Ontel
Surprise
[Kuliner]
Nama
Tim : FAST
Nama
Anggota
Tim : 1. Feri
Ardianza Saputra
Universitas
Brawijaya
1. Executive Summary
Kue Onde-Onde adalah makanan ringan dengan isi
kacang hijau yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kue
Onde-Onde mengandung energi sebesar 101 kilokalori, protein 2,9 gram,
karbohidrat 15,5 gram, lemak 3,1 gram, kalsium 0,02 miligram, fosfor 0 miligram,
dan zat besi 1,57 miligram. Selain itu di dalam Kue Onde-Onde juga
terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 0
miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 35
gram Kue Onde-Onde, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %. (Direktorat Gizi, 1992).
Ontel Surprise (Onde-onde Telo
beragam isi) adalah onde
onde yang pertama kali ada di indonesia. Ontel Surprise merupakan alternatif
dari poduk produk yang sudah ada produk olahan berbahan baku ketela yang
beragam isi. Terdapat 5 fariasi isi yaitu rumput laut, coklat, keju, stroberi
dan kacang ijo. Inovasi dari produk ini adalah onde onde beragam isi. Onde onde merupakan makanan lokal yang
kurang diminati oleh masyarakat oleh
karena itu kita
membuat onde onde sebagai pangan lokal ini di kemas menjadi lebih bervariasi dan
nikmat
di santap.
Isi yang dipakai selain disenangi
kalangan masyarakat masakini juga memiliki kandungan nutrisi. Kandungan protein dalam
setiap 100 gr kacang hijau sebesar 7 gr protein. Protein dalam kacang hijau
memiliki profil asam amino lengkap dan dapat diserap tubuh lebih cepat. Protein
berguna dalam membantu pembentukan sel-sel otot, mempercepat pemulihan,
meningkatkan daya tahan tubuh, dan membantu Anda kenyang lebih lama. strawberry untuk mencegah alergi dan pembersih kulit, daun pandan untuk mengobati pegal linu dan mengatasi gelisah. Selain itu, rumput laut juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh, mengendalikan
berat badan, mencegah
kanker, mempercepat penyembuhan luka dan mencegah keropos tulang.
Ide usaha Ontel Surprise didapat setelah melihat
peluang pasar yang tinggi. Masyarakat yang mempunyai kegiatan yang padat sehingga tidak dapat menikmati salah satu masakan lezat ini serta gaya hidup masyarakat sekarang
yang semakin tinggi kesukaanya dengan makanan-makanan bergizi menjadikan Ontel Surprise usaha yang sangat
potensial
untuk dikembangkan.
Pemasaran Ontel Surprise berbeda dari onde onde pada umumnya yang memakai warung untuk berjualan, sehingga membutuhkan modal yang cukup besar. Ontel Surprise berjualan
dengan
sistem rombong yang di
desain
sangat
menarik atau
eye catching
untuk
menarik konsumen
untuk
membelinya sehingga tidak
menutup
kemungkinan
jika telah
berkembang akan diterapkan sistem
waralaba sehingga menjadi bisnis nasional.
Segmen pasar yang kami bidik
adalah
mahasiswa
dan masyarakat menegah ke
atas. Hal ini di karenakan mahasiswa
dan
masyarakat menengah ke
atas menyadari bahwa
mengonsumsi pangan lokal perlu di tingkatkan untuk menaikkan nilai ekonomi petani, selain itu mahasiswa
dan
masyarakat menengah
ke atas lebih suka untuk mengkonsumsi makanan yang penampilannya menarik
dengan latar belakang yang menyehatkan. Target konsumen kami adalah
masyarakat semua
kalangan usia
terutama usia 6-40 tahun.
Usia produktif adalah usia
yang selalu bergaris lurus dengan usia konsumtif dimana usia ini adalah pasar yang
sangat potensial bagi kami. Rencana usaha kita dalam 3 tahun ini dengan
membuka usaha di sekitar kampus Universitas Brawijaya dan UIN Malang, yang
berlokasi di Malang dengan jumlah mahasiswa secara
keseluruhan sekitar
74 ribu orang dan masyarakat
sekitar 10 ribu orang.
Dana awal di dapatkan dari dana pribadi sebesar 7 juta
rupiah dengan
estimasi
pengembalian
sekitar
6 bulan. Pada awalnya pemasaran
di
lakukan
dengan satu booth, seiring
berkembangnya usaha maka pemasaran akan di perluas
dengan beberapa booth lagi di daerah kampus-kampus lain yang
ada di Malang, pada titik
tersebut bisnis Ontel surprise ini
akan di buat sistem waralaba.
Bahan baku untuk pembuatan Ontel Surprise di peroleh dari pasar
blimbing yang merupakan pasar terdekat dari tempat usaha. Proses pembuatan Ontel Surprise di lakukan pada pagi hari kemudian pemasaran di lakukan siang
hari sampai malam hari dengan menyewa booth di depan Indomart, konsumen dapat memilih varian sesuai kesukaanya dengan harga yang yang sama pada setiap varian.
2. Bisnis
Overview
Ontel Surprise merupakan usaha yang bergerak
dan
akan dikembangkan dalam
sistem waralaba. Ontel Surprise sendiri merupakan modifikasi produk atau inovasi dengan berbekal pengalaman dari kampung halaman yang
mempunyai resep tentang
membuat onde onde dan ilmu wirausaha di Universitas Brawijaya, Malang. Peluang yang
ada
berhasil dibaca, diterapkan untuk menciptakan usaha berskala nasional
dengan
menciptakan produk
Ontel Surprise yang dijual dengan berbagai varian isi.
Awal terbentuknya usaha ini adalah
keinginan melestariakan
kuliner
bangsa dalam aspek kewirausahaan, selain itu juga untuk
meningkatan
diversifikasi pangan dan modernisasi pangan tradisional serta peluang
kerja
dengan pengembangan produk
Ontel Surprise dengan bahan
lokal dari Indonesia.
Ontel Surprise merupakan
terobosan
baru yang inovatif untuk
mengembangkan usaha dalam bentuk waralaba guna
membuka lapangan
pekerjaan baru bagi masyarakat dan juga mengenalkan produk baru yang akan
bersaing dengan
makanan pokok lainnya.
Ontel Surprise ini di miliki oleh 1 owner yaitu Feri Ardianza
Saputra dengan status kepemilikan
100% dan status badan hukum UKM. Dana usaha ini di dapatkan dari dana Pribadi owner.
2.1
Visi
Melestarikan Kuliner bangsa dengan menjadikan produk
Ontel Surprise sebagai makanan tradisional yang
modern, inovatif, sehat dan cepat saji sebagai lahan
lapangan pekerjaan sehingga dapat
bersaing di kancah
nasional.
3.The Market Opportunity
Onde onde merupakan produk pangan lokal yang
harus terus
di
lestarikan supaya tidak kalah dengan makanan modern, apabila
tidak di lakukan inovasi
dalam produk-produk
pangan lokal maka generasi bangsa selanjutnya bisa jadi tidak mengenal pangan lokal indonesia
dikarenakan makanan modern yang
terus masuk ke Indonesia.
Bisnis ini akan
terus di kembangkan
menjadi sistem
waralaba yang dapat merekrut banyak karyawan dan rekan bisnis untuk mengatasi pengangguran di Indonesia.
Bisnis ini merupakan bisnis sederhana yang mudah di aplikasikan, dari
proses pembuatan produk yang
mudah dan pemasaran di sekitar kampus yang
mayoritas mahasiswa merupakan tempatnya orang
konsumtif di harapkan produk ini
banyak pembelinya, pemilihan booth di depan indomart merupakan tempat
yang sesuai, karena
merupakan tempat yang rame
dari pada harus
membuka tempat
untuk berjualan sendiri.
Dengan sistem waralaba maka
masyarakat yang ingin meniru produk ini
akan berfikir dua
kali apabila ingin membuka
usaha
sendiri, mereka tidak perlu
memulai dari nol denga cara membeli konsep
dari kami dan produk akan di
suplai. Rencana usaha
kita
dalam 3 tahun ini dengan membuka usaha di sekitar kampus Universitas Brawijaya dan UIN Malang yang berlokasi di Malang dengan jumlah mahasiswa secara
keseluruhan sekitar 74 ribu orang dan
masyarakat
sekitar 10 ribu orang.
4. Market Solution
Ontel Surprise (Onde onde telo beragam isi) adalah onde onde unik
yang pertama kali ada di Indonesia. Iisi Ontel Surprise berbeda dengan onde onde pada umumnya karena
menggunakan beragam isi yang menyehatkan. Terdapat 5 fariasi isi yaitu rumput
laut, coklat, keju, stroberi dan kacang ijo. Cara penyajian yang praktis dan modern
menjadi solusi bagi mahasiswa,
karyawan kantoran dan
masyarakat yang
mempunyai mobilitas yang
tinggi, karena bisa menikmati onde onde secara praktis dan
modern.
Ide usaha Ontel Surprise didapat setelah melihat
peluang pasar yang tinggi. Masyarakat yang mempunyai kegiatan yang padat sehingga tidak dapat
menikmati salah satu masakan terlezat di dunia ini serta gaya hidup masyarakat
sekarang yang
semakin tinggi kesukaanya dengan makanan-makanan praktis dan
cepat saji menjadikan
Ontel Surprise usaha yang sangat potensial untuk dikembangkan.
Untuk dapat melakukan penetrasi pasar, kami harus melakukan
strategi penetapan harga. Harga yang
terjangkau sangat penting
bagi masyarakat segmen
menengah kebawah. Oleh karena itu, penetration pricing (harga penetrasi) dimana memberikan harga yang rendah untuk meningkatkan volume
penjualan akan kami terapkan. Harga jual produk kami adalah mulai dari Rp5,000 sampai Rp10,000.
Pemasaran Ontel Surprise berbeda dari cara penjualan onde onde yang memakai
warung untuk berjualan, sehingga membutuhkan modal yang cukup
besar.
Ontel Surprise berjualan dengan
sistem rombong yang di desain sangat menarik atau
eye
catching
untuk menarik konsumen
untuk
membelinya
sehingga tidak menutup kemungkinan jika telah berkembang akan diterapkan
sistem waralaba sehingga menjadi
bisnis nasional.
4.1
Lampiran
Contoh Produk
Isi untuk menggawali bisnis terdapat 5 varian yaitu : rumput laut, coklat, keju, stroberi dan kacang ijo.
Semua menu yang ditawarkan dengan harga murah yaitu mulai dari Rp
5.000,- sehingga terjangkau oleh
semua kalangan khususnya untuk
Mahasiswa Ontel Surprise menjadi pilihan
yang tepat
disamping enak namun
juga
cukup
di
kantong konsumen.
5.The Market
Lingkungan kampus merupakan
lahan
basah untuk
berbisnis kuliner, target pasar kami adalah mahasiswa dari segala kalangan. Kondisi sekarang ini yang terjadi adalah banyaknya indomart yang
berdiri
di
sekitar lingkungan
kampus, banyak
mahasiswa
yang
membeli berbagai kebutuhan
mereka
di
indomart, dengan
begitu kita
dapat
menganalisa
bahwa tempat
yang
strategis untuk jualan adalah di indomart dengan menyewa
booth di depannya, banyak mahasiswa yang keluar masuk ke indomart kemudian membeli makanan-makanan
yang di
jajakan pada booth di depan indomart.
Dalam bisnis ini kompetitor yang mungkin muncul adalah penjual-penjual
di booth lain. Namun untuk
mencapai titik
tertinggi dalam
usaha di perlukan analisa industri yang
baik, di sini kami akan mengantisipasi apabila produk kami
kurang di minati masyarakat, karena tren makanan dari tahun ke tahun selalu berbeda,
kami akan terus membuat inovasi mengenai varian-varian isi yang selalu menarik
dan
enak.
6. Management Team
STRUKTUR ORGANISASI
ONTEL SURPRISE
KEPALA
STAFF
BAGIAN
PENGOLAHAN
QC 1
Produksi
QC 2
PENYEDIA BAHAN BAKU
Jabatan
|
Job description
|
Jumlah
|
Pj
|
Direktur
|
Memegang kendali
dan wewenang
dalam mengatur
jalannya usaha
|
1
|
Feri
|
Dep.Produksi
|
Bertanggung jawab pada jalannya proses produksi dan
packaging
Bertanggungjawab
pada pengembangan
produk baru
|
1
|
Feri
|
Procurement
|
Bertanggung jawab pada
proses pengadaan bahan baku,
peralatan, dan
inventory
|
1
|
Feri
|
Op.Produksi
|
Melaksanakan
proses produksi dan berjualan
|
1
|
Feri
|
Dept.Finance
|
Memanage keuangan
usaha, sistem penggajian,
|
1
|
Feri
|
dan Personalia
|
perijinan usaha dan administrasi kantor
|
|
|
Dept.Marketing
|
Melakukan branding image,
promosi, dan
siklus
penjualan dengan
buyer/clien serta customer
|
1
|
Feri
|
Tabel 1. Rincian Tanggungjawab
masing-masing divisi
di usaha Ontel Surprise
Masing-masing manajer divisi harus memberi pertanggungjawaban kepada
direktur dalam bentuk laporan pertanggungjawaban yang berguna untuk memantau kelancaran kegiatan perusahaan. Sistem pelaporan
ini juga diberlakukan pada level dibawahnya.
Sistem pelaporan direncanakan berupa laporan
harian
dan laporan bulanan.
Laporan harian menjelaskan kegiatan perusahaan pada setiap bagian pada hari
yang bersangkutan. Laporan
ini disusun oleh setiap
level manajemen dan
dilaporkan pada level manajemen diatasnya. Selain itu juga berguna untuk mengevaluasi kegiatan pada hari tersebut
sehingga dapat mengantisipasi
kesalahan yang mungkin timbul dan dapat mengganggu kelancaran kegiatan perusahaan.
6.1 Kebutuhan dan Kuliafikasi Karyawan Ontel Surprise
Tenaga kerja ini harus sesuai dengan kebutuhan suatu industri. Adapun perincian tenaga kerja yang dibutuhkan dapat
dilihat pada
tabel berikut ini :
6.1.1
Jumlah Tenaga Kerja
Langsung
No.
|
Jabatan
|
Jumlah
|
1.
|
Karyawan
bagian
Penyedia
bahan baku
dan
Pemasakan
|
1
|
2.
|
Karyawan
bagian
Outlet dan
Marketing
|
1
|
Jumlah
|
2
|
Tabel 2. Jumlah Tenaga Kerja Langsung
6.1.2 Jumlah Tenaga Kerja
Tidak Langsung
No.
|
Jabatan
|
Jumlah
|
1.
|
Direktur
|
1
|
2.
|
Manager
|
1
|
Jumlah
|
2
|
Tabel 3.
Jumlah Tenaga Kerja Tidak Langsung
Tenaga kerja bagian produksi atau tenaga kerja langsung dapat dipenuhi oleh penduduk di daerah sekitar dengan
melakukan pelatihan atau
training terlebih
dahulu. Jumlah tenaga kerja yang
diperlukan dalam pendirian bisnis Ontel Surprise berkisar 4 orang.
Berdasarkan
pendidikannya, tenaga kerja dibedakan
atas: Sarjana (S1)
: 50
%
SMA : 50
%
7. Financial Analysis
7.1. Biaya Tidak Tetap
Kebutuhan Bahan Baku dan Pembantu
Barang
|
Jumlah perhari
|
Jumlah perbulan
|
Satuan
|
Harga satuan
|
Harga total (Rp)
|
|
Wijen
|
0,5
|
15
|
Pack
|
20.000
|
300.000
|
|
Gula
|
0,23
|
7
|
Kg
|
12.000
|
84.000
|
|
Ketela
|
3
|
60
|
Kg
|
2.000
|
120.000
|
|
Strawberry
|
0,2
|
3
|
Kg
|
10.000
|
30.000
|
|
Susu coklat kental manis
|
0,5
|
15
|
Kaleng
(385 gr)
|
11.000
|
165.000
|
|
Rumput laut
|
0.5
|
15
|
kg
|
5,000
|
125,000
|
|
Kacang ijo
|
0,5
|
15
|
kg
|
30.000
|
450.000
|
|
Minyak goreng
|
0,5
|
15
|
Liter
|
10.000
|
150.000
|
|
|
TOTAL
1.424.000
|
|||||
Kebutuhan Bahan Pengemas
Barang
|
Jumlah per hari
|
Jumlah perbulan
|
Harga
satuan
|
Harga total (Rp)
|
Pot
|
40
|
1200
|
500
|
600.000
|
TOTAL
|
600.000
|
Kebutuhan Energi
Barang
|
Jumlah per hari
|
Jumlah perbulan
|
Satuan
|
Harga
satuan
|
Harga total
(Rp)
|
|
LPG (kg)
|
0.1
|
2
|
3 Kg
|
18.000
|
36.000
|
|
|
TOTAL
|
36.000
|
||||
Kebutuhan Tenaga Kerja
Jenis
|
Jumlah per hari
|
Gaji perbulan
|
Total Gaji
|
Karyawan
|
2
|
500.000
|
1000.000
|
TOTAL
1.000.000
|
Biaya Tidak Tetap Keseluruhan
Jenis
|
Total Harga Perbulan
|
Kebutuhan Bahan Baku
|
1.424.000
|
Kebutuhan
bahan pengemas
|
600.000
|
Kebutuhan
Energi
|
36.000
|
Kebutuhan
Tenaga Kerja
|
1.000.000
|
TOTAL
3.060.000
|
6.2. Biaya Tetap
No
|
Jenis
|
Jumlah satuan
|
Harga satuan
|
Biaya (Rp)
|
1.
|
Persiapan dan
sertifikasi
|
|
|
500.000
|
2
|
Transportasi
|
|
|
350.000
|
3
|
Komunikasi
|
|
|
100.000
|
4
|
Promosi
|
|||
|
Brosur
|
3.000 lembar
|
200
|
300.000
|
|
Media cetak
|
|
|
250.000
|
|
Media elektronik
|
|
|
250.000
|
5.
|
Peralatan
produksi
|
|||
|
Kompor
|
1 set
|
300.000
|
300.000
|
|
Tabung gas
|
1 buah
|
150.000
|
150.000
|
|
Timbangan
|
1 buah
|
100.000
|
100.000
|
|
Nampan
|
5 buah
|
10.000
|
50.000
|
|
Spatula
|
3 buah
|
15.000
|
45.000
|
|
Blender
|
1 buah
|
400.000
|
400.000
|
|
Wajan besar
|
1 buah
|
200.000
|
200.000
|
|
Panci
|
2 buah
|
50.000
|
100.000
|
|
Pisau
|
2 buah
|
5.000
|
10.000
|
8.
|
Peralatan Pemasaran
|
|||
|
Booth
|
1 buah
|
1.500.000
|
1.500.000
|
Sub total
|
2.855.000
|
|||
Biaya tak
terduga 5%
|
145.000
|
|||
TOTAL
|
3.000.000
|
6.3. Rincian Biaya Penyusutan
No.
|
Jenis
|
Satuan
|
Umur Alat
(tahun)
|
Harga Total
(Rp)
|
Penyusutan
(Rp)
|
1.
|
Peralatan produksi
|
||||
|
Kompor
|
1 set
|
1
|
300.000
|
25.000,00
|
|
Spatula
|
3 buah
|
2
|
45.000
|
1.875,00
|
|
Nampan
|
5 buah
|
1
|
10.000
|
833,33
|
|
Timbangan
|
1 buah
|
1
|
100.000
|
8.333,33
|
|
Blender
|
1 buah
|
2
|
400.000
|
400.000
|
|
Tabung gas
|
1 set
|
1
|
150.000
|
12.500
|
|
Wajan
|
1 buah
|
2
|
200.000
|
8.333,33
|
|
Panci
|
2 buah
|
2
|
50.000
|
2.083,33
|
|
Pisau
|
2 buah
|
2
|
10.000
|
416,66
|
2.
|
Peralatan Pemasaran
|
||||
|
Booth
|
1 buah
|
2
|
1.500.000
|
62.500,00
|
TOTAL
136.460,39
|
6.4. Perhitungan Analisis
Usaha
6.4.1 Biaya Investasi Awal
Modal Awal = Biaya Tetap
+ Biaya Tidak
Tetap
= Rp. 3.000.000
+ Rp. 3.060.000
= Rp 6.060.000,-
6.4.2 Harga Pokok Produksi
HPP = (Nilai
Penyusutan per
Bulan+ Biaya Habis Pakai)
/ Kapasitas Produksi
= (Rp
136.460,39 + Rp 3.060.000) / 1200
= Rp
2.663,71
Biaya Produksi = Biaya Habis
Pakai + Nilai
Penyusutan per Bulan
= Rp
3.060.000+ Rp
136.460,39 = Rp 3.196.460,39
6.4.3 Hasil Usaha (Target Penjualan)
Hasil Usaha (Target Penjualan)
Porsi kecil
= 600 x 5.000
=Rp 3.000.000
Porsi besar = 600 x 10.000
=Rp 6.000.000
Total Hasil Usaha
= 9.000.000
6.4.4 Keuntungan
Keuntungan Usaha
= Hasil Usaha – Biaya Produksi
= Rp 9.000.000 –Rp.
3.060.000
= Rp. 5.940.000
6.4.5 Jangka
Waktu Pengembalian Modal
= (Investasi + gaji karyawan)
: Keuntungan X lama produksi
= (Rp 6.060.000,-+ Rp.
1.000.000,-) : Rp. 5.940.000 X 1 bulan
= 1,18 bulan
Artinya modal
akan kembali setelah operasi
selama 1 bulan
6.4.6 R / C (R = Review/pendapatan, C = cost/pengeluaran)
R / C = Hasil Usaha :
Biaya Produksi
= Rp 9.000.000: Rp.
3.060.000
= 2.94
Artinya, setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan untuk
Operasional
menghasilkan
penerimaan
sebesar 2.94
Rupiah.
6.4.7 Break Event Point
= jumlah porsi X 1 – (Biaya Tidak Tetap : Hasil Usaha)
= 1200 x 1 - (Rp. 3.060.000:
Rp 9.000.000,-)
= 792 porsi
Artinya, usaha ini tidak rugi dan tidak untung (impas) saat berhasil menjual
makanan sebanyak 792 porsi dari total /bulan.
6.5. Rangkuman Keselurahan Analisis
Keuangan Ontel Surprise
Setelah melakukan analisis keuangan Ontel Surprise, maka didapat
rangkuman secara garis besar keuangan yang diperlukan, harga
pokok
dari penjualan dan target penjualan yang harus dicapai
tiap bulannya
No
|
Jenis
|
Jumlah
|
1
|
Biaya Tetap
(Rp)
|
3.000.000,-
|
2
|
Biaya Tidak
Tetap (Rp)
|
3.060.000,-
|
3
|
Biaya Total
(Rp)
|
6.060.000,-
|
4
|
Jumlah
Porsi (bulan)
|
1200
|
5
|
HPP (Rp)
|
2.663,71
|
6.
|
Harga Klien (Rp)
|
Rata-rata = Rp.
10.000
|
|
2016
|
2017
|
|
2016
Memperbanyak
Outlet
|
1.
|
membuat hak kekayaan
|
1. Membuat varian
isi
|
1.
|
|
|
intelektual (HAKI),
|
baru dan memberikan
|
|
Ontel Surprise di dalam
|
2.
|
Mengurus P-IRT dan
|
testimony kepada
konsumen
|
|
maupun diluar
kota
Malang, serta buka Outlet
|
|
DINKES agar lebih
|
2. Melakukan promosi
|
|
Ontel Surprise di luar Pulau
|
|
mudah masuk ke
|
untuk dan
|
|
Jawa
|
|
lembaga –lembaga
|
memperkenalkan isi
|
2.
|
Membuat warung induk
|
|
pemerintah,
serta lebih
|
Baru
|
|
Ontel Surprise berupa lesehan
|
|
dipercaya konsumen
|
3. Membuka Outlet
|
|
seperti sistem café-cafe
|
3.
|
membuka satu Outlet
|
di sekitar UMM
|
3.
|
Menbuat badan
usaha
|
|
di Indomart
|
4. Mencari mitra kerja
|
|
CV Ontel Surprise untuk
|
4.
|
lebih memperbagus
SOP, manajemen
dan
|
dan investor Ontel Surprise
ditiap kota, di Malang
|
|
mempermudah
pemasaran
|
|
Administrasi
|
maupun
diluar kota agar
|
|
|
|
|
membuka Outlet
diluar
|
|
|
|
|
kota manajemennya
|
|
|
|
|
Teratur
|
|
|
Tabel 9. Rencana Pengembangan Ontel Surprise 3 tahun
8. Environmental Quantitative Impact Analysis
Dalam berbisnis bukan hanya keuntungan yang
menjadi tolok ukur kesuksesan, bisnis belum di katakan sukses apabila tidak berdampak baik bagi
sosial masyarakat, bisnis yang hanya mengejar keuntungan
sebanyak-banyaknya
tanpa memikirkan dampak ke masyarakat tidak akan bertahan lama karena peran kesejahteraan masyarakat di sekitar
lingkungan bisnis merupakan faktor tersendiri penunjang kesuksesan dalam berbisnis.
Dengan adanya bisnis onde onde ini kami ingin
menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang
lain, kami ingin mengajak orang
lain
untuk ikut berbisnis sehingga sepanjang hidupnya tidak
hanya menjadi pekerja.
Dalam pemakaian bahan baku kita menggunakan ketela yang merupakan hasil
petani Indonesia,
dengan hal tersebut
kami akan mempopulerkan produk pertanian asli Indonesia yang kualitasnya mampu bersaing
dengan makanan modern. Proses pemasakan onde onde menggunakan bahan-bahan yang
tidak berbahaya. Pemakaian isi menggunakan bahan bahan alami sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan. Proses pengemasan produk menggunakan pot, pot tersebut dapat di daur ulang
sehingga tidak menjadi limbah
lingkungan.
Sistem waralaba di Indonesia cukup berjaya karena dampak ke
masyarakat
dapat di rasakan secara langsung
bagi mereka yang butuh pekerjaan atau pun yang ingin membangun bisnis. Pada
proses pemasakan tidak menghasilkan limbah
karena
limbah minyak goreng dapat dimanfaatkan lagi sebagai sabun maupun parfum sehingga tidak berdampak negatif pada lingkungan, karena lingkungan merupakan aspek penting yang harus di jaga. Bisnis yang akan terus berkembang akan berdampak
positif kepada
pemerintah, pertama akan menambah
pemasukan
negara dari pajak usaha dan yang
terpenting adalah untuk mengurangi pengangguran karena akan tercipta lapangan pekerjaan yang
semakin banyak seiring kemajuan bisnis ini. Di berbagai bidang usaha pasti akan berpengaruh
pada usaha lain, dalam bisnis ini patner usaha kami adalah petani yang menanam ketela dan strobery sehingga dapat mensejahterakan mereka karena hasil taninya kami yang
akan
serap.
9.Technology Quantitative
Impact Analysis
Di era modern in peranan teknologi
dalam
dunia bisnis sangat berpengaruh
terhadap kemauan bisnis yang akan di jalankan, di era teknologi dan informasi yang
tersus berkembang pesat seperti ini semua harus bisa di manfaatkan secara maksimal. Proses pemasaran tidak harus
hanya dari mulut ke mulut ataupun
di media cetak. Sekarang ini adalah era marketing online dan media sosial yang harus
di akses
untuk mengenalkan
produk kami di kalangan luas. Teknologi
informasi yang
akan kami pakai adalah pemasaran melalui website, melalui media
sosial
seperti BBM, Twitter, Instagram,
dan Facebook.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar