LAPORAN PENGELOLAAN USAHA
(BOM
IKAN)
Asisten:
Nur Khoiriyah
KELAS
A05
KELOMPOK 45
1. FERI ARDIANZA SAPUTRA (145080507111006)
2. BAYU DWI PRAKOSO (145080501111076)
3. MOHAMMAD IQBAL ALIF (145080501111050
4. ADAM FIRMANA (145080501111062)
5. BELLA INTAN WAHYUNI (145080501111052)
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Manajemen Agribisnis Perikanan disusun sebagai
salah satu syarat
menyelesaikan
Praktikum Manajemen Agribisnis Perikanan dan lulus Mata Kuliah
Manajemen Agribisnis Perikanan.
Koordinator Asisten
Asisten Pendamping
AGUS ZAENAL ARIFIN (NUR
KHOIRIYAH)
NIM. 135080400111090 NIM. 135080400111052
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut
Lasabuda (2013), Indonesia sebagai negara tropis, kaya akan sumberdaya hayati,
yang dinyatakan dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Shingga
sangat baik untuk dimanfaatkan dalam suatu bisnis manajemen.
Manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pegendalian
kegiatan anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi
lainnya untuk mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan (Alam,2006). Suatu kegSecara umum, manajemen merupakan
cara mengatur satu atau beberapa faktor yang menunjang jalannya usaha untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam bisnis perikanan, manajemen juga sangat
diperlukan supaya dapat berjalan lancar dan medapat hasil yang sesuai harapan.
Bisnis
merupakan profesi atau perusahaan komersial yang beroperasi dengan tujuan
mendapatkan keuntungan melalui penyediaan barang atau jasa. Tujuan utama dari
bisnis adalah keuntungan, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan,
pertumbuhan perusahaan dan tanggung jawab sosial. Maka, untuk mencapai tujuan
tersebut pendiri usaha terlebih dahulu harus menentukan bentuk kepemilikan
bisnisnya. Hal ini dilakukan agar pendiri tidak salah dalam melulai langkah
kerjanya sehingga tidak menimbulkan kerugian.Dalam bisnis perikanan juga harus memperhatikan
aspek-aspek manajemen. Seperti aspek produksi, aspek pemasaran, aspek dan aspek
keuangan.
1.2 Tempat dan Waktu
Pada
praktikum Manajemen Agribisnis Perikanan produksi dilakukan diJl. LA Sucipto no
28, Kelurahan Blimbing, Malang. Produksi pertama dilakukan pada tanggal 5 Oktober
2016 pukul 21:00 WIB. Produksi kedua dilakukan pada tanggal 9 Oktober 2016
pukul 13:00 WIB dan produksi ketiga dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2016
pukul 21:00 WIB. Sedangkan penjualan dilakukan di area sekitar Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Pemasaran pertama
pada tanggal 6 Oktober 2016 pukul 09:00 WIB. Pemasaran kedua pada tanggal 10 Oktober
2016 pukul 11:00 WIB dan pemasaran ketiga pada tanggal 11 Oktober pada pukul
11:00.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Aspek Teknis
a. Sarana dan Prasarana
Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan dan menambahkan
kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses
produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik untuk menambah kegunaan suatu
barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada, seperti tenaga
kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari
berbagai segi, misalnya:
1.
Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi 5 macam, yaitu: proses
kimiawi, proses perubahan bentuk, proses assembling, proses transportasi
dan proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi(Ahyari, 2002).
2.
Proses produksi dilihat dari arus (flow) bahan mentah sampai menjadi
produk akhir, terbagi menjadi dua macam, yaitu:
a.
Proses produksi terus-menerus (Continous processes) adalah proses
produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi
berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri
yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output
direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan
rendah dan produk bersifat standar. Contoh: Perusahaan semen, tekstil, mobil,
dan sebagainya.
b.
Proses produksi terputus-putus (Intermettent processes) yaitu, produk
diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus-menerus dalam
proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat
sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses,
sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalam proses.
c.
Proses produksi campuran, merupakan penggabungan dari proses produksi
terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan
kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara
penuh.
Tingkat produksi
ikan pelagis kecil semakin meningkat di Kabupaten Takalar. Pada tahun 2010
produksi ikan pelagis kecil sebesar 7.149 ton, meningkat pada tahun 2011
sebesar 8.162 ton, dan kembali meningkat pada tahun 2012
sebesar 9.015 ton (Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Takalar, 2013). Peningkatan
hasil produksi perikanan tersebut, sangat
ditentukan oleh berbagai
unsur yang secara langsung terkait dengan hasil produksi, seperti nelayan, armada
dan alat penangkapan ikan, sumberdaya ikan, modal, dan sistem pemasaran (Oktary
et al., 2014).
Aspek produksi diterapkan pada proses
produksi. Manajemen produksi mencakup perencanaan produksi dan pengendalian
proses produksi. Selama proses produksi berlangsung, kegiatan manajemen
diperlukan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan periapan dan proses
produksi, baik jangka pendek, menengah, atau panjang. Dengan demikian,
diharapkan pengsaha dapat berprodukdi lebih efisien.
b. Proses Produksi
Menurut Septifitri et al.(2010),
kebutuhan sarana dan prasarana perikanan untuk pengembangan perikanan tangkap
berbasis komoditas unggulan dilakukan berbadasarkan perhitungan kebutuhan
masing-masing sarana. Alokasi sarana
pokok yang dihitung antara lain kebutuhan pelabuhan perikanan, tempat
pelelangan ikan, pabrik jaring, galangan kapal dan unit pengolahan produk.
Alokasi sarana yang tepat akan mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya
ikan yang ada di Propinsi Sumatera Selatan.
Menurut
Cahyono (2013), usaha ini cukup mudah di lakukan karena hanya butuh beberapa
resep alat dan bahan yang mudah di dapatkan dipasar. Dan modal yang paling
penting aalah keuletan dan kepercayaan akan produk ini maka, pasti
akanmendapatkan hasil yang setimpal dan membanggakan. Yang akan merasa sengan
dengan adanya varian risoles yang
berisikan peroduk perikanan. Kemudian untuk mempromosikan produk ini
kepada konsumen, tim bisa menjualnya secara langsung untuk menarik
palanggan,kemudian mungkin jika lancar usaha ini dapat di dagangkan secara
online dan dapat dengan mudh memesan secara cepat dan mudah.
Sarana
dan prasarana dalam suatu bisnis sangat penting. Karena dengan adanya sarana
dan prasana suatu bisnis atau manajemen maka akan menunjang visi dan misi suatu
bisnis, industri ataupun manajemen. Sarana dalam suatu bisnis harus sesuai,
apabila tidak sesuai maka visi dan misi suatu perusahaan atau bisnis akan sulit
untuk dijalanka. Begitu pula dengan prasarana yang harus dipersiapkan terlebih
dahulu.
2.2. Aspek Manajemen dalam Usaha
a. Planning
Perencanaan (planning) adalah
merinci tujuan-tujuan yang akan dicapai dan memutuskan diawal tindakan-tindakan
tepat yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Aktivitas perencanaan
meliputi menganalisis situasi-situasi saat ini, mengantisipasi masa depan,
menentukan saran-saran, menentukan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan
perusahaan, dan menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi. Perncanaan mengatur situasi untuk bertindak dan untuk pencapaian- pencapaian yang utama
(Betemen dan Snell, 2006).
Menurut Suhendra dan Wardani (2015),
perencanaan di tetapkan sekarang dan dilaksanakan serta dugunakan untuk waktu
yang akan datang. Adapun langkah-langkah dalam perencanaan yaitu:
1.
Menetapkan
tujuan
2.
Menyusun
anggaran
3.
Menentukan
alternatif tidakan
4.
Mengadakan
penilaian terhadap alternatif tindakan
5.
Mengambil
keputusan
6.
Menyusun
rencana pendukung
Planing adalah merencanakan tujuan
yang akan dicapai serta tindakan tindakan yang harus di lakukan untuk mencapai
tujuan tujuan yang di buat. Cara membuat perencanaan adalah dengan menganalisis
situasi yang ada dan mengantisipasi kemungkinan kemungkinan yang terjadi di
masa yang akan datang. Perencanaan diteteapkan sekarang dan di gunakan untuk
waktu yang akan datang.
b. Organizing
Ditinjau dari segi prosesnya,
pengorganisasian merupakan usahan untuk menyusun komponen komponen sedemikian
rupa, sehingga dapat dipakai sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Fungsi
pengorganisasian sebagai proses menciptakan hubungan antar bebagaifungsi,
personalia, dann faktor faktor fisik. Hal ini agar semua pekerjaan yang
dilakukan dapat bermanfaaat serta terarah pada suatu tujuan (Suhendra dan
Wardani,2015).
Pengorganisasian (organizing) adalah
mengumpulkan dan mengoordinasikan manusia, keuangan, hal hal fisik, hal yang
bersifat informasi dan sumber daya
lainnya yang di perlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Aktivitas-aktivitas
pengorganisasian termasuk menarik orang-orang ke dalam perusahaan, menentukan
tanggungjawab perusahaan, mengelompokkan pekerjaan pekerjaan ke dalam Unit
kerja , menyusun dan mengalokasikan sember-sumber daya, serta menciptakan
kondisi-kondisi yang memungkinkan orang orang dan hal lainnya bekerja sama
untuk mencapai kesuksesan maksimum (Betemen dan Snell, 2006).
Pengorganisasian merupakan usaha untuk
mengorganisasikan komponen-komponen sedemikian rupa yang di perlukan untuk
mencapai tujuan organisasi. Fungsi pengorganisasian sebagai proses menciptakan
hubungan antar bebagai fungsi, personalia, dann faktor faktor fisik.
Aktivitas-aktivitas pengorganisasian termasuk menarik orang-orang ke dalam
perusahaan, menentukan tanggungjawab perusahaan, mengelompokkan pekerjaan
pekerjaan ke dalam Unit kerja , menyusun dan mengalokasikan sember-sumber daya,
serta menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan orang orang dan hal lainnya
bekerja sama untuk mencapai kesuksesan maksimum. Hal ini agar semua pekerjaan
yang dilakukan dapat bermanfaaat serta terarah pada suatu tujuan.
c. Actuacting
Fungsi menggerakkan (actuating)
adalah kegiatan seperti menggerakkan suatu mesin, dalam hal ini adalah
organisasi. Dengan kata lain, menggerakkan ialah kegiatan menggerakkan semua
potensi dan talenta yang ada didalam suatu organisasi. Fungsi aktuating ini
bertujuan untuk merealisasikan rencana organisasi dan sasaran yang sudah
ditetapkan (Prodjowijono, 2008).
Menggerakkan (actuating) merupakan
fungsi manajemen yang kompleks dan merupakan ruang lingkup yang cukup luas
serta sangat berhubungan erat dengan sumberdaya manusia yang pada akhirnya
pergerakan (actuating) merupakan pusat sekitas aktivitas aktivitas manajemen.
Pergerakan (actuating) pada hakikatnya adalah menggerakkan orang orang untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (indrawan, 2015).
Actuating adalah kegiatan
menggerakkan semua potensi dan talenta yang ada didalam suatu organisasi.
Menggerakkan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang kompleks dan merupakan
ruang lingkup yang cukup luas serta sangat berhubungan erat dengan sumberdaya
manusia. Fungsi actuating ini bertujuan untuk merealisasikan rencana organisasi
dan sasaran yang sudah ditetapkan.
d. Controlling
Menurut Betemen dan Snell (2006),
pengendalian (controlling) ialah memantau kinerja dan mengimplementasikan
perubahan-perubahan yang diperlukan. Melakukan pemantauan adalah sebuah aspek
penting dari pengendalian. Misalnya setelah setelah serangan teroris ke AS pada
11 september 2001, banyak laboratorium Departemenn Pertaniann AS tidak dapat
mempertanggungjawabkan agen (pembawa) biologis berbahaya yang diduga berada
didalam persediaan mereka, temasuk 3 miliar dosis virus yang berbahaya.
Departemen energy AS tidak dapat untuk batang batang bahan bakar radioaktifdan
bahan bahan nuklir lainnya yang dipinjamkan ke negara-negara lainnya.
Menurut Suhendra dan Wardani (2015),
pengawasan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan
apa yang telah direncanakan. Langkah langkah yang harus dilakuan untuk
mengadakan pengawasan adalah menciptakan standart. Selain itu juga
membandingkan kegiatan yang telah dilakukan dengan standard dan melakukan
tindakan tersebut.
Controlling ialah memantau kinerja
dan mengimplementasikan perubahan-perubahan yang diperlukan. Melakukan
pemantauan adalah sebuah aspek penting dari pengendalian. Langkah langkah yang
harus dilakuan untuk mengadakan pengawasan adalah menciptakan standart. Selain
itu juga membandingkan kegiatan yang telah dilakukan dengan standard dan
melakukan tindakan tersebut.
2.3. Aspek Pemasaran
a. Bauran Pemasaran
Menurut
Lupiyoadi (2001) dalam Fajri (2013),
“Bauran pemasaran jasa terdiri dari elemen product, price, place, promotion,
people, process, dan customer service. Sebagai suatu bauran pemasaran jasa,
elemen-elemen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain sehingga bila salah
satu tidak tepat pengorganisasiannya akan mempengaruhi strategi pemasaran
secara keseluruhan”. Perbedaan antara Lupiyoadi dengan pendapat ahli sebelumnya
ada pada cusomer service yang tidak ada dalam pendapat ahli sebelumnya. Penulis
berpendapat bahwa customer service yang ada pada pendapat Lupiyoadi sudah
termasuk pada people yang disebutkan oleh para ahli sebelumnya. Sehingga
penulis menggunakan unsur-unsur 7P yang terdiri dari Product, price, place,
promotion, people, process, dan physical evidence.
Bauran
pemasaran merupakan salah satu strategi pemasaran untuk menyampaikan informasi
secara luas, memperkenalkan suatu produk barang dan jasa, merangsang konsumen
untuk memberi bahkan menciptakan preferensi pribadi terhadap image suatu
produk. Oleh karena itu bauran pemasaran dianggap sebagai salah satu unsur
strategi yang paling potensial di dalam memasarkan produk. Strategi bauran
pemasaran yaitu : produk, harga, promosi dan tempat sangat berperan terutama
pada keadaan persaingan yang semakin tajam dan perkembangan akan permintaan
barang. Didalamya keadaan persaingan yang sangat tajam dewasa ini terutama
dalam pasar pembeli, peranan penetapan harga dan promosi penjualan sangat
penting terutama untuk membangun komitmen dan loyalitas pelanggan (Selang,
2013).
Marketing
Mix yang kurang lebih memiliki arti bauran
pemasaran adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat
dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan
pemasaran dalam pasar sasaran. Jadi, bauran pemasaran terdiri dari himpunan
variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk
mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Ada banyak alat
pemasaran, pembagian kiat pemasaran ke dalam 4 (empat) faktor yang disebut the
four Ps: product, price, place, and promotion”. Bauran pemasaran yang terdiri
dari product, price, place, dan promotion (4P) seiring perkembangan jaman dan
tuntutan pasar yang senantiasa mengalami perkembangan telah mengalami evolusi
dan terus berkembang searah dengan perkembangan perilaku konsumen dan
kecerdasan para ahli pemasaran.
b. Teknik Pemasaran
Menurut Kotler (2003) dalam Marhadi (2013), dalam memasarkan suatu produk
dibutuhkan suatu strategi pemasaran. Yang dapat membuat produk yang dipasarkan
tersebut mampu bertahan menghadapi persaingan, strategi tersebut adalah:
·
Market Leader (Pemimpin
Pasar)
·
Market Challenger (Penentang
Pasar)
·
Market Follower (Pengikut
Pasar)
·
Market Nicher (Penggarap
relung Pasar)
Menurut
Tjiptono (2008) dalam Purwanti
(2012), Strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara implisit maupun
eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai
tujuannya. Difinisikan strategi
pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan
perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan
melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang diguakan untuk melayani
pasar sasaran tersebut. Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam
kaitannya dengan variabel-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar
sasaran, positioning elemen bauran pemasaran, dan biaya bauran pemasaran.
Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang
memberikan arahpada semua fungsi manajemen suatu organisasi.
Strategi
pemasaran produk sering kali dilupakan oleh beberapa kalangan wirausahawan
karena mereka lebih memperhatikan besarnya keuntungan daripada pemasaran,
padahal teknik pemasaran yang baik akan mendapatkan keuntungan yang besar
seimbang dengan perputaran dana yang ada di perusahaan tersebut. Kebanyakan
perusahaan gagal karena tidak menerapkan strategi marketing yang baik, padahal
jika kita tahu dan merencanakan sedikit tentang strategi pemasaran justru akan
membantu kita dalam perjalanannya menuju tujuan yang telah dibuat dari awal.
Apalagi perusahaan dengan persaingan yang ada selalu memunculkan produk dan
inovasi terbaru untuk tetap melanjutkan keberlangsungan keuangan perusahaan,
dengan adanya hal tersebut maka perusahaan harus memperkenalkan produk mereka
ke konsumen dengan teknik strategi pemasaran produk yang baik. Dalam suatu
bisnis yang perlu diperhatikan adalah tentukan strategi pemasaran produk, namun
sebelum itu kita harus mengetahui dasar-dasar dalam dunia pemasaran, untuk itu
seorang pengusaha harus tahu istilah 4P yang dijabarkan menjadi product, price,
place,promotion.
2.4. Aspek Finansiil
a. Modal
Menurut, Riyanto (2001) dalam Purwanti (2012), modal adalah
faktor usaha yang harus tersedia sebelum melakukan kegiatan. Besar kecilnya
modal akan mempengaruhi terhadap perkembangan usaha dalam pencapaian. Modal
usaha dapat diperoleh dari dua sumber yaitu modal sendiri dan modal dari luar
yaitu dari lembaga lembaga kredit .Selain karakteristik wirausaha dan modal
usaha,strategi pemasaran merupakan bidang yang tidak dapat dilepaskan dari
masyarakat yang berwawasan visual mandiri.
Dari
sisi hukum, modal diartikan sebagai modal saham suatu perusaan. Beda lagi
dengan makna dalam akuntansi, modal adalah selisih antara tootal aset dengan
total liabilities (total utang).
Sedangkan dari segi bisnis, modal adalah total ase yang dimiliki oleh
perusahaan. Banyak orang terkendala modal ketika akan memulai bisnis. Mereka
berpikir tanpa adanya modal yang besar maka usaha tidak bisa berjalan (Sherly,
2010).
Untuk mendirikan atau menjalankan suatu
usaha diperlukan sejumlah modal (uang) dan tenaga (keahlian). Modal dlm bentuk
uang diperlukan untuk membiayai segala keperluan usaha;seperti biaya
prainvestasi,pengurusan izin,biaya investasi untuk pembelian aktiva tetap,sampai
modal kerja. Modal keahlian adalah keahlian dan kemampuan seseorang untuk
mengelola atau menjalankan suatu usaha.
Ada 2 jenis modal antara lain modal Investasi ialah modal yang digunakan
untuk jangka panjang dan dapat digunakan berulang-ulang, biasanya umurnya lbh
dari 1 tahun. Berikutnya ada modal kerja yang digunakan untuk jangka pendek dan
beberapa kali pakai dalam satu proses produksi.
b. Biaya Total
Menurut Damayanti dan Utomo (2014),
harga adalah nilai barang yang ditentukan atau dirupakan dengan uang. Penetapan
harga ditentukan oleh biaya –biaya yaitu biaya tetap adalah biaya yang tidak
berubah sejalan dengan produksi atau tingkat penjualan. Selanjutnya adalah
biaya variabel ,yaitu biaya yang berubah berdasarkan dengan produksi. Dan biaya
total merupakan penambahan dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total
produksi merupakan harga yang mempengaruhi harga jual.
Harga
adalah sejumlah dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi
dari barang lain yang disertakan dengan pemberian jasa. Penetapan harga
ditentukan oleh biaya – biaya yaitu biaya tetap adalah biaya yang besarnya
tidak dipengaruhi oleh volume produksi dan biaya variabel yaitu biaya yang
besarnya tergatung terhadap volume produksi. Dari kedua biaya tersebut kemudian
dijumlahkan menjadi biaya total. Biaya total produksi merupakan harga yang
mempengaruhi harga jual (Utomo dan Utomo, 2014).
Biaya total/ total cost (TC) yaitu jumlah keseluruh biaya tetap dan biaya tidak tetap yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk menghasilkan sejumlah produk dalam suatu periode tertentu. Biaya total
produksi atau lebih di kenal total cost
(TC) merupakan keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh produsen yang
berkaitan dengan proses produksi, sebagai aktivitas utama untuk menghasilkan
suatu produk. Dalam jangka pendek, total cost sangat di tentukan oleh input-
input produksi baik secara kuantitas maupun kualitas. Dimana input – input
produksi tersebut dapat memberikan konsekuensi pembiayaaan bersifat tetap dan
bersifat variabel. Berdasarkan pengertian tersebut, biaya total dapat
dirumuskan sebagai berikut:
TC = FC + VC
|
Keterangan:
TC=biaya total (total cost)
FC=biaya tetap (fixed cost)
VC= biaya variabel (variable cost)
TC=biaya total (total cost)
FC=biaya tetap (fixed cost)
VC= biaya variabel (variable cost)
c. Analisa Rugi/Laba
Laba adalah pendapatan yang diperoleh
dari hasil penjualan produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Laba
atau keuntungan atau profit dapat didefinisikan denagn dua cara. Laba dalam
ilmu ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang investor
sebagai hasil penanaman modalnya tersebut. Makna laba secara umum adalah
kenaikan kemakmuran dalam suatu periode yang dapat dinikmati asalkan kemakmuran
awal masih tetap dipertahankan. Pengertian semacam ini didasarkan pada konsep
mempertahankan kapital. Pengertian laba secara umum adalah selisih dari
pendapatan diatas biaya-biayanya dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan Rugi
adalah loss yaitu jumlah pengeluaran atau biaya yang lebih besar dibandingkan
dengan pendapatan yang diterima , dalam asuransi dapat pula diartikan sebagai
besarnya pembayaran yang harus diberikan penanggung terhadap tertanggung
(Gunawan,2014).
Peluang
pengembangan usaha tidak terlepas dari pertimbangan ekonomi diantaranya besar
keuntungan dan lama waktu pengembalian investasi. Return on investment (ROI)
adalah nilai keuntungan yang diperoleh dari sejumlah modal, dengan rumus
(Indriani dan Suminarsih,2003):
Dalam
memulai usaha perlu juga menghitung rugi/laba. Hal ini penting karena salah
satu indicator usaha yang baik adalah peningkatan laba. Jangan sampai
pengeluaran modal lebih besar dari pemasukan. laba secara umum adalah selisih
dari pendapatan diatas biaya-biayanya dalam jangka waktu tertentu.
d. Analisa BEP
Break
even point merupakan suatu teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui
kondisi di mana perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya tidak mendapatkan
laba dan tidak menderita kerugian atau jumlah penghasilan sama dengan jumlah
biaya yang dikeluarkan.Melalui analisis ini, dapat digunakan oleh manajer
sebagai informasi besarnya penjualan yang harus dicapai oleh koperasi produksi
untuk mencapai titik di mana tidak rugi dan tidak mendapatkan laba agar
koperasi produksi dapat meningkatkan daya saing (Jalaludin et al.,2014).
Break
Even Point adalah suatu keadaan dimana modal telah kembali semua atau
pengeluaran sama dengan pendapatan, atau keadaan titik impas yaitu merupakan
keadaan dimana penerimaan perusahaan (TR) sama dengan biaya yang ditanggung
(TC), atau TR = TC. Break even point Dapat dirumuskan sebagai berikut
(Kordi,2011):
Ketika memulai suatu usaha tentu tidak langsung mendapatkan keuntungan. Terdapat jeda dimana semua modal dikeluarkan sampai pada semua modal telah kembali dan mendapat untung. Ada BEP atau break event point yakni teknik menghitung untuk mencapai titik di mana tidak rugi dan tidak mendapatkan laba.
2.5. Basic Resoures
a. Man
Perusahaan yang mampu bertahan dalam
menghadapi krisis ekonomi yang berkepanjangan bukanlah perusahaan yang hanya
mengandalkan keuangan perusahaan tersebut. Karena disamping pendanaan,
perusahaan memiliki sumber daya yang lain yang tidak kalah pentingnya yaitu
sumber daya manusia. Sebuah perusahaan agar dapat mempertahankan daya saingnya,
harus memperhatikan 2 (dua) faktor penting yaitu faktor personil (SDM) dan
teknologi. Sumber daya manusia merupakan elemen yang sangat penting dalam satu
perusahaan. Kegagalan mengelola sumber daya manusia dapat mengakibatkan
timbulnya gangguan dalam pencapaian tujuan dalam organisasi, baik dalam
kinerja, profit, maupun kelangsungan hidup organisasi itu sendiri. Kondisi umum
saat ini menunjukkan bahwa perusahaan masih lemah dalam beberapa hal, antara
lain: manajemen yang tidak efisien, keterbatasan dana dan teknologi serta
kualitas SDM yang belum memadai (Rayadi,2012).
Menurut Arifinm dan Fauzi. (2007),peran
dari MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) adalah mengatur dan menetapkan
program kepegawaian yang meliputi hal – hal berikut :
1.
Menetapkan
jumlah, kualitas dan penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
2.
Melakukan
rekruitmen karyawan, seleksi dan penempatan pegawai sesuai kualifikasi pegawai
yang dibutuhkan perusahaan.
3.
Menetapkan
program kesejahteraan pengembangan promosi dan pemutusan hubungan kerja.
4.
Membuat
perkiraan kebutuhan pegawai di masa yang akan datang.
5.
Memperkirakan
kondisi ekonomi pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.
6.
Senantiasa
memantau perkembangan undang – undang ketenaga kerjaan dari waktu ke waktu
khususnya yang berkaitan dengan masalah gaji/upah atau kompensasi terhadap
pegawai.
7.
Memberikan
kesempatan karyawan dalam hal pendidikan latihan dan penilaian prestasi kerja
karyawan.
8.
Mengatur
mutasi karyawanMengatur pensiun, pemutusan hubungan kerja beserta perhitungan
pesangon yang menjadi hak karyawan.
Dalam
perusahaan hal yang paling berperan penting dalam melakukan jalannya proses
produksi adalah faktor manusianya. Sebuah perusahaan agar dapat mempertahankan
daya saingnya, harus memperhatikan 2 (dua) faktor penting yaitu faktor personil
(SDM) dan teknologi.Oleh karena itu disamping dari faktor keuangan, Sumber daya
manusia juga menjadi faktor yang utama dalam menjalankan suatu rumah tangga
perusahaan.
b. Money
Perusahaan
yang berukuran besar mempunyai berbagai kelebihan dibanding perusahaan
berukuran kecil. Kelebihan perusahaan dengan ukutan besar adalah ukuran
perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan memperoleh dana dari
pasar modal, ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar-menawar (bargaining
power) dalam kontrak keuangan dan ada kemungkinan pengaruh skala dalam
biaya dan return membuat perusahaan yang lebih besar dapat memperoleh
lebih banyak laba (Sawir, 2004 dalam
Sherly dan Erman,2015).
Menurut Indrawati dan Suhendro (2006) dalam Tita (2011), pertumbuhan
perusahaan adalah perubahan total penjualan perusahaan. Pertumbuhan perusahaan
dalam manajemen keuangan diukur berdasar perubahan penjualan, bahkan secara
keuangan dapat dihitung berapa pertumbuhan yang seharusnya (sustainable growth rate) dengan melihat
keselarasan keputusan investasi dan pembiayaan. Pertumbuhan perusahaan akan
menimbulkan konsekuensi pada peningkatan investasi atas aktiva perusahaan dan
akhirnya membutuhkan penyediaan dana untuk membeli aktiva. Dengan kata lain pertumbuhan perusahaan menimbulkan
konsekuensi pada keputusan investasi dan keputusan pembiayaan. Secara keuangan
tingkat pertumbuhan dapat ditentukan dengan mendasarkan pada kemampuan keuangan
perusahaan.
Perusahaan
adalah suatu kegiatan usaha yang berperan dalam hal produksi bahan. .
Pertumbuhan perusahaan dalam manajemen keuangan diukur berdasar perubahan
penjualan, bahkan secara keuangan dapat dihitung berapa pertumbuhan yang
seharusnya (sustainable growth rate)
dengan melihat keselarasan keputusan investasi dan pembiayaan. perusahaan dapat
menentukan tingkat kemudahan perusahaan memperoleh dana dari pasar modal,
ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar-menawar.
c. Material
Konsep yang mendasari teknik-teknik yang
dikumpulkan dan disatukan dalam nama MRP (Material Requirements Planning) telah
dikenal sejak akhir dasawarsa pada tahun 1960-an yang ditemukan oleh Joseph
Orlicky dari J.I Case Company. Perencanaan kebutuhan bahan (Material
Requirement Planning) adalah suatu metode untuk menentukan bahan-bahan atau
komponen-komponen apa yang harus dibuat atau dibeli, berapa jumlah yang
dibutuhkan, dan kapan dibutuhkan . MRP terutama didasarkan atas keadaan
persediaan material dan barang dalam proses serta jadwal induk produksi (Husen,
2011 dalam Limbong et
al.,2012).
Perusahaan dapat menentukan secara
terperinci material apa yang akan dipesan, kapan memesannya, dan material apa
yang perlu mendapat prioritas untuk dipesan. Dengan memadukan konsep EOQ dan
teknik komputer yang canggih, perusahaan dapat membuat simulasi tentang jenis
material yang dibutuhkan untuk satu jenis produk tertentu, status setiap persediaan,
berikut proses pabrikasinnya. Keuntungan dari penggunaan sistem MRP adalah
mendorong perusahaan untuk lebih menyelaraskan antara kebutuhan material dan
perencanaan, yang pada akhirnya akan menurunkan total biaya persediaan
(Mardiyanto,2009).
Material
adalah suatu bahan atau komponen yang perlu diproritaskan dalam menjalankan
usaha. Perencanaan kebutuhan bahan, Perusahaan dapat menentukan secara
terperinci material apa yang akan dipesan, kapan memesannya, dan material apa
yang perlu mendapat prioritas untuk dipesan. Hal ini endorong perusahaan untuk
lebih menyelaraskan antara kebutuhan material dan perencanaan, yang pada
akhirnya akan menurunkan total biaya.
d. Machine
Salah satu tantangan terbesar yang
dihadapi para wirausaha adalah memelihara efektivitas dari berbagai strategi
pemasaran mesin pencari mereka. Oleh karena itu mesin pencari yang paling
terkenal secara konstan memperbarui serta memperbaiki. Dalam kegiatan
perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau
menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
Tetapi penggunaan mesin – mesin besar harus dipertimbangkan, karena ada dua hal
kemungkinan yang akan terjadi. Yakni keuntungan bila benar mengoperasikannya
dan kerugian bila salah dalam mengelolan manajemen penggunaan mesin (Case
center,2008).
Dengan semakin meningkatnya popularitas
mesin – mesin pencari di antara para pembeli di Internet , pencarian Web
menjadi bagian penting dari strategi promosi perusahaan. Sebuah survei yang
baru – baru ini dilakukan oleh Plinkett Research Ltd. Melaporkan bahwa 84 %
dari para pembeli online menggunakan mesin pencari untuk menemukan informasi di
Internet. Mengingatkan banyak dan berjubelnya laman web, yang bisa mencapai
miliaran tidak mengherankan jika para pembeli di Internet secara luas
menggunakan mesin pencari. Penelitian – penelitian yang dilakukan Jupiter Media
Metrix menunjukan bahwa 77 %dari para pembeli di Internet langsung masuk ke
mesin pencari untuk menemukan produk dan jasa persen anggaran pemasaran untuk
mendapatkan spot atau tempat yang paling strategis di berbagai mesin pencarian
(Zimmerer et al ., 2009).
Dalam
kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa
kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan
efesiensi kerja. Mesin sangat membantu meringankan pekerjaan manusia, dan juga
mempercepat pekerjaan. Namun dalam penggunaan mesin juga perlu memperhatikan
penggunaannya yang harus diseimbangkan dengan perawatannya.
e. Method
Tata kerja / cara bagaimana
sumber-sumber dan waktu yang tersedia dapat digunakan sehingga proses kegiatan
manajemen bisa dilaksanakan sesuai dengan tujuan. Metode ini diperlukan agar
dalam pemanfaatan sumber yang diperlukan bagi terlaksananya kegiatan manajemen
tidak terjadi kemacetan dan pemborosan. Dalam menerapkan manajemen
untuk mengelola sejumlah unsur-unsur diatas dibutuhkan suatu metode atau standard
opartional prosedure yang baku. Setiap divisi di dalam perusahaan
memiliki fungsi pokok tugas atau job description tersendiri dan
masing masing divisi tersebut saling berkaitan erat dalam menjalankan aktifitas
perusahaan (Shapiro et al., 2013).
Secara historis, metode Efficiency Market Hypothesis (EMH)
dibagi menjadi tiga kategori, yang berhubung-an dengan berbagai jenis
informasi. Pertama, Metode Penguji-an Hipotesis Pasar Efisien Bentuk Lemah (weak
form) memverifikasi apakah semua informasi yang tergabung dalam harga masa
lalu tercermin dalam harga spot. Kedua, Metode Pengujian Hipotesis Pasar
Efisien Bentuk Semi Kuat (semistrong form) yakni jika satu set informasi
yang ditemukan tersedia di publik, tercermin dalam harga spot. Ketiga,Metode
Pengujian Hipo-tesis Pasar Efisien Bentuk Kuat (strong form) yakni jika
semua informasi yang tersedia, baik publik atau tidak, secara integral
tercermin pada harga spot dan jika setiap investor akan memperoleh pendapatan
yang lebih tinggi (Bodie et al., 2011
dalam Pertiwi 2015).
Method
adalah Tata kerja / cara bagaimana sumber-sumber dan waktu yang tersedia dapat
digunakan sehingga proses kegiatan manajemen bisa dilaksanakan sesuai dengan
tujuan.Dalam melakukan pemanfaatan sumber yang diperlukan bagi terlaksananya
kegiatan manajemen tidak terjadi kemacetan dan pemborosan.
semua informasi yang tergabung dalam harga masa lalu tercermin dalam harga.
f. Market
Banyak sekali pengertian manajemen
pemasaran, tergantung pada gagasan penulisnya. Menurut Koder dan Amstrong
manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian
program yang didesain untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai sasaran
perusahaan. Dari definisi ini, kata ‘ pertukaran yang menguntungkan’ mengandung
arti bahwa perusahaan perlu mengatur tingkat permintaan agar memberikan
keuntungan yang optimal bagi perusahaan. Dalam manajemen pemasaran, perusahaan
tidak hanya menstimulasi tingkat permintaan yang sama dengan tingkat penawaran.
Kadang – kadang perusahaan juga perlu mengurangi, selain menaikkan permintaan.
Tugas – tugas pokok manajemen pemasaran berbeda – beda sesuai dengan situasi
permintaan yang dihadapinya (Simamora,2003).
Untuk
mencapai keadilan eksternal, perusahaan harus melakukan survei pasar. Dalam hal
ini perusahaan dapat menjalankan sendiri survei tersebut atau membeli dari
konsultan. Dari hasil survei ini, perusahaan dapat membuat kebijakan pembayaran
kompensasi, apakah akan membayar lebih tinggi, lebih rendah atau mengikuti
pasar. Dasar pemikiran untuk membayar lebih tinggi adalah memaksimalkan
kemampuan perusahaan untuk menarik dan mempertahankan karyawan yang berkualitas
dan untuk meminimalkan ketidakpuasan karyawan terhadap kompensasi. Kebijakan
untuk membayar lebih rendah dari pasar akan mengakibatkan perusahaan terhalang
dalam menarik karyawan-karyawan yang potensial, sedangkan kebijakan yang lazim
dijalankan oleh perusahaan adalah mengimbangi persaingan. Meskipun kebijakan
ini tidak memberikan keunggulan kompetitif, namun tidak menyebabkan perusahaan
menjadi rugi (Muljani,2002).
Pemasaran
adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan analisis, perencanaan, implementasi
dan pengendalian program yang didesain untuk menciptakan, membangun dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk
mencapai sasaran perusahaan. Untuk mencapai keadilan eksternal, perusahaan
harus melakukan survei pasar. Dalam memaksimalkan kemampuan perusahaan untuk
menarik dan mempertahankan karyawan yang berkualitas dan untuk meminimalkan
ketidakpuasan karyawan terhadap kompensasi.
3. PEMBAHASAN
3.1. Aspek Teknis
a. Sarana dan Prasarana
Sarana
No
|
Nama Alat
|
Kegunaan
|
Gambar
|
1
|
Kompor
|
Untuk penggorengan dan
pengukusan
|
|
2
|
Talenan
|
Sebagai alas pada saat
memotong cabai dan bawang daun
|
|
3
|
Pisau
|
Untuk memotong cabai dan
bawang daun
|
|
4
|
Mangkok
|
Untuk mengaduk telor
|
|
5
|
Baskom
|
Untuk menghancurkan tahu
dan ikan
|
|
6
|
Nampan
|
Sebagai tempat pada saat
sebelum dikukus
|
|
7
|
Panci
|
Sebagai alat untuk
mengukus “bom ikan”
|
|
8
|
Wajan
|
Sebagai alat untuk
mengukus “bom ikan”
|
|
9
|
Cetakan
|
Untuk mencetak “bom ikan”
ukuran besar
|
|
10
|
Sendok
|
Sebagai pengaduk dan
pencampur bahan
|
|
1
|
Dapur
|
Sebagai tempat produksi
|
|
Prasarana
No
|
Nama Alat
|
Kegunaan
|
Gambar
|
1
|
Listrik
|
Sebagai penerangan saat
produksi
|
|
2
|
Handphone
|
Untuk alat koordinasi
|
|
3
|
LPG
|
Sebagai sumber energi
kompor
|
|
b. Proses Produksi
Persiapan alat dan bahan
|
“bom ikan” digoreng
|
Dimasukkan bawang daun yang telah dicacah
|
Proses produksi dimulai persiapan alat bahan. Setelah
alat dan bahan siap, kemuadian tahu dihaluskan dengan menggunakan tangan di
baskom. Kemudian tepung ikan yang telah dihaluskan dimasukkan kedalam tahu yang
telah dihaluskan bersamaan dengan bawang daun yang telah dicacah. Setelah itu dimasukkan
bumbu bumbu sebagai penyedap rasa dan telur yang telah dikocok kemudian diaduk
sampai rata. Setelah itu, dicetak menjadi bulatan bulatan untuk ukuran keci dan
dengan cetakan untuk ukuran besar dan diberi cabe di dalamnya. Setelah itu,
dikukus untuk mengurangi kadar air kurang lebih 10 menit. Setelah itu dilumuri
tepung roti dan putih telur sebagai perekat. Baru kemudian “bom ikan” siap
digoreng.
3.2. Aspek Manajemen dalam Usaha
a. Planning
Perencanaan usaha dari
produksi “bom ikan” adalah untuk membiasakan masyarakat menyukai produk hasil olahan perikanan.
Kelebihan dari hasil olahan produk perikanan ini juga dapat mengurangi
kandungan nikotin dalam tubuh pria yang merokok. Selain itu kami dalam
melakukan usaha ini juga ingin mendapatkan laba dan pengalaman dalam
berwirausaha. Dilain pihak produk hasil olahan perikanan dizaman sekarang sudah
mempunyai nama.
b. Organizing
Jabatan
|
Job description
|
Jumlah
|
PJ
|
Direktur
|
Memegang kendali
dan wewenang
dalam mengatur
jalannya usaha
|
1
|
M.
Iqbal Alif
|
Bagian. Produksi
|
Bertanggung jawab pada jalannya proses produksi dan
pengemasan
|
1
|
Adam
Firmana
|
Bagian Bahan Bku
|
Bertanggung jawab pada
proses pengadaan bahan baku,
peralatan, dan
inventory
|
1
|
Bayu
Dwi
|
Bagian
Pemasaran
|
Melaksanakan
proses promosi dan berjualan
|
1
|
Bella
Intan
|
Bagian
Keuangan
|
Mengatur keuangan
usaha, sistem penggajian,
serta pembagian hasil
|
1
|
Feri
Ardianza
|
c. Actuacting
Agar usaha yang kami rencanakan dan bisa terwujud kami
bekerja sama dalam membuat produk “bom ikan” dan menjualnya secara
bersama-sama. Selain itu agar peembeli mau membeli produk kami, kami menjual
produknya dengan ramah dan senyum, ksrena dengan begitu maka merek akan
membeeli produk kami. Sehingga tujuan perencaan kami terwujud sesuai dengan rencana.
d. Controlling
Kinerja pelaksanaan pembuatan
produk ini sangat baik. Dilihat dari saran dari pembeli mereka puas dengan
hasil olahan produk yang kami buat. Pengawasan dalam hal keuangan pada usaha
kami ini juga berjalan lancar. Kami juga mendapatkan keuntungan dalam usaha
ini. Pengawasan dilakukan oleh direktur. Pengawasan dilakukan
dengan keikut sertaan direktur pada setiap kegiatan baik pembelian bahan baku,
produksi dan pemasaran
3.3. Aspek Pemasaran
a. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran meliputi empat variabel
penting dalam pemasaran, yang dikenal dengan 4P, yaitu produk (product), harga (price), tempat atau saluran distribusi (place), dan promosi (promotion).
No
|
Bauran Pemasaran
|
Keterangan
|
1
|
Produk
|
Pada usaha penjualan “bom ikan” produk kami mempunyai
Kelebihan tersediri diantaranya adalah
harganya yang terjangkau dan sensasi rasa pedas yang disukai mahasiswa.
|
2
|
Price
|
“bom ikan mempunyai harga yang sangat terjangakau
sekali yaitu dengan “ bom ikan” ukuran kecil
adalah Rp. 500 dan untuk ukuran besar adalah
Rp. 2000.
|
3
|
Place
|
Pada usaha “bom ikan” kegiatan Produksi kami melakukan pemasaran
di Jl. LA Sucipto no. 28, Malang dan pemasaran dilakukan di Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan.
|
4
|
Promotion
|
Sedangkan untuk Promosi produ “bom ikan” usaha
penjualan kami, kami melakukannya secara langsung kepada konsumen. Sasaran
konsumen kami adalah kalangan mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
|
b. Teknik Pemasaran
Teknik
pemasaran ialah suatu cara yang dilakukan oleh penjual untuk mempengaruhi
pembeli. Teknik pemasaran pada kelompok kami ialah berfokus pada harga yang
murah dengan cita rasa pedas. Produk kita menekankan pada harga yang murah
untuk menarik minat para pembeli.
Selain memberikan harga yang murah produk kami menonjolkan pada rasa yang
pedas, dimana sekarang sedang populernya makanan-makanan yang memiliki cita
rasa pedas yang diminati para kawula muda.
3.4. Aspek Finansiil
a. Modal
Modal
ialah adalah sesuatu yang digunakan untuk mendirikan atau menjalankan suatu
usaha. Dimana modal dari kelompok kami berasal dari iuran seluh anggota
kelompok. Setiap anggota kelompok memberikan modal sebesar Rp. 10.000 yang digunakan
sebagai modal awal produksi. Anggota kelompok terdiri dari 5 orang, jadi
terkumpullah modal sebesar Rp. 50.000.
b. Biaya Total
Biaya total adalah keseluruhan jumlah
biaya produksi yang akan dikeluarkan. Biaya produksi kami tidak terlalu keluar
banyak. Dimana kita mencari harga barang yang relative murah untuk
meminimalisir total pengeluaran. Total biaya produksi dari kelompok kami
sebesar Rp. 45.000 dengan biaya variabel
sebesar Rp. 35.000 dan baya tetap sebesar Rp. 1000.
c. Analisa Rugi/Laba
Laporan
laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan danbeban suatu
perusahaan (dagang) selama periode akuntansi. Dari analisa kelompok kami
setelah melakukan 3 kali penjualan, kelompok kami mendapatkan hasil untung /
laba. Dari hasil biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp. 35.000 kelompok kami
mendapatkan hasil total penjualan sebesar Rp. 85.000.
setelah dilakukan perhitungan kelompok kami memperoleh laba sebesar Rp. 40.000.
d. Analisa BEP
Analisa
Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan
dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak
menderita kerugian. Apabila penjualan
hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka
perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh
keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus
di keluarkan. Setelah dilakukan analisa BEP pada kelompok kami, keuntungan yang
diperoleh melebihi biaya tetap yang harus dikeluarkan sehingga kelompok kami
memperoleh untung. Pada
produksi pertama didapatkan BEP(q) sebesar 42.4 dan BEP (s) sebesar Rp.
25.000.Sedangkan pada produksi kedua didapatkan BEP(q) sebesar 42.4 dan BEP (s) sebesar Rp 14.000. Pada produksi
ketiga didapatkan BEP(q) sebesar 42.4 dan BEP (s) sebesar Rp. 14.000.
3.5. Basic Resoures
a. Man
Perusahaan memiliki sumber daya yang
lain yang tidak kalah pentingnya yaitu sumber daya manusia. Sumber daya manusia
merupakan elemen yang sangat penting dalam satu perusahaan.Dalam melakukan
Produksi Sumber daya manusia yang digunakan adalah dengan tenaga sendiri, mulai
dari proses pra produksi, produksinya. Pada proses ini dilakukan sendiri oleh
anggota kelompok 45 yang bertujuan agar menghemat biaya yang dikeluarkan.
b. Money
. Pertumbuhan perusahaan dalam
manajemen keuangan diukur berdasar perubahan penjualan, bahkan secara keuangan
dapat dihitung berapa pertumbuhan yang seharusnya (sustainable growth rate) dengan melihat keselarasan keputusan
investasi dan pembiayaan. Dalam melakukan produksi hal yang paling utama dan yang terpenting
adalah sumber daya uang, atau disebut dengan modal. Modal yang kami gunakan
diambil dari biaya iuran per anak dari kelompok 45 yang berjumlah 5 orang. Dan
per anak dikenakan biaya Rp. 20.000 , dengan jumlah total keseluruhan
Rp.100.000.
c. Material
Material yang digunakan menentukan
bahan-bahan atau komponen-komponen apa yang harus dibuat atau dibeli, berapa
jumlah yang dibutuhkan, dan kapan dibutuhkan.
Perusahaan dapat menentukan secara terperinci material apa yang akan dipesan,
kapan memesannya, dan material apa yang perlu mendapat prioritas untuk dipesan.Dalam
melakukan produksi hal yang paling utama dan yang terpenting adalah Bahan baku
yang digunakan. Bahan baku yang digunakan adalah Tahu, Ikan Tongkol segar,
telur ayam, Lombok, Tepung Panir, Penyedap Rasa( masako) dan Tepung Soda kue. Kelebihan dari bahan produksi yang kami gunakan
mengandung banyak gizi yang didalamnya terdapat protein yang dihasilkan dari
ikan tongkol,tahu, dan juga telur ayam.
d. Machine
Kegiatan perusahaan, mesin produksi
sangat diperlukan dalam produksi.
Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih
besar serta menciptakan efesiensi kerja alat yang digunakan dalam produksi ini
didapat dari kepemilikan anggota sendiri, jadi tidak mengeluarkan biaya
tambahan buat membeli alat baru. Alat yang digunakan dalam produksi masih menggunakan alat tradisional, karena yang tersedia
hanya alat tradisional. Apabila
menggunakan alat modern akan menambah biaya yang lebih besar. Alat
yang kami gunakan adalah kompor,
panci, penggorengan, Baskom, piring.
e. Method
Metode diperlukan
agar dalam pemanfaatan sumber yang diperlukan bagi terlaksananya kegiatan manajemen
tidak terjadi kemacetan dan pemborosan.Metode
yang digunakan dalam proses produksi adalah dengan cara sekali beli bahan yang
digunakan untuk berulang kali produksi. Setelah itu dilakukan pengolahan bahan
baku semuanya menjadi adonan. Setelah itu dilakukan pengukusan adonan yang
telah dilakukan pencetakan teksturnya. Kemudian untuk produksi pertama
dilakukan penggorengan langsung. Lalu pada saat akan dilakukan produksi
selanjutnya, bahan yang digunakan disimpan ke dalam lemari es agar tetap segar.
Jika saat melakukan produksi selanjutnya tinggal melakukan penggorengan.
f. Market
Pemasaran adalah analisis,
perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang didesain untuk
menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan
pembeli sasaran untuk mencapai sasaran perusahaan.
Pemasaran
yang digunakan dalam menjalankan usaha ini adalah dengan cara memasarkan produk
di kalangan Mahasiswa, khususnya di Ruang lingkup FPIK. Di wilayah FPIK kami
melakukan pembagian kelompok. Pertama dilakukan transaksi di depan gedung D dan
selanjutnya Tim ke 2 sebagai dokumentasi sekaligus melakukan penawaran produk.
Jika produk yang kami tawarkan tidak sampai sold out kami melakukan penjualan
di ruang lingkup FPIK, dan menjualnya di daerah sekitaran perpustakaan pusat
UB.
4. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Perencanaan
pemasaran dari produk ini adalah kalangan mahasiswa. Sehingga kita membuat
produk dengan harga yang relatif murah. Sedangkan organisasian dilakukan oleh
ketua kelompok. Pada kelompok 45, dibagi menjadi penanggung jawab pemasaran,
produksi, serta penyedia alat dan bahan. Pelaksanaan produksi dilakukan di Jl.
LA sucipto no. 28, Malang. Sedangka penjualan dilakukan di Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Sementara itu, evaluasi dari
kelompokk 45 adalah kurangnya koordinasi antar anggota pada awal awal produksi.
Produk yang kami jual adalah “bom ikan”. “bom ikan” adalah tahu yang di campur
dengan ikan yang dibentuk bulat seperti bom
dan di beri tambahan cabe didalamnya sebagai kejutan. “bom ikan” sendiri
dijual dengan harga Rp. 500 untuk ukuran kecil dan ukurnan besar Rp. 2000. Harga ini menurut kami sudah cukup
murah karena di jual dikalangan mahasiwa. Pendistribusian dari “bom ikan” ini
di jual di sekitar kampus universitas brawijaya, Malang. Penjualan di sekitas kampus
ini karena kita membaca peluang dari kesukaan mahasiswa dengan makanan dengan
sensasi rasa pedas. Promosi dilakukan pada teman teman fakultas perikanan dan
ilmu kelautan perairan terlebih dahulu sebelum melakukan pemasaran. Produksi
“bom ikan” memiliki kelebihan pada harga
yang sangat terjangkau dan bergizi,
disis lain “bom ikan” tidak menguras uang saku. Sedangkan pada
segi keuangan kami tidak mengalami kerugian melainkan kami mendapatkan keuntungan
sebesar Rp. 40.000 yakni pada produksi pertama
mendapat hasil Rp. 25.000 dan
produksi kedua dan ketiga mendapat hasil
masing masing Rp. 30.000. sedangkan pengeluaran totanya adalah Rp. 45.000
yakni biaya variabel Rp. 35.000 dan biaya tidak tetap Rp. 10.000.
4.2. Saran
Saran yang didapat pada praktikum
manajemen agribisnis perikanan adalah perlunya peningkatan fungsi manajemen
meliputi planing, organizing, actuating,
dan controling. Terutaman dari segi organizing yang masih sangat kurang
pada kelompok kami.
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, Agus.2002.Manajemen Produksi;
Pengendalian Produksi, BPFE, Yogyakarta.
Arifin, Johar dan A.Fauzi. 2007.
Aplikasi Exel Dalam Aspek Kuantitatif Manajemen
Sumber Daya Manusia. Alex Media Komputinda : Jakarta.
Betemen, T.S. dan Snell, S.A. 2006. Manajemen Kepemimpinan dan Kolaborasi dalam Dunia Yang Kompetitif. Salemba
Empat. Jakarta. 450 Hlm. Indrawan,
I. 2015. Manajemen Sarana dan Prasarana
Sekolah. Deepublish Publisher.
Yogyakata. 84 Hlm.
Case center.2008. cases in management
indonesia’s business challenges. Fakultas
mesin, salemba.
Damayanti, R dan C. Utomo. 2014. Analisa
biaya dan permintaan pada penetapan
harga marginal unit rumah di perumahan royal regency, lumajang. JURNAL TEKNIK POMITS. 3 (1) : 36-40.
Deitiana,Tita. 2011. Pengaruh Rasio
Keuangan,Pertumbuhan Penjualan Dan Deviden
Terhadap Harga Saham. Jurnal Bisnis dan
Akutasi. 13(1) : 57 66.
Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Case Center.2008.Case
in management : Indonesia Business Challenge. Selemba
Empat : Jakarta. 308 hlm.
Fajri, D. A., Z. Arifin dan Wilopo.
2013. Pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap
keputusan menabung (survei pada nasabah bank muamalat cabang malang). Jurnal Administrasi Bisnis. 6 (2) : 1-10.
Gunawan, D.2014. Analisis prosedur dan
penyusunan laporan laba-rugi pada Ud.
Collector parfum.Jurnal ilmiah accounting changes.2 (1) : 45-49
Indriani H dan Suminarsih E. 2003. Budidaya, Pengolahan, dan
Pemasaran Rumput Laut. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Jalaluddin, D.2014. Analisis break even
point sebagai alat untuk merencanakan laba
Perusahaan.Jurnal administrasi bisnis. 13 (1) : 1-8
Kordi, M. Ghufran H. 2011. Kiat Sukses
Budidaya Rumput Laut di Laut dan Tambak.
Andi. Yogjakarta.
Lasabuda, R.2013. Pembangunan wilayah
pesisir dan lautan Dalam perspektif negara
kepulauan republik indonesia . jurnal
ilmiah platax. 1 (2) : 92 - 101
Limbong H. Tarore, J. Tjakra, D. R. O.
Walangitan. 2013. Manajemen Pengadaan
Material Bangunan Dengan Menggunakan Metode Mrp (Material
Requirement Planning) Studi Kasus: Revitalisasi Gedung Kantor Bps Propinsi Sulawesi Utara. Jurnal Sipil Statik .1(6) : 421-429.
Marhadi, N. Ayu dan H. Noviasari. 2013.
Pengaruh strategi green marketing pada bauran
pemasaran terhadap keputusan konsumen dalam membeli rumah di perumahan PT. Asta Karya Pekanbaru.
JURNAL EKONOMI. 21 (3) : 1 15.
Mardiyanto, Handono. 2009. Intisari
Manajemen Keuangan. PT.Gramedia : Jakarta.
Muljani, Ninuk. 2002. Kompensasi Sebagai
Motivator Untuk Meningkatkan Kinerja
Karyawan. Jurnal Manajemen &
Kewirausahaan. 4(2) : 108 – 122.
Pertiwi, Dewi. 2015. Pengujian Efisiensi
Pasar Dan Tingkat Konvergensi Harga Komoditas
Kopi Arabika Dan Kopi Robusta (Studi Kasus Pada Pasar Komoditas Berjangka Di Indonesia). Jurnal Manajemen Pemasaran. 9(2) :43-53.
Prodjowijono, S. 2008. Manajemen Gereja. PT. BPK Gunung Mulia.
Jakarta. 153 hlm
Purwanti, E. 2012. Pengaruh
karakteristik wirausaha, modal usaha, strategi pemasaran
terhadap perkembangan umkm di desa dayaan dan kalilondo salatiga. Among Makarti. 5 (9) : 13-28.
Rayadi.2012. Faktor Sumber Daya Manusia
Yang Meningkatkan Kinerja Karyawan dan Perusahaan Di Kalbar.Jurnal EKSOS. 8 (2) : 114 – 119.
Selang, C. A. D. 2013. Bauran pemasaran
(marketing mix) pengaruhnya terhadap
loyalitas konsumen pada fresh mart bahu mall manado. Jurnal EMBA. 1 (3) : 71-80.
Septifitri, D. R Monintja, S. H. Wisudo
dan S. Martasuganda.2010. Analisis kebutuhan
sarana perikanan dalam Rangka pengembangan perikanan tangkap berbasis Komoditas unggulan di propinsi sumatera
selatan.Jurnal Saintek Perikanan. 5 (2) :
8-13
Shapiro J. Coyle-, K. Hoque, I. Kessler,
A. Pepper, R. Richardson and L. Walker. 2013.
Undergraduate study in Economics, Management, Finance and the Social Sciences. United Kindom :
London.
Sherli dan Erman Munzir. 2015 .
Determinan Struktur Modal Dan Pengaruhnya Terhadap
Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen Keuangan.
Sherly. 2010. 25 Usaha Terlaris Modal
1-3 Juta. Jogja Great!. Yogjakarta. 159 hlm.
Simamora,Bilson. 2001. Memenangkan Pasar
dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel.
Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. 341 hlm.
Suhendra, F.I dan Wardani, I. J. T.
2015. Manajemen Event Pameran pernikahan tradisional
lintaswarna. Prosiding Manajemen Komunikasi. ISSN :2460 6537.
Tita, D. 2011. Pengaruh rasio keuangan,
pertumbuhan penjualan dan dividen terhadap
harga saham. Jurnal bisnis dan akuntansi. 13 (1) : 57 - 66
Utomo, T dan C. Utomo. 2014. Penetapan
harga pokok penjualan berdasarkan alokasi
biaya terhadap posisi rumah pada perumahan green park residence Sampang. JURNAL TEKNIK POMITS. 3 (2) : 76-80.
Zimmerer,Thomas W., Scarborough,Norman
M.,Wison, Doug. 2008. Kewirausahaan
dan Manajemen Usaha Kecil. Selemba Empat : Jakarta.hlm.
542.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi
a.
Prapoduksi
No.
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
|
|
Pembelian
minyak goreng
|
2.
|
|
Pembelian ikan
Tongkol
|
3.
|
|
Proses pembayaran
|
4.
|
|
Pembelian bumbu
|
5.
|
|
Pembelian
sayur-sayuran
|
6.
|
|
Pembelian cabai
|
7.
|
|
Kondisi pasar
|
b.
Produksi
No.
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
|
|
Persiapan bahan
|
2.
|
|
Proses
pelembutan tahu
|
3.
|
|
Proses
pencincangan daun bawang
|
4.
|
|
Proses
pelembutan ikan
|
5.
|
|
Proses
pencincangan cabai
|
6.
|
|
Proses
pencetakan adonan
|
7.
|
|
Proses
pembulatan adonan
|
8.
|
|
Proses
pengukusan
|
9.
|
|
Proses
penggorengan
|
c.
Pasca produksi
No.
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
|
|
Transaksi
penawaran
|
2.
|
|
Kesepakatan
telah ditentukan
|
3.
|
|
Konsumen puas
|
Lampiran 2. Perhitungan
a. Biaya Variabel
No
|
Barang
|
Jumlah
|
Satuan
|
Harga
|
Total
|
1
|
Tahu
|
3
|
Kotak
|
Rp. 2.500
|
Rp.
7.500
|
2
|
Ikan Tongkol
|
3
|
Besek
|
Rp. 2.500
|
Rp.
7.500
|
3
|
Cabe
|
0,25
|
Kg
|
Rp. 12.000
|
Rp.
3.000
|
4
|
Bawang Daun
|
1
|
Ikat
|
Rp. 1.000
|
Rp.
1.000
|
5
|
Bumbu
|
4
|
Bungkus
|
Rp. 500
|
Rp.
2.000
|
6
|
Telor
|
0,25
|
Kg
|
Rp. 18.000
|
Rp.
4.500
|
7
|
Minyak goreng
|
0,25
|
Liter
|
Rp. 12.000
|
Rp.
3.000
|
8
|
Gas
|
0,25
|
Tabung
|
Rp. 18.000
|
Rp.
4.500
|
9
|
Lain lain
|
-
|
-
|
-
|
Rp.
2.000
|
Jumlah
|
Rp. 35.000
|
b. Biaya Tetap
No
|
Barang (sewa)
|
Jumlah
|
Satuan
|
Harga
|
Total
|
1
|
Kompor
|
1
|
Buah
|
Rp. 2.500
|
Rp. 2500
|
2
|
Talenan
|
1
|
Buah
|
Rp. 500
|
Rp. 500
|
3
|
Pisau
|
1
|
Buah
|
Rp. 500
|
Rp. 500
|
4
|
Mangkok
|
1
|
Buah
|
Rp. 500
|
Rp. 500
|
5
|
Baskom
|
1
|
Buah
|
Rp. 500
|
Rp. 500
|
6
|
Nampan
|
1
|
Buah
|
Rp. 500
|
Rp. 500
|
7
|
Panci
|
1
|
Buah
|
Rp. 2000
|
Rp. 2000
|
8
|
Penggorengan
|
1
|
Buah
|
Rp. 2.000
|
Rp. 2000
|
9
|
Cetakan
|
10
|
Buah
|
Rp. 50
|
Rp. 500
|
10
|
Sendok
|
1
|
Buah
|
Rp. 500
|
Rp. 500
|
Jumlah
|
Rp. 10.000
|
Biaya
Total = Biaya Tetap + Biaya variable
= Rp.35.000 + Rp. 10.000
= Rp. 45.000
d. Penerimaan
Penerimaan Produksi pertama
No
|
Porsi
|
Jumlah
|
Satuan
|
Harga
|
Total
|
1
|
Kecil
|
23
|
Biji
|
Rp. 500
|
Rp. 13.000
|
2
|
Besar
|
6
|
Biji
|
Rp. 2000
|
Rp. 12.000
|
Jumlah
|
Rp.25.000
|
Penerimaan Produksi kedua
No
|
Porsi
|
Jumlah
|
Satuan
|
Harga
|
Total
|
1
|
Kecil
|
40
|
Biji
|
Rp. 500
|
Rp. 20.000
|
2
|
Besar
|
5
|
Biji
|
Rp. 2000
|
Rp. 10.000
|
Jumlah
|
Rp.30.000
|
Penerimaan Produksi ketiga
No
|
Porsi
|
Jumlah
|
Satuan
|
Harga
|
Total
|
1
|
Kecil
|
40
|
Biji
|
Rp. 500
|
Rp. 20.000
|
2
|
Besar
|
5
|
Biji
|
Rp. 2000
|
Rp. 10.000
|
Jumlah
|
Rp.30.000
|
Total Penerimaan
No
|
Porsi
|
Jumlah
|
Satuan
|
Harga
|
Total
|
1
|
Kecil
|
150
|
Biji
|
Rp. 500
|
Rp. 45.000
|
2
|
Besar
|
20
|
Biji
|
Rp. 2000
|
Rp. 40.000
|
Jumlah
|
Rp.85.000
|
e. Keuntungan Usaha
produksi pertama
Keuntungan Usaha = penerimaan
– Biaya Produksi
= Rp. 25.000 – Rp. 15.000
= Rp. 10.000
Produksi kedua
Keuntungan Usaha = penerimaan
– Biaya Produksi
= Rp. 30.000 – Rp. 15.000
= Rp. 15.000
Produksi ketiga
Keuntungan Usaha = penerimaan
– Biaya Produksi
= Rp. 30.000 – Rp. 15.000
= Rp. 15.000
Keuntungan Usaha = penerimaan
– Biaya Produksi
= Rp. 85.000 – Rp. 45.000
= Rp. 40.000
f. BEP
Produksi Pertama
25.000
Produksi Kedua
BEP (Q)
BEP (S)
. 14.000
Produksi Kedua
BEP (Q)
BEP (S)
. 14.000
Lampiran 3. Tabel Manajemen
a.
Produksi Pertama
Kegiatan
(Fungsi Manajemen)
|
BISNIS
PERIKANAN
|
|||
Produksi
|
Pemasaran
|
Keuangan
|
SDM
|
|
Perencanaan
·
Progam
Kerja
·
Strategi
·
Target
|
Strategi kerja dilakukan pembagian
tugas. Target produksinya adalah 25
|
Target pemasaran adalah mahasiswa
|
Keuanagan berasal dari patungan
|
SDM berasal dari anggota
|
Pengorganisasian
·
Struktur
Organisasi
·
Mekanisme
Kerjar
·
Koordinasi
|
Masih belum ada pembagian job description Semua dilakukan bersama.
|
Pemasaran dilakukan dengan berjualan
bersama. Dan tidak ada pembagian tugas
|
Pencatatan keuangan secara rapi
|
Masing masing SDM diberi tugas
|
Penggerakan
·
Motivasi
·
Komunikasi
|
pemotivasian dilakuakan agar anggota
bersedia datang
|
pemotivasian dilakuakan agar anggota
bersedia berjualan
|
Komunikasi keuangan setiap produksi
|
Pemotivasian untuk Peningkatan
pelayanan konsumen
|
Pengawasan dan Evaluasi
|
Masih belum ada pembagian tugas
|
Penjualan dilakukan di satu titik
|
Hasil laba masih sangat sedikit
|
Kemampuan SDM kurang
|
b.
Produksi
Kedua
Kegiatan
(Fungsi Manajemen)
|
BISNIS
PERIKANAN
|
||||
Produksi
|
Pemasaran
|
Keuangan
|
SDM
|
||
Perencanaan
·
Progam
Kerja
·
Strategi
·
Target
|
Pembagian tugas antar anggota
|
Target pemasaran 60 biji
|
Keuangan berasal dari hasil
penjualan pertama
|
SDM berasal dari anggota
|
|
Pengorganisasian
·
Struktur
Organisasi
·
Mekanisme
Kerja
·
Koordinasi
|
Masing masing di beri job description ada yang penyatuan
bahan, pemasakan, dan penggorengan.
|
Masing-masing anggota berjualan
|
Pencatatan keuangan secara rapi
|
Pembagian tugas masing masing SDM
|
|
Penggerakan
·
Motivasi
·
Komunikasi
|
pemotivasian dilakuakan agar anggota
bersedia datang
|
pemotivasian dilakuakan agar anggota
bersedia berjualan
|
Komunikasi keuangan setiap produksi
|
Pemotivasian untuk Peningkatan
pelayanan konsumen
|
|
Pengawasan dan Evaluasi
|
Pembagian sudah rata
|
Penjualan belum bisa full tim
|
Laba sudah banyak
|
SDM bekerja dengan baik
|
|
c.
Produksi
Ketiga
Kegiatan
(Fungsi Manajemen)
|
BISNIS
PERIKANAN
|
||||
Produksi
|
Pemasaran
|
Keuangan
|
SDM
|
||
Perencanaan
·
Progam
Kerja
·
Strategi
·
Target
|
Tugas di bagi sebelum produksi
|
Target pemasaran 60 biji
|
Keuangan berasal dari hasil
penjualan kedua
|
SDM berasal dari anggota
|
|
Pengorganisasian
·
Struktur
Organisasi
·
Mekanisme
Kerja
·
Koordinasi
|
Masing masing di beri job description ada yang penyatuan
bahan, pemasakan, dan penggorengan.
|
Berjualan bersama full tim
|
Pencatatan keuangan secara rapi
|
Pembagian tugas masing masing SDM
|
|
Penggerakan
·
Motivasi
·
Komunikasi
|
pemotivasian dilakuakan agar anggota
bersedia datang
|
pemotivasian dilakuakan agar anggota
bersedia berjualan
|
Komunikasi keuangan setiap produksi
|
Pemotivasian untuk Peningkatan
pelayanan konsumen
|
|
Pengawasan dan Evaluasi
|
Pembagian sudah rata
|
Penjualan belum bisa full tim
|
Laba sudah banyak
|
SDM bekerja dengan baik
|
|
Perencanaan
pada awal produksi sudah bagus, akan tetapi pemasaran, SDM dan sarana dan
prasarana masih kurang. Hal ini tampak berbeda dengan produksi kedua dan ketiga
yang sudah tampak perencanaan yang setrategis. Sedangkan pengorganisasian pada
tiap produksi sudah bagus, hanyasaja pada proses produksi dan pemasaran pada
produksi pertama masih kurang. Penggerakan masih harus ditingkatkan karena tiap
produksi masih molor. Hal yang perlu di evaluasi adalah mengenai sarana dan
prasarana yang kurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar