squad

squad

Senin, 17 Oktober 2016

laporan praktikum MAP (Manajemen Agribisnis Perikanan) FPIK UB



LAPORAN PENGELOLAAN USAHA
(BOM IKAN)

Asisten:
Nur Khoiriyah

KELAS  A05
KELOMPOK 45
1.  FERI ARDIANZA SAPUTRA       (145080507111006)
2.  BAYU DWI PRAKOSO                (145080501111076)
3.  MOHAMMAD IQBAL ALIF          (145080501111050
4.  ADAM FIRMANA                         (145080501111062)
5.  BELLA INTAN WAHYUNI                        (145080501111052)
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016

LEMBAR PENGESAHAN



Laporan Manajemen Agribisnis Perikanan disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Praktikum Manajemen Agribisnis Perikanan dan lulus Mata Kuliah Manajemen Agribisnis Perikanan.








Koordinator Asisten                                                           Asisten Pendamping




AGUS ZAENAL ARIFIN                                                    (NUR KHOIRIYAH)
NIM. 135080400111090                                                NIM.  135080400111052




DAFTAR ISI







1.  PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Menurut Lasabuda (2013), Indonesia sebagai negara tropis, kaya akan sumberdaya hayati, yang dinyatakan dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Shingga sangat baik untuk dimanfaatkan dalam suatu bisnis manajemen.
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pegendalian kegiatan anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk  mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Alam,2006). Suatu kegSecara umum, manajemen merupakan cara mengatur satu atau beberapa faktor yang menunjang jalannya usaha untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam bisnis perikanan, manajemen juga sangat diperlukan supaya dapat berjalan lancar dan medapat hasil yang sesuai harapan.
Bisnis merupakan profesi atau perusahaan komersial yang beroperasi dengan tujuan mendapatkan keuntungan melalui penyediaan barang atau jasa. Tujuan utama dari bisnis adalah keuntungan, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan tanggung jawab sosial. Maka, untuk mencapai tujuan tersebut pendiri usaha terlebih dahulu harus menentukan bentuk kepemilikan bisnisnya. Hal ini dilakukan agar pendiri tidak salah dalam melulai langkah kerjanya sehingga tidak menimbulkan kerugian.Dalam bisnis perikanan juga harus memperhatikan aspek-aspek manajemen. Seperti aspek produksi, aspek pemasaran, aspek dan aspek keuangan.


1.2  Tempat dan Waktu

            Pada praktikum Manajemen Agribisnis Perikanan produksi dilakukan diJl. LA Sucipto no 28, Kelurahan Blimbing, Malang. Produksi pertama dilakukan pada tanggal 5 Oktober 2016 pukul 21:00 WIB. Produksi kedua dilakukan pada tanggal 9 Oktober 2016 pukul 13:00 WIB dan produksi ketiga dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2016 pukul 21:00 WIB. Sedangkan penjualan dilakukan di area sekitar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Pemasaran pertama pada tanggal 6 Oktober 2016 pukul 09:00 WIB. Pemasaran kedua pada tanggal 10 Oktober 2016 pukul 11:00 WIB dan pemasaran ketiga pada tanggal 11 Oktober pada pukul 11:00.


2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Aspek Teknis

a. Sarana dan Prasarana

Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan dan menambahkan kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik untuk menambah kegunaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada, seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi, misalnya:
1. Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi 5 macam, yaitu: proses kimiawi, proses perubahan bentuk, proses assembling, proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi(Ahyari, 2002).  
2. Proses produksi dilihat dari arus (flow) bahan mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua macam, yaitu:
a. Proses produksi terus-menerus (Continous processes) adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar. Contoh: Perusahaan semen, tekstil, mobil, dan sebagainya.
b. Proses produksi terputus-putus (Intermettent processes) yaitu, produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus-menerus dalam proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalam proses.
c. Proses produksi campuran, merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.
Tingkat produksi ikan pelagis kecil semakin meningkat di Kabupaten Takalar. Pada tahun 2010 produksi ikan pelagis kecil sebesar 7.149 ton, meningkat pada tahun 2011 sebesar 8.162 ton, dan kembali meningkat pada tahun 2012 sebesar 9.015 ton (Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Takalar, 2013). Peningkatan hasil produksi perikanan tersebut, sangat ditentukan oleh berbagai unsur yang secara langsung terkait dengan hasil produksi, seperti nelayan, armada dan alat penangkapan ikan, sumberdaya ikan, modal, dan sistem pemasaran (Oktary et al., 2014).
          Aspek produksi diterapkan pada proses produksi. Manajemen produksi mencakup perencanaan produksi dan pengendalian proses produksi. Selama proses produksi berlangsung, kegiatan manajemen diperlukan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan periapan dan proses produksi, baik jangka pendek, menengah, atau panjang. Dengan demikian, diharapkan pengsaha dapat berprodukdi lebih efisien.

b. Proses Produksi

Menurut Septifitri et al.(2010), kebutuhan sarana dan prasarana perikanan untuk pengembangan perikanan tangkap berbasis komoditas unggulan dilakukan berbadasarkan perhitungan kebutuhan masing-masing sarana.  Alokasi sarana pokok yang dihitung antara lain kebutuhan pelabuhan perikanan, tempat pelelangan ikan, pabrik jaring, galangan kapal dan unit pengolahan produk. Alokasi sarana yang tepat akan mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya ikan yang ada di Propinsi Sumatera Selatan.
            Menurut Cahyono (2013), usaha ini cukup mudah di lakukan karena hanya butuh beberapa resep alat dan bahan yang mudah di dapatkan dipasar. Dan modal yang paling penting aalah keuletan dan kepercayaan akan produk ini maka, pasti akanmendapatkan hasil yang setimpal dan membanggakan. Yang akan merasa sengan dengan adanya varian risoles yang  berisikan peroduk perikanan. Kemudian untuk mempromosikan produk ini kepada konsumen, tim bisa menjualnya secara langsung untuk menarik palanggan,kemudian mungkin jika lancar usaha ini dapat di dagangkan secara online dan dapat dengan mudh memesan secara cepat dan mudah.
            Sarana dan prasarana dalam suatu bisnis sangat penting. Karena dengan adanya sarana dan prasana suatu bisnis atau manajemen maka akan menunjang visi dan misi suatu bisnis, industri ataupun manajemen. Sarana dalam suatu bisnis harus sesuai, apabila tidak sesuai maka visi dan misi suatu perusahaan atau bisnis akan sulit untuk dijalanka. Begitu pula dengan prasarana yang harus dipersiapkan terlebih dahulu.

2.2. Aspek Manajemen dalam Usaha

a.  Planning

            Perencanaan (planning) adalah merinci tujuan-tujuan yang akan dicapai dan memutuskan diawal tindakan-tindakan tepat yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Aktivitas perencanaan meliputi menganalisis situasi-situasi saat ini, mengantisipasi masa depan, menentukan saran-saran, menentukan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan perusahaan, dan menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Perncanaan mengatur situasi untuk bertindak dan  untuk pencapaian- pencapaian yang utama (Betemen dan Snell, 2006).
            Menurut Suhendra dan Wardani (2015), perencanaan di tetapkan sekarang dan dilaksanakan serta dugunakan untuk waktu yang akan datang. Adapun langkah-langkah dalam perencanaan yaitu:
1.            Menetapkan tujuan
2.            Menyusun anggaran
3.            Menentukan alternatif tidakan
4.            Mengadakan penilaian terhadap alternatif tindakan
5.            Mengambil keputusan
6.            Menyusun rencana pendukung
            Planing adalah merencanakan tujuan yang akan dicapai serta tindakan tindakan yang harus di lakukan untuk mencapai tujuan tujuan yang di buat. Cara membuat perencanaan adalah dengan menganalisis situasi yang ada dan mengantisipasi kemungkinan kemungkinan yang terjadi di masa yang akan datang. Perencanaan diteteapkan sekarang dan di gunakan untuk waktu yang akan datang.

b. Organizing

            Ditinjau dari segi prosesnya, pengorganisasian merupakan usahan untuk menyusun komponen komponen sedemikian rupa, sehingga dapat dipakai sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Fungsi pengorganisasian sebagai proses menciptakan hubungan antar bebagaifungsi, personalia, dann faktor faktor fisik. Hal ini agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaaat serta terarah pada suatu tujuan (Suhendra dan Wardani,2015).
            Pengorganisasian (organizing) adalah mengumpulkan dan mengoordinasikan manusia, keuangan, hal hal fisik, hal yang bersifat informasi dan sumber  daya lainnya yang di perlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Aktivitas-aktivitas pengorganisasian termasuk menarik orang-orang ke dalam perusahaan, menentukan tanggungjawab perusahaan, mengelompokkan pekerjaan pekerjaan ke dalam Unit kerja , menyusun dan mengalokasikan sember-sumber daya, serta menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan orang orang dan hal lainnya bekerja sama untuk mencapai kesuksesan maksimum (Betemen dan Snell, 2006).
            Pengorganisasian merupakan usaha untuk mengorganisasikan komponen-komponen sedemikian rupa yang di perlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Fungsi pengorganisasian sebagai proses menciptakan hubungan antar bebagai fungsi, personalia, dann faktor faktor fisik. Aktivitas-aktivitas pengorganisasian termasuk menarik orang-orang ke dalam perusahaan, menentukan tanggungjawab perusahaan, mengelompokkan pekerjaan pekerjaan ke dalam Unit kerja , menyusun dan mengalokasikan sember-sumber daya, serta menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan orang orang dan hal lainnya bekerja sama untuk mencapai kesuksesan maksimum. Hal ini agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaaat serta terarah pada suatu tujuan.

c. Actuacting

            Fungsi menggerakkan (actuating) adalah kegiatan seperti menggerakkan suatu mesin, dalam hal ini adalah organisasi. Dengan kata lain, menggerakkan ialah kegiatan menggerakkan semua potensi dan talenta yang ada didalam suatu organisasi. Fungsi aktuating ini bertujuan untuk merealisasikan rencana organisasi dan sasaran yang sudah ditetapkan (Prodjowijono, 2008).
            Menggerakkan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang kompleks dan merupakan ruang lingkup yang cukup luas serta sangat berhubungan erat dengan sumberdaya manusia yang pada akhirnya pergerakan (actuating) merupakan pusat sekitas aktivitas aktivitas manajemen. Pergerakan (actuating) pada hakikatnya adalah menggerakkan orang orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (indrawan, 2015).
            Actuating adalah kegiatan menggerakkan semua potensi dan talenta yang ada didalam suatu organisasi. Menggerakkan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang kompleks dan merupakan ruang lingkup yang cukup luas serta sangat berhubungan erat dengan sumberdaya manusia. Fungsi actuating ini bertujuan untuk merealisasikan rencana organisasi dan sasaran yang sudah ditetapkan.

d. Controlling

            Menurut Betemen dan Snell (2006), pengendalian (controlling) ialah memantau kinerja dan mengimplementasikan perubahan-perubahan yang diperlukan. Melakukan pemantauan adalah sebuah aspek penting dari pengendalian. Misalnya setelah setelah serangan teroris ke AS pada 11 september 2001, banyak laboratorium Departemenn Pertaniann AS tidak dapat mempertanggungjawabkan agen (pembawa) biologis berbahaya yang diduga berada didalam persediaan mereka, temasuk 3 miliar dosis virus yang berbahaya. Departemen energy AS tidak dapat untuk batang batang bahan bakar radioaktifdan bahan bahan nuklir lainnya yang dipinjamkan ke negara-negara lainnya.
            Menurut Suhendra dan Wardani (2015), pengawasan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Langkah langkah yang harus dilakuan untuk mengadakan pengawasan adalah menciptakan standart. Selain itu juga membandingkan kegiatan yang telah dilakukan dengan standard dan melakukan tindakan tersebut.
            Controlling ialah memantau kinerja dan mengimplementasikan perubahan-perubahan yang diperlukan. Melakukan pemantauan adalah sebuah aspek penting dari pengendalian. Langkah langkah yang harus dilakuan untuk mengadakan pengawasan adalah menciptakan standart. Selain itu juga membandingkan kegiatan yang telah dilakukan dengan standard dan melakukan tindakan tersebut.

2.3. Aspek Pemasaran

a. Bauran Pemasaran

            Menurut Lupiyoadi (2001) dalam Fajri (2013), “Bauran pemasaran jasa terdiri dari elemen product, price, place, promotion, people, process, dan customer service. Sebagai suatu bauran pemasaran jasa, elemen-elemen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain sehingga bila salah satu tidak tepat pengorganisasiannya akan mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan”. Perbedaan antara Lupiyoadi dengan pendapat ahli sebelumnya ada pada cusomer service yang tidak ada dalam pendapat ahli sebelumnya. Penulis berpendapat bahwa customer service yang ada pada pendapat Lupiyoadi sudah termasuk pada people yang disebutkan oleh para ahli sebelumnya. Sehingga penulis menggunakan unsur-unsur 7P yang terdiri dari Product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence.
            Bauran pemasaran merupakan salah satu strategi pemasaran untuk menyampaikan informasi secara luas, memperkenalkan suatu produk barang dan jasa, merangsang konsumen untuk memberi bahkan menciptakan preferensi pribadi terhadap image suatu produk. Oleh karena itu bauran pemasaran dianggap sebagai salah satu unsur strategi yang paling potensial di dalam memasarkan produk. Strategi bauran pemasaran yaitu : produk, harga, promosi dan tempat sangat berperan terutama pada keadaan persaingan yang semakin tajam dan perkembangan akan permintaan barang. Didalamya keadaan persaingan yang sangat tajam dewasa ini terutama dalam pasar pembeli, peranan penetapan harga dan promosi penjualan sangat penting terutama untuk membangun komitmen dan loyalitas pelanggan (Selang, 2013).
Marketing Mix yang kurang lebih memiliki arti bauran pemasaran adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran. Jadi, bauran pemasaran terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Ada banyak alat pemasaran, pembagian kiat pemasaran ke dalam 4 (empat) faktor yang disebut the four Ps: product, price, place, and promotion”. Bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, dan promotion (4P) seiring perkembangan jaman dan tuntutan pasar yang senantiasa mengalami perkembangan telah mengalami evolusi dan terus berkembang searah dengan perkembangan perilaku konsumen dan kecerdasan para ahli pemasaran.

b. Teknik Pemasaran

            Menurut Kotler (2003) dalam Marhadi (2013), dalam memasarkan suatu produk dibutuhkan suatu strategi pemasaran. Yang dapat membuat produk yang dipasarkan tersebut mampu bertahan menghadapi persaingan, strategi tersebut adalah:
·         Market Leader (Pemimpin Pasar)
·         Market Challenger (Penentang Pasar)
·         Market Follower (Pengikut Pasar)
·         Market Nicher (Penggarap relung Pasar)
            Menurut Tjiptono (2008) dalam Purwanti (2012), Strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara implisit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya.  Difinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang diguakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning elemen bauran pemasaran, dan biaya bauran pemasaran. Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arahpada semua fungsi manajemen suatu organisasi.
            Strategi pemasaran produk sering kali dilupakan oleh beberapa kalangan wirausahawan karena mereka lebih memperhatikan besarnya keuntungan daripada pemasaran, padahal teknik pemasaran yang baik akan mendapatkan keuntungan yang besar seimbang dengan perputaran dana yang ada di perusahaan tersebut. Kebanyakan perusahaan gagal karena tidak menerapkan strategi marketing yang baik, padahal jika kita tahu dan merencanakan sedikit tentang strategi pemasaran justru akan membantu kita dalam perjalanannya menuju tujuan yang telah dibuat dari awal. Apalagi perusahaan dengan persaingan yang ada selalu memunculkan produk dan inovasi terbaru untuk tetap melanjutkan keberlangsungan keuangan perusahaan, dengan adanya hal tersebut maka perusahaan harus memperkenalkan produk mereka ke konsumen dengan teknik strategi pemasaran produk yang baik. Dalam suatu bisnis yang perlu diperhatikan adalah tentukan strategi pemasaran produk, namun sebelum itu kita harus mengetahui dasar-dasar dalam dunia pemasaran, untuk itu seorang pengusaha harus tahu istilah 4P yang dijabarkan menjadi product, price, place,promotion.

2.4. Aspek Finansiil

a. Modal

Menurut, Riyanto (2001) dalam Purwanti (2012), modal adalah faktor usaha yang harus tersedia sebelum melakukan kegiatan. Besar kecilnya modal akan mempengaruhi terhadap perkembangan usaha dalam pencapaian. Modal usaha dapat diperoleh dari dua sumber yaitu modal sendiri dan modal dari luar yaitu dari lembaga lembaga kredit .Selain karakteristik wirausaha dan modal usaha,strategi pemasaran merupakan bidang yang tidak dapat dilepaskan dari masyarakat yang berwawasan visual mandiri.
            Dari sisi hukum, modal diartikan sebagai modal saham suatu perusaan. Beda lagi dengan makna dalam akuntansi, modal adalah selisih antara tootal aset dengan total liabilities (total utang). Sedangkan dari segi bisnis, modal adalah total ase yang dimiliki oleh perusahaan. Banyak orang terkendala modal ketika akan memulai bisnis. Mereka berpikir tanpa adanya modal yang besar maka usaha tidak bisa berjalan (Sherly, 2010).
Untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha diperlukan sejumlah modal (uang) dan tenaga (keahlian). Modal dlm bentuk uang diperlukan untuk membiayai segala keperluan usaha;seperti biaya prainvestasi,pengurusan izin,biaya investasi untuk pembelian aktiva tetap,sampai modal kerja. Modal keahlian adalah keahlian dan kemampuan seseorang untuk mengelola atau menjalankan suatu usaha.  Ada 2 jenis modal antara lain modal Investasi ialah modal yang digunakan untuk jangka panjang dan dapat digunakan berulang-ulang, biasanya umurnya lbh dari 1 tahun. Berikutnya ada modal kerja yang digunakan untuk jangka pendek dan beberapa kali pakai dalam satu proses produksi.

b. Biaya Total

Menurut Damayanti dan Utomo (2014), harga adalah nilai barang yang ditentukan atau dirupakan dengan uang. Penetapan harga ditentukan oleh biaya –biaya yaitu biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah sejalan dengan produksi atau tingkat penjualan. Selanjutnya adalah biaya variabel ,yaitu biaya yang berubah berdasarkan dengan produksi. Dan biaya total merupakan penambahan dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total produksi merupakan harga yang mempengaruhi harga jual.
            Harga adalah sejumlah dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang lain yang disertakan dengan pemberian jasa. Penetapan harga ditentukan oleh biaya – biaya yaitu biaya tetap adalah biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh volume produksi dan biaya variabel yaitu biaya yang besarnya tergatung terhadap volume produksi. Dari kedua biaya tersebut kemudian dijumlahkan menjadi biaya total. Biaya total produksi merupakan harga yang mempengaruhi harga jual (Utomo dan Utomo, 2014).
Biaya total/ total cost (TC) yaitu jumlah keseluruh biaya tetap dan biaya tidak tetap yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk dalam suatu periode tertentu. Biaya total produksi  atau lebih di kenal total cost (TC) merupakan keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh produsen yang berkaitan dengan proses produksi, sebagai aktivitas utama untuk menghasilkan suatu produk. Dalam jangka pendek, total cost sangat di tentukan oleh input- input produksi baik secara kuantitas maupun kualitas. Dimana input – input produksi tersebut dapat memberikan konsekuensi pembiayaaan bersifat tetap dan bersifat variabel. Berdasarkan pengertian tersebut, biaya total dapat dirumuskan sebagai berikut:
TC = FC + VC


Keterangan:
TC=biaya total (total cost)
FC=biaya tetap (fixed cost)
VC= biaya variabel (variable cost)

c. Analisa Rugi/Laba

Laba adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Laba atau keuntungan atau profit dapat didefinisikan denagn dua cara. Laba dalam ilmu ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang investor sebagai hasil penanaman modalnya tersebut. Makna laba secara umum adalah kenaikan kemakmuran dalam suatu periode yang dapat dinikmati asalkan kemakmuran awal masih tetap dipertahankan. Pengertian semacam ini didasarkan pada konsep mempertahankan kapital. Pengertian laba secara umum adalah selisih dari pendapatan diatas biaya-biayanya dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan Rugi adalah loss yaitu jumlah pengeluaran atau biaya yang lebih besar dibandingkan dengan pendapatan yang diterima , dalam asuransi dapat pula diartikan sebagai besarnya pembayaran yang harus diberikan penanggung terhadap tertanggung (Gunawan,2014).
            Peluang pengembangan usaha tidak terlepas dari pertimbangan ekonomi diantaranya besar keuntungan dan lama waktu pengembalian investasi. Return on investment (ROI) adalah nilai keuntungan yang diperoleh dari sejumlah modal, dengan rumus (Indriani dan Suminarsih,2003):

            Dalam memulai usaha perlu juga menghitung rugi/laba. Hal ini penting karena salah satu indicator usaha yang baik adalah peningkatan laba. Jangan sampai pengeluaran modal lebih besar dari pemasukan. laba secara umum adalah selisih dari pendapatan diatas biaya-biayanya dalam jangka waktu tertentu.

d. Analisa BEP

            Break even point merupakan suatu teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui kondisi di mana perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya tidak mendapatkan laba dan tidak menderita kerugian atau jumlah penghasilan sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan.Melalui analisis ini, dapat digunakan oleh manajer sebagai informasi besarnya penjualan yang harus dicapai oleh koperasi produksi untuk mencapai titik di mana tidak rugi dan tidak mendapatkan laba agar koperasi produksi dapat meningkatkan daya saing (Jalaludin et al.,2014).
            Break Even Point adalah suatu keadaan dimana modal telah kembali semua atau pengeluaran sama dengan pendapatan, atau keadaan titik impas yaitu merupakan keadaan dimana penerimaan perusahaan (TR) sama dengan biaya yang ditanggung (TC), atau TR = TC. Break even point Dapat dirumuskan sebagai berikut (Kordi,2011):

            Ketika memulai suatu usaha tentu tidak langsung mendapatkan keuntungan. Terdapat jeda dimana semua modal dikeluarkan sampai pada semua modal telah kembali dan mendapat untung. Ada BEP atau break event point yakni teknik menghitung untuk mencapai titik di mana tidak rugi dan tidak mendapatkan laba.

2.5. Basic Resoures

a. Man

Perusahaan yang mampu bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi yang berkepanjangan bukanlah perusahaan yang hanya mengandalkan keuangan perusahaan tersebut. Karena disamping pendanaan, perusahaan memiliki sumber daya yang lain yang tidak kalah pentingnya yaitu sumber daya manusia. Sebuah perusahaan agar dapat mempertahankan daya saingnya, harus memperhatikan 2 (dua) faktor penting yaitu faktor personil (SDM) dan teknologi. Sumber daya manusia merupakan elemen yang sangat penting dalam satu perusahaan. Kegagalan mengelola sumber daya manusia dapat mengakibatkan timbulnya gangguan dalam pencapaian tujuan dalam organisasi, baik dalam kinerja, profit, maupun kelangsungan hidup organisasi itu sendiri. Kondisi umum saat ini menunjukkan bahwa perusahaan masih lemah dalam beberapa hal, antara lain: manajemen yang tidak efisien, keterbatasan dana dan teknologi serta kualitas SDM yang belum memadai (Rayadi,2012).
Menurut Arifinm dan Fauzi. (2007),peran dari MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) adalah mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang meliputi hal – hal berikut :
1.      Menetapkan jumlah, kualitas dan penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
2.      Melakukan rekruitmen karyawan, seleksi dan penempatan pegawai sesuai kualifikasi pegawai yang dibutuhkan perusahaan.
3.      Menetapkan program kesejahteraan pengembangan promosi dan pemutusan hubungan kerja.
4.      Membuat perkiraan kebutuhan pegawai di masa yang akan datang.
5.      Memperkirakan kondisi ekonomi pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.
6.      Senantiasa memantau perkembangan undang – undang ketenaga kerjaan dari waktu ke waktu khususnya yang berkaitan dengan masalah gaji/upah atau kompensasi terhadap pegawai.
7.      Memberikan kesempatan karyawan dalam hal pendidikan latihan dan penilaian prestasi kerja karyawan.
8.      Mengatur mutasi karyawanMengatur pensiun, pemutusan hubungan kerja beserta perhitungan pesangon yang menjadi hak karyawan.
            Dalam perusahaan hal yang paling berperan penting dalam melakukan jalannya proses produksi adalah faktor manusianya. Sebuah perusahaan agar dapat mempertahankan daya saingnya, harus memperhatikan 2 (dua) faktor penting yaitu faktor personil (SDM) dan teknologi.Oleh karena itu disamping dari faktor keuangan, Sumber daya manusia juga menjadi faktor yang utama dalam menjalankan suatu rumah tangga perusahaan.

b. Money

            Perusahaan yang berukuran besar mempunyai berbagai kelebihan dibanding perusahaan berukuran kecil. Kelebihan perusahaan dengan ukutan besar adalah ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan memperoleh dana dari pasar modal, ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar-menawar (bargaining power) dalam kontrak keuangan dan ada kemungkinan pengaruh skala dalam biaya dan return membuat perusahaan yang lebih besar dapat memperoleh lebih banyak laba (Sawir, 2004 dalam Sherly dan Erman,2015).
Menurut Indrawati dan Suhendro (2006) dalam Tita (2011), pertumbuhan perusahaan adalah perubahan total penjualan perusahaan. Pertumbuhan perusahaan dalam manajemen keuangan diukur berdasar perubahan penjualan, bahkan secara keuangan dapat dihitung berapa pertumbuhan yang seharusnya (sustainable growth rate) dengan melihat keselarasan keputusan investasi dan pembiayaan. Pertumbuhan perusahaan akan menimbulkan konsekuensi pada peningkatan investasi atas aktiva perusahaan dan akhirnya membutuhkan penyediaan dana untuk membeli aktiva. Dengan kata lain pertumbuhan perusahaan menimbulkan konsekuensi pada keputusan investasi dan keputusan pembiayaan. Secara keuangan tingkat pertumbuhan dapat ditentukan dengan mendasarkan pada kemampuan keuangan perusahaan.
            Perusahaan adalah suatu kegiatan usaha yang berperan dalam hal produksi bahan. . Pertumbuhan perusahaan dalam manajemen keuangan diukur berdasar perubahan penjualan, bahkan secara keuangan dapat dihitung berapa pertumbuhan yang seharusnya (sustainable growth rate) dengan melihat keselarasan keputusan investasi dan pembiayaan. perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan memperoleh dana dari pasar modal, ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar-menawar.

c.  Material

Konsep yang mendasari teknik-teknik yang dikumpulkan dan disatukan dalam nama MRP (Material Requirements Planning) telah dikenal sejak akhir dasawarsa pada tahun 1960-an yang ditemukan oleh Joseph Orlicky dari J.I Case Company. Perencanaan kebutuhan bahan (Material Requirement Planning) adalah suatu metode untuk menentukan bahan-bahan atau komponen-komponen apa yang harus dibuat atau dibeli, berapa jumlah yang dibutuhkan, dan kapan dibutuhkan . MRP terutama didasarkan atas keadaan persediaan material dan barang dalam proses serta jadwal induk produksi (Husen, 2011 dalam Limbong et al.,2012).
Perusahaan dapat menentukan secara terperinci material apa yang akan dipesan, kapan memesannya, dan material apa yang perlu mendapat prioritas untuk dipesan. Dengan memadukan konsep EOQ dan teknik komputer yang canggih, perusahaan dapat membuat simulasi tentang jenis material yang dibutuhkan untuk satu jenis produk tertentu, status setiap persediaan, berikut proses pabrikasinnya. Keuntungan dari penggunaan sistem MRP adalah mendorong perusahaan untuk lebih menyelaraskan antara kebutuhan material dan perencanaan, yang pada akhirnya akan menurunkan total biaya persediaan (Mardiyanto,2009).
            Material adalah suatu bahan atau komponen yang perlu diproritaskan dalam menjalankan usaha. Perencanaan kebutuhan bahan, Perusahaan dapat menentukan secara terperinci material apa yang akan dipesan, kapan memesannya, dan material apa yang perlu mendapat prioritas untuk dipesan. Hal ini endorong perusahaan untuk lebih menyelaraskan antara kebutuhan material dan perencanaan, yang pada akhirnya akan menurunkan total biaya.

d. Machine

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi para wirausaha adalah memelihara efektivitas dari berbagai strategi pemasaran mesin pencari mereka. Oleh karena itu mesin pencari yang paling terkenal secara konstan memperbarui serta memperbaiki. Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja. Tetapi penggunaan mesin – mesin besar harus dipertimbangkan, karena ada dua hal kemungkinan yang akan terjadi. Yakni keuntungan bila benar mengoperasikannya dan kerugian bila salah dalam mengelolan manajemen penggunaan mesin (Case center,2008).
Dengan semakin meningkatnya popularitas mesin – mesin pencari di antara para pembeli di Internet , pencarian Web menjadi bagian penting dari strategi promosi perusahaan. Sebuah survei yang baru – baru ini dilakukan oleh Plinkett Research Ltd. Melaporkan bahwa 84 % dari para pembeli online menggunakan mesin pencari untuk menemukan informasi di Internet. Mengingatkan banyak dan berjubelnya laman web, yang bisa mencapai miliaran tidak mengherankan jika para pembeli di Internet secara luas menggunakan mesin pencari. Penelitian – penelitian yang dilakukan Jupiter Media Metrix menunjukan bahwa 77 %dari para pembeli di Internet langsung masuk ke mesin pencari untuk menemukan produk dan jasa persen anggaran pemasaran untuk mendapatkan spot atau tempat yang paling strategis di berbagai mesin pencarian (Zimmerer et al ., 2009).
            Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja. Mesin sangat membantu meringankan pekerjaan manusia, dan juga mempercepat pekerjaan. Namun dalam penggunaan mesin juga perlu memperhatikan penggunaannya yang harus diseimbangkan dengan perawatannya.

e. Method

Tata kerja / cara bagaimana sumber-sumber dan waktu yang tersedia dapat digunakan sehingga proses kegiatan manajemen bisa dilaksanakan sesuai dengan tujuan. Metode ini diperlukan agar dalam pemanfaatan sumber yang diperlukan bagi terlaksananya kegiatan manajemen tidak terjadi kemacetan dan pemborosan. Dalam menerapkan manajemen untuk mengelola sejumlah unsur-unsur diatas dibutuhkan suatu metode atau standard opartional prosedure yang baku. Setiap divisi di dalam perusahaan memiliki fungsi pokok tugas atau job description tersendiri dan masing masing divisi tersebut saling berkaitan erat dalam menjalankan aktifitas perusahaan (Shapiro et al., 2013).
Secara historis,  metode Efficiency Market Hypothesis (EMH) dibagi menjadi tiga kategori, yang berhubung-an dengan berbagai jenis informasi. Pertama, Metode Penguji-an Hipotesis Pasar Efisien Bentuk Lemah (weak form) memverifikasi apakah semua informasi yang tergabung dalam harga masa lalu tercermin dalam harga spot. Kedua, Metode Pengujian Hipotesis Pasar Efisien Bentuk Semi Kuat (semistrong form) yakni jika satu set informasi yang ditemukan tersedia di publik, tercermin dalam harga spot. Ketiga,Metode Pengujian Hipo-tesis Pasar Efisien Bentuk Kuat (strong form) yakni jika semua informasi yang tersedia, baik publik atau tidak, secara integral tercermin pada harga spot dan jika setiap investor akan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi (Bodie et al., 2011 dalam Pertiwi 2015).
            Method adalah Tata kerja / cara bagaimana sumber-sumber dan waktu yang tersedia dapat digunakan sehingga proses kegiatan manajemen bisa dilaksanakan sesuai dengan tujuan.Dalam melakukan pemanfaatan sumber yang diperlukan bagi terlaksananya kegiatan manajemen tidak terjadi kemacetan dan pemborosan. semua informasi yang tergabung dalam harga masa lalu tercermin dalam harga.

f.  Market

Banyak sekali pengertian manajemen pemasaran, tergantung pada gagasan penulisnya. Menurut Koder dan Amstrong manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang didesain untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai sasaran perusahaan. Dari definisi ini, kata ‘ pertukaran yang menguntungkan’ mengandung arti bahwa perusahaan perlu mengatur tingkat permintaan agar memberikan keuntungan yang optimal bagi perusahaan. Dalam manajemen pemasaran, perusahaan tidak hanya menstimulasi tingkat permintaan yang sama dengan tingkat penawaran. Kadang – kadang perusahaan juga perlu mengurangi, selain menaikkan permintaan. Tugas – tugas pokok manajemen pemasaran berbeda – beda sesuai dengan situasi permintaan yang dihadapinya (Simamora,2003).
Untuk mencapai keadilan eksternal, perusahaan harus melakukan survei pasar. Dalam hal ini perusahaan dapat menjalankan sendiri survei tersebut atau membeli dari konsultan. Dari hasil survei ini, perusahaan dapat membuat kebijakan pembayaran kompensasi, apakah akan membayar lebih tinggi, lebih rendah atau mengikuti pasar. Dasar pemikiran untuk membayar lebih tinggi adalah memaksimalkan kemampuan perusahaan untuk menarik dan mempertahankan karyawan yang berkualitas dan untuk meminimalkan ketidakpuasan karyawan terhadap kompensasi. Kebijakan untuk membayar lebih rendah dari pasar akan mengakibatkan perusahaan terhalang dalam menarik karyawan-karyawan yang potensial, sedangkan kebijakan yang lazim dijalankan oleh perusahaan adalah mengimbangi persaingan. Meskipun kebijakan ini tidak memberikan keunggulan kompetitif, namun tidak menyebabkan perusahaan menjadi rugi (Muljani,2002).
            Pemasaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang didesain untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai sasaran perusahaan. Untuk mencapai keadilan eksternal, perusahaan harus melakukan survei pasar. Dalam memaksimalkan kemampuan perusahaan untuk menarik dan mempertahankan karyawan yang berkualitas dan untuk meminimalkan ketidakpuasan karyawan terhadap kompensasi.

3. PEMBAHASAN

3.1. Aspek Teknis

a. Sarana dan Prasarana   

Sarana
No
Nama Alat
Kegunaan
Gambar
1
Kompor
Untuk penggorengan dan pengukusan
2
Talenan
Sebagai alas pada saat memotong cabai dan bawang daun
3
Pisau
Untuk memotong cabai dan bawang daun
4
Mangkok
Untuk mengaduk telor
5
Baskom
Untuk menghancurkan tahu dan ikan
6
Nampan
Sebagai tempat pada saat sebelum dikukus
7
Panci
Sebagai alat untuk mengukus “bom ikan”
8
Wajan
Sebagai alat untuk mengukus “bom ikan”
9
Cetakan
Untuk mencetak “bom ikan” ukuran besar

10
Sendok
Sebagai pengaduk dan pencampur bahan
1
Dapur
Sebagai tempat produksi



Prasarana
 No
Nama Alat
Kegunaan
Gambar
1
Listrik
Sebagai penerangan saat produksi
2
Handphone

Untuk alat koordinasi
3
LPG
Sebagai sumber energi kompor

b. Proses Produksi

Persiapan alat dan bahan
“bom ikan” digoreng
Dimasukkan bawang daun yang telah dicacah
 
Proses produksi dimulai persiapan alat bahan. Setelah alat dan bahan siap, kemuadian tahu dihaluskan dengan menggunakan tangan di baskom. Kemudian tepung ikan yang telah dihaluskan dimasukkan kedalam tahu yang telah dihaluskan bersamaan dengan bawang daun yang telah dicacah. Setelah itu dimasukkan bumbu bumbu sebagai penyedap rasa dan telur yang telah dikocok kemudian diaduk sampai rata. Setelah itu, dicetak menjadi bulatan bulatan untuk ukuran keci dan dengan cetakan untuk ukuran besar dan diberi cabe di dalamnya. Setelah itu, dikukus untuk mengurangi kadar air kurang lebih 10 menit. Setelah itu dilumuri tepung roti dan putih telur sebagai perekat. Baru kemudian “bom ikan” siap digoreng.

3.2. Aspek Manajemen dalam Usaha

a.  Planning                                                                                      

            Perencanaan usaha dari produksi “bom ikan” adalah untuk membiasakan masyarakat menyukai produk hasil olahan perikanan. Kelebihan dari hasil olahan produk perikanan ini juga dapat mengurangi kandungan nikotin dalam tubuh pria yang merokok. Selain itu kami dalam melakukan usaha ini juga ingin mendapatkan laba dan pengalaman dalam berwirausaha. Dilain pihak produk hasil olahan perikanan dizaman sekarang sudah mempunyai nama.

b.  Organizing


Jabatan
Job description
Jumlah
PJ
Direktur
Memegang  kendali  dan  wewenang  dalam  mengatur jalannya usaha
1
M. Iqbal Alif
Bagian. Produksi
Bertanggung jawab pada jalannya proses produksi dan pengemasan
1
Adam Firmana
Bagian Bahan Bku
Bertanggung  jawab  pada  proses pengadaan  bahan baku, peralatan, dan inventory
1
Bayu Dwi
Bagian Pemasaran
Melaksanakan proses promosi dan berjualan
1
Bella Intan
Bagian Keuangan
Mengatur   keuangan    usaha,    sistem    penggajian, serta pembagian hasil
1
Feri Ardianza


c. Actuacting

            Agar usaha yang kami rencanakan dan bisa terwujud kami bekerja sama dalam membuat produk “bom ikan” dan menjualnya secara bersama-sama. Selain itu agar peembeli mau membeli produk kami, kami menjual produknya dengan ramah dan senyum, ksrena dengan begitu maka merek akan membeeli produk kami. Sehingga tujuan perencaan kami terwujud sesuai dengan rencana.

d. Controlling

            Kinerja pelaksanaan pembuatan produk ini sangat baik. Dilihat dari saran dari pembeli mereka puas dengan hasil olahan produk yang kami buat. Pengawasan dalam hal keuangan pada usaha kami ini juga berjalan lancar. Kami juga mendapatkan keuntungan dalam usaha ini. Pengawasan dilakukan oleh direktur. Pengawasan dilakukan dengan keikut sertaan direktur pada setiap kegiatan baik pembelian bahan baku, produksi dan pemasaran

3.3. Aspek Pemasaran

a. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran meliputi empat variabel penting dalam pemasaran, yang dikenal dengan 4P, yaitu produk (product), harga (price), tempat atau saluran distribusi (place), dan promosi (promotion).
No
Bauran Pemasaran
Keterangan
1
Produk
Pada usaha penjualan “bom ikan” produk kami mempunyai Kelebihan tersediri diantaranya  adalah harganya yang terjangkau dan sensasi rasa pedas yang disukai mahasiswa.
2
Price
“bom ikan mempunyai harga yang sangat terjangakau sekali yaitu dengan “ bom ikan” ukuran kecil  adalah Rp. 500 dan untuk ukuran besar adalah
Rp. 2000.
3
Place
Pada usaha “bom ikan”  kegiatan Produksi kami melakukan pemasaran di Jl. LA Sucipto no. 28, Malang dan pemasaran dilakukan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
4
Promotion
Sedangkan untuk Promosi produ “bom ikan” usaha penjualan kami, kami melakukannya secara langsung kepada konsumen. Sasaran konsumen kami adalah kalangan mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

b. Teknik Pemasaran

            Teknik pemasaran ialah suatu cara yang dilakukan oleh penjual untuk mempengaruhi pembeli. Teknik pemasaran pada kelompok kami ialah berfokus pada harga yang murah dengan cita rasa pedas. Produk kita menekankan pada harga yang murah untuk menarik minat para pembeli. Selain memberikan harga yang murah produk kami menonjolkan pada rasa yang pedas, dimana sekarang sedang populernya makanan-makanan yang memiliki cita rasa pedas yang diminati para kawula muda.

3.4. Aspek Finansiil

a. Modal

            Modal ialah adalah sesuatu yang digunakan untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha. Dimana modal dari kelompok kami berasal dari iuran seluh anggota kelompok. Setiap anggota kelompok memberikan modal sebesar Rp. 10.000 yang digunakan sebagai modal awal produksi. Anggota kelompok terdiri dari 5 orang, jadi terkumpullah modal sebesar Rp. 50.000.

b. Biaya Total

            Biaya total adalah keseluruhan jumlah biaya produksi yang akan dikeluarkan. Biaya produksi kami tidak terlalu keluar banyak. Dimana kita mencari harga barang yang relative murah untuk meminimalisir total pengeluaran. Total biaya produksi dari kelompok kami sebesar Rp. 45.000 dengan biaya variabel sebesar Rp. 35.000 dan baya tetap sebesar Rp. 1000.

c. Analisa Rugi/Laba

            Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan danbeban suatu perusahaan (dagang) selama periode akuntansi. Dari analisa kelompok kami setelah melakukan 3 kali penjualan, kelompok kami mendapatkan hasil untung / laba. Dari hasil biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp. 35.000 kelompok kami mendapatkan hasil total penjualan sebesar Rp. 85.000. setelah dilakukan perhitungan kelompok kami memperoleh laba sebesar Rp. 40.000.

d. Analisa BEP

            Analisa Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan. Setelah dilakukan analisa BEP pada kelompok kami, keuntungan yang diperoleh melebihi biaya tetap yang harus dikeluarkan sehingga kelompok kami memperoleh untung. Pada produksi pertama didapatkan BEP(q) sebesar 42.4 dan BEP (s) sebesar Rp. 25.000.Sedangkan pada produksi kedua didapatkan BEP(q) sebesar 42.4  dan BEP (s) sebesar Rp 14.000. Pada produksi ketiga didapatkan BEP(q) sebesar 42.4 dan BEP (s) sebesar Rp. 14.000.

3.5. Basic Resoures

a. Man

            Perusahaan memiliki sumber daya yang lain yang tidak kalah pentingnya yaitu sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan elemen yang sangat penting dalam satu perusahaan.Dalam melakukan Produksi Sumber daya manusia yang digunakan adalah dengan tenaga sendiri, mulai dari proses pra produksi, produksinya. Pada proses ini dilakukan sendiri oleh anggota kelompok 45 yang bertujuan agar menghemat biaya yang dikeluarkan.

b. Money

            . Pertumbuhan perusahaan dalam manajemen keuangan diukur berdasar perubahan penjualan, bahkan secara keuangan dapat dihitung berapa pertumbuhan yang seharusnya (sustainable growth rate) dengan melihat keselarasan keputusan investasi dan pembiayaan. Dalam melakukan produksi hal yang paling utama dan yang terpenting adalah sumber daya uang, atau disebut dengan modal. Modal yang kami gunakan diambil dari biaya iuran per anak dari kelompok 45 yang berjumlah 5 orang. Dan per anak dikenakan biaya Rp. 20.000 , dengan jumlah total keseluruhan Rp.100.000.

c.  Material

            Material yang digunakan menentukan bahan-bahan atau komponen-komponen apa yang harus dibuat atau dibeli, berapa jumlah yang dibutuhkan, dan kapan dibutuhkan. Perusahaan dapat menentukan secara terperinci material apa yang akan dipesan, kapan memesannya, dan material apa yang perlu mendapat prioritas untuk dipesan.Dalam melakukan produksi hal yang paling utama dan yang terpenting adalah Bahan baku yang digunakan. Bahan baku yang digunakan adalah Tahu, Ikan Tongkol segar, telur ayam, Lombok, Tepung Panir, Penyedap Rasa( masako) dan Tepung Soda kue. Kelebihan dari bahan produksi yang kami gunakan mengandung banyak gizi yang didalamnya terdapat protein yang dihasilkan dari ikan tongkol,tahu, dan juga telur ayam.

d. Machine

            Kegiatan perusahaan, mesin produksi sangat diperlukan dalam produksi. Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja alat yang digunakan dalam produksi ini didapat dari kepemilikan anggota sendiri, jadi tidak mengeluarkan biaya tambahan buat membeli alat baru. Alat yang digunakan dalam produksi masih menggunakan alat tradisional, karena yang tersedia hanya alat tradisional. Apabila  menggunakan alat modern akan menambah biaya yang lebih besar. Alat yang kami gunakan adalah kompor, panci, penggorengan, Baskom, piring.

e. Method

            Metode diperlukan agar dalam pemanfaatan sumber yang diperlukan bagi terlaksananya kegiatan manajemen tidak terjadi kemacetan dan pemborosan.Metode yang digunakan dalam proses produksi adalah dengan cara sekali beli bahan yang digunakan untuk berulang kali produksi. Setelah itu dilakukan pengolahan bahan baku semuanya menjadi adonan. Setelah itu dilakukan pengukusan adonan yang telah dilakukan pencetakan teksturnya. Kemudian untuk produksi pertama dilakukan penggorengan langsung. Lalu pada saat akan dilakukan produksi selanjutnya, bahan yang digunakan disimpan ke dalam lemari es agar tetap segar. Jika saat melakukan produksi selanjutnya tinggal melakukan penggorengan.

f.  Market

            Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang didesain untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai sasaran perusahaan.
            Pemasaran yang digunakan dalam menjalankan usaha ini adalah dengan cara memasarkan produk di kalangan Mahasiswa, khususnya di Ruang lingkup FPIK. Di wilayah FPIK kami melakukan pembagian kelompok. Pertama dilakukan transaksi di depan gedung D dan selanjutnya Tim ke 2 sebagai dokumentasi sekaligus melakukan penawaran produk. Jika produk yang kami tawarkan tidak sampai sold out kami melakukan penjualan di ruang lingkup FPIK, dan menjualnya di daerah sekitaran perpustakaan pusat UB.



4. PENUTUP

4.1. Kesimpulan

            Perencanaan pemasaran dari produk ini adalah kalangan mahasiswa. Sehingga kita membuat produk dengan harga yang relatif murah. Sedangkan organisasian dilakukan oleh ketua kelompok. Pada kelompok 45, dibagi menjadi penanggung jawab pemasaran, produksi, serta penyedia alat dan bahan. Pelaksanaan produksi dilakukan di Jl. LA sucipto no. 28, Malang. Sedangka penjualan dilakukan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Sementara itu, evaluasi dari kelompokk 45 adalah kurangnya koordinasi antar anggota pada awal awal produksi. Produk yang kami jual adalah “bom ikan”. “bom ikan” adalah tahu yang di campur dengan ikan yang dibentuk bulat seperti bom  dan di beri tambahan cabe didalamnya sebagai kejutan. “bom ikan” sendiri dijual dengan harga Rp. 500 untuk ukuran kecil dan ukurnan besar Rp. 2000.          Harga ini menurut kami sudah cukup murah karena di jual dikalangan mahasiwa. Pendistribusian dari “bom ikan” ini di jual di sekitar kampus universitas brawijaya, Malang. Penjualan di sekitas kampus ini karena kita membaca peluang dari kesukaan mahasiswa dengan makanan dengan sensasi rasa pedas. Promosi dilakukan pada teman teman fakultas perikanan dan ilmu kelautan perairan terlebih dahulu sebelum melakukan pemasaran. Produksi “bom ikan”  memiliki kelebihan pada harga yang sangat terjangkau dan    bergizi, disis lain “bom ikan” tidak menguras uang saku.  Sedangkan pada  segi keuangan kami tidak mengalami kerugian melainkan kami mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 40.000 yakni pada produksi pertama  mendapat  hasil Rp. 25.000 dan produksi kedua dan ketiga mendapat  hasil masing masing Rp. 30.000. sedangkan pengeluaran totanya adalah Rp.  45.000  yakni biaya variabel Rp. 35.000 dan biaya tidak tetap Rp. 10.000.

4.2. Saran

            Saran yang didapat pada praktikum manajemen agribisnis perikanan adalah perlunya peningkatan fungsi manajemen meliputi planing, organizing, actuating, dan controling. Terutaman dari segi organizing yang masih sangat kurang pada kelompok kami.

DAFTAR PUSTAKA


Ahyari, Agus.2002.Manajemen Produksi; Pengendalian Produksi, BPFE,   Yogyakarta.
Arifin, Johar dan A.Fauzi. 2007. Aplikasi Exel Dalam Aspek Kuantitatif       Manajemen Sumber Daya Manusia. Alex Media Komputinda : Jakarta.
Betemen, T.S. dan Snell, S.A. 2006. Manajemen Kepemimpinan dan Kolaborasi    dalam Dunia Yang Kompetitif. Salemba Empat. Jakarta. 450 Hlm.         Indrawan, I. 2015. Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah.    Deepublish Publisher. Yogyakata. 84 Hlm.
Case center.2008. cases in management indonesia’s business challenges. Fakultas mesin, salemba.
Damayanti, R dan C. Utomo. 2014. Analisa biaya dan permintaan pada     penetapan harga marginal unit rumah di perumahan royal regency,  lumajang. JURNAL TEKNIK POMITS. 3 (1) : 36-40.
Deitiana,Tita. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan,Pertumbuhan Penjualan Dan         Deviden Terhadap Harga Saham. Jurnal Bisnis dan Akutasi. 13(1) : 57            66.
Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Case   Center.2008.Case in management : Indonesia Business Challenge.           Selemba Empat : Jakarta. 308 hlm.
Fajri, D. A., Z. Arifin dan Wilopo. 2013. Pengaruh bauran pemasaran jasa  terhadap keputusan menabung (survei pada nasabah bank muamalat           cabang malang). Jurnal Administrasi Bisnis. 6 (2) : 1-10.
Gunawan, D.2014. Analisis prosedur dan penyusunan laporan laba-rugi pada        Ud. Collector parfum.Jurnal ilmiah accounting changes.2 (1) : 45-49
Indriani H dan  Suminarsih E. 2003. Budidaya, Pengolahan, dan Pemasaran          Rumput Laut. Penebar Swadaya. Jakarta.
Jalaluddin, D.2014. Analisis break even point sebagai alat untuk merencanakan    laba Perusahaan.Jurnal administrasi bisnis. 13 (1) : 1-8
Kordi, M. Ghufran H. 2011. Kiat Sukses Budidaya Rumput Laut di Laut dan           Tambak. Andi. Yogjakarta.
Lasabuda, R.2013. Pembangunan wilayah pesisir dan lautan Dalam perspektif      negara kepulauan republik indonesia  . jurnal ilmiah platax. 1 (2) : 92 -    101
Limbong H. Tarore, J. Tjakra, D. R. O. Walangitan. 2013. Manajemen        Pengadaan Material Bangunan Dengan Menggunakan Metode Mrp   (Material Requirement Planning) Studi Kasus: Revitalisasi Gedung Kantor            Bps Propinsi Sulawesi Utara. Jurnal Sipil Statik .1(6) : 421-429.
Marhadi, N. Ayu dan H. Noviasari. 2013. Pengaruh strategi green marketing pada bauran pemasaran terhadap keputusan konsumen dalam membeli rumah         di perumahan PT. Asta Karya Pekanbaru. JURNAL EKONOMI. 21 (3) : 1          15.
Mardiyanto, Handono. 2009. Intisari Manajemen Keuangan. PT.Gramedia :           Jakarta.
Muljani, Ninuk. 2002. Kompensasi Sebagai Motivator Untuk Meningkatkan            Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan. 4(2) : 108 – 122.
Pertiwi, Dewi. 2015. Pengujian Efisiensi Pasar Dan Tingkat Konvergensi Harga     Komoditas Kopi Arabika Dan Kopi Robusta (Studi Kasus Pada Pasar Komoditas Berjangka Di Indonesia). Jurnal Manajemen Pemasaran. 9(2)         :43-53.
Prodjowijono, S. 2008. Manajemen Gereja. PT. BPK Gunung Mulia. Jakarta. 153  hlm
Purwanti, E. 2012. Pengaruh karakteristik wirausaha, modal usaha, strategi           pemasaran terhadap perkembangan umkm di desa dayaan dan kalilondo salatiga. Among Makarti. 5 (9) : 13-28.
Rayadi.2012. Faktor Sumber Daya Manusia Yang Meningkatkan  Kinerja  Karyawan dan Perusahaan Di Kalbar.Jurnal EKSOS. 8 (2) : 114 – 119.
Selang, C. A. D. 2013. Bauran pemasaran (marketing mix) pengaruhnya   terhadap loyalitas konsumen pada fresh mart bahu mall manado. Jurnal EMBA. 1 (3) : 71-80.
Septifitri, D. R Monintja, S. H. Wisudo dan S. Martasuganda.2010. Analisis kebutuhan sarana perikanan dalam Rangka pengembangan perikanan    tangkap berbasis Komoditas unggulan di propinsi sumatera selatan.Jurnal  Saintek Perikanan. 5 (2) : 8-13
Shapiro J. Coyle-, K. Hoque, I. Kessler, A. Pepper, R. Richardson and L. Walker.  2013. Undergraduate study in Economics, Management, Finance and the           Social Sciences. United Kindom : London.
Sherli dan Erman Munzir. 2015 . Determinan Struktur Modal Dan Pengaruhnya    Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen Keuangan.
Sherly. 2010. 25 Usaha Terlaris Modal 1-3 Juta. Jogja Great!. Yogjakarta. 159      hlm.
Simamora,Bilson. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan      Profitabel. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. 341 hlm.
Suhendra, F.I dan Wardani, I. J. T. 2015. Manajemen Event Pameran pernikahan tradisional lintaswarna. Prosiding Manajemen Komunikasi. ISSN :2460        6537.
Tita, D. 2011. Pengaruh rasio keuangan, pertumbuhan penjualan dan dividen        terhadap harga saham. Jurnal bisnis dan akuntansi. 13 (1) : 57 - 66  
Utomo, T dan C. Utomo. 2014. Penetapan harga pokok penjualan berdasarkan     alokasi biaya terhadap posisi rumah pada perumahan green park     residence Sampang. JURNAL TEKNIK POMITS. 3 (2) : 76-80.
Zimmerer,Thomas W., Scarborough,Norman M.,Wison, Doug. 2008.         Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Selemba Empat :           Jakarta.hlm. 542.





LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi

a.            Prapoduksi
No.
Gambar
Keterangan
1.

Pembelian minyak goreng
2.
Pembelian ikan Tongkol
3.
Proses pembayaran
4.
Pembelian bumbu
5.
Pembelian sayur-sayuran
6.
Pembelian cabai
7.
Kondisi pasar

b.            Produksi
No.
Gambar
Keterangan
1.
Persiapan bahan
2.
Proses pelembutan tahu
3.
Proses pencincangan daun bawang
4.
Proses pelembutan ikan
5.
Proses pencincangan cabai
6.
Proses pencetakan adonan
7.
Proses pembulatan adonan
8.
Proses pengukusan
9.
Proses penggorengan

c.            Pasca produksi
No.
Gambar
Keterangan
1.
Transaksi penawaran
2.
Kesepakatan telah ditentukan
3.
Konsumen puas


Lampiran 2. Perhitungan

a. Biaya Variabel
No
Barang
Jumlah
Satuan
Harga
Total
1
Tahu
3
Kotak
Rp. 2.500
Rp. 7.500
2
Ikan Tongkol
3
Besek
Rp. 2.500
Rp. 7.500
3
Cabe
0,25
Kg
Rp. 12.000
Rp. 3.000
4
Bawang Daun
1
Ikat
Rp. 1.000
Rp. 1.000
5
Bumbu
4
Bungkus
Rp. 500
Rp. 2.000
6
Telor
0,25
Kg
Rp. 18.000
Rp. 4.500
7
Minyak goreng
0,25
Liter
Rp. 12.000
Rp. 3.000
8
Gas
0,25
Tabung
Rp. 18.000
Rp. 4.500
9
Lain lain
-
-
-
Rp. 2.000
Jumlah
 Rp. 35.000

b. Biaya Tetap
No
Barang (sewa)
Jumlah
Satuan
Harga
Total
1
Kompor
1
Buah
Rp. 2.500
Rp. 2500
2
Talenan
1
Buah
Rp. 500
Rp. 500
3
Pisau
1
Buah
Rp. 500
Rp. 500
4
Mangkok
1
Buah
Rp. 500
Rp. 500
5
Baskom
1
Buah
Rp. 500
Rp. 500
6
Nampan
1
Buah
Rp. 500
Rp. 500
7
Panci
1
Buah
Rp. 2000
Rp. 2000
8
Penggorengan
1
Buah
Rp. 2.000
Rp. 2000
9
Cetakan
10
Buah
Rp. 50
Rp. 500
10
Sendok
1
Buah
Rp. 500
Rp. 500
Jumlah
Rp. 10.000

Biaya Total      = Biaya Tetap + Biaya variable
                        = Rp.35.000 + Rp. 10.000
                        = Rp. 45.000
d. Penerimaan
Penerimaan Produksi pertama
No
Porsi
Jumlah
Satuan
Harga
Total
1
Kecil
23
Biji
Rp. 500
Rp. 13.000
2
Besar
6
Biji
Rp. 2000
Rp. 12.000
Jumlah
Rp.25.000



Penerimaan Produksi kedua
No
Porsi
Jumlah
Satuan
Harga
Total
1
Kecil
40
Biji
Rp. 500
Rp. 20.000
2
Besar
5
Biji
Rp. 2000
Rp. 10.000
Jumlah
Rp.30.000

Penerimaan Produksi ketiga
No
Porsi
Jumlah
Satuan
Harga
Total
1
Kecil
40
Biji
Rp. 500
Rp. 20.000
2
Besar
5
Biji
Rp. 2000
Rp. 10.000
Jumlah
Rp.30.000

Total Penerimaan
No
Porsi
Jumlah
Satuan
Harga
Total
1
Kecil
150
Biji
Rp. 500
Rp. 45.000
2
Besar
20
Biji
Rp. 2000
Rp. 40.000
                                                                                                                                                                                                                                    Jumlah
Rp.85.000

e. Keuntungan Usaha
produksi pertama
Keuntungan Usaha     = penerimaan   Biaya Produksi
                                    = Rp. 25.000 Rp. 15.000
                                    = Rp. 10.000
Produksi kedua
Keuntungan Usaha     = penerimaan   Biaya Produksi
                                    = Rp. 30.000 Rp. 15.000
                                    = Rp. 15.000
Produksi ketiga
Keuntungan Usaha     = penerimaan   Biaya Produksi
                                    = Rp. 30.000 Rp. 15.000
                                    = Rp. 15.000

Keuntungan Usaha     = penerimaan   Biaya Produksi
                                    = Rp. 85.000 Rp. 45.000
                                    = Rp. 40.000

f. BEP
Produksi Pertama

25.000

Produksi Kedua
BEP (Q)
BEP (S)
. 14.000
Produksi Kedua
BEP (Q)
BEP (S)
. 14.000



Lampiran 3. Tabel Manajemen

a.             Produksi Pertama
Kegiatan (Fungsi Manajemen)
BISNIS PERIKANAN
Produksi
Pemasaran
Keuangan
SDM
Perencanaan
· Progam Kerja
· Strategi
· Target
Strategi kerja dilakukan pembagian tugas. Target produksinya adalah 25
Target pemasaran adalah mahasiswa
Keuanagan berasal dari patungan
SDM berasal dari anggota
Pengorganisasian
· Struktur Organisasi
· Mekanisme Kerjar
· Koordinasi
Masih belum ada pembagian job description Semua dilakukan bersama.
Pemasaran dilakukan dengan berjualan bersama. Dan tidak ada pembagian tugas
Pencatatan keuangan secara rapi

Masing masing SDM diberi tugas
Penggerakan
· Motivasi
· Komunikasi
pemotivasian dilakuakan agar anggota bersedia datang
pemotivasian dilakuakan agar anggota bersedia berjualan
Komunikasi keuangan setiap produksi
Pemotivasian untuk Peningkatan pelayanan konsumen
Pengawasan dan Evaluasi
Masih belum ada pembagian tugas
Penjualan dilakukan di satu titik
Hasil laba masih sangat sedikit
Kemampuan SDM kurang



b.            Produksi Kedua
Kegiatan (Fungsi Manajemen)
BISNIS PERIKANAN

Produksi
Pemasaran
Keuangan
SDM
Perencanaan
· Progam Kerja
· Strategi
· Target
Pembagian tugas antar anggota
Target pemasaran 60 biji
Keuangan berasal dari hasil penjualan pertama
SDM berasal dari anggota
Pengorganisasian
· Struktur Organisasi
· Mekanisme Kerja
· Koordinasi
Masing masing di beri job description ada yang penyatuan bahan, pemasakan, dan penggorengan.
Masing-masing anggota berjualan
Pencatatan keuangan secara rapi

Pembagian tugas masing masing SDM
Penggerakan
· Motivasi
· Komunikasi
pemotivasian dilakuakan agar anggota bersedia datang
pemotivasian dilakuakan agar anggota bersedia berjualan
Komunikasi keuangan setiap produksi
Pemotivasian untuk Peningkatan pelayanan konsumen
Pengawasan dan Evaluasi
Pembagian sudah rata
Penjualan belum bisa full tim
Laba sudah banyak
SDM bekerja dengan baik









c.            Produksi Ketiga
Kegiatan (Fungsi Manajemen)
BISNIS PERIKANAN

Produksi
Pemasaran
Keuangan
SDM
Perencanaan
· Progam Kerja
· Strategi
· Target
Tugas di bagi sebelum produksi
Target pemasaran 60 biji
Keuangan berasal dari hasil penjualan kedua
SDM berasal dari anggota
Pengorganisasian
· Struktur Organisasi
· Mekanisme Kerja
· Koordinasi
Masing masing di beri job description ada yang penyatuan bahan, pemasakan, dan penggorengan.
Berjualan bersama full tim
Pencatatan keuangan secara rapi

Pembagian tugas masing masing SDM
Penggerakan
· Motivasi
· Komunikasi
pemotivasian dilakuakan agar anggota bersedia datang
pemotivasian dilakuakan agar anggota bersedia berjualan
Komunikasi keuangan setiap produksi
Pemotivasian untuk Peningkatan pelayanan konsumen
Pengawasan dan Evaluasi
Pembagian sudah rata
Penjualan belum bisa full tim
Laba sudah banyak
SDM bekerja dengan baik







            Perencanaan pada awal produksi sudah bagus, akan tetapi pemasaran, SDM dan sarana dan prasarana masih kurang. Hal ini tampak berbeda dengan produksi kedua dan ketiga yang sudah tampak perencanaan yang setrategis. Sedangkan pengorganisasian pada tiap produksi sudah bagus, hanyasaja pada proses produksi dan pemasaran pada produksi pertama masih kurang. Penggerakan masih harus ditingkatkan karena tiap produksi masih molor. Hal yang perlu di evaluasi adalah mengenai sarana dan prasarana yang kurang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar