia.Jakarta.
Wawan S. 2010. KOMPETENSI SUMBERDAYA
MANUSIA DALAM UPAYA
PEMANFAATAN POTENSI KELAUTAN DI KABUPATEN
TASIKMALAYA. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 21 No. 1, April 2010, hlm. 69 – 80 Witarsa. 2015. Model pengembangan ekonomi
masyarakat pesisir berbasis co-management sumberdaya perikanan di kabupaten
Pontianak. Jurnal Economia. 11(1):
26-46.
Witarsa. 2015. Model pengembangan
ekonomi masyarakat pesisir berbasis co-management sumberdaya perikanan di
kabupaten Pontianak. Jurnal Economia.
11(1): 26-46.
Zainun,
Buchari. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia, PT Gunung Agung,
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar