BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cuaca
(weather) dan iklim (climate) dinyatakan
dengan besaran unsur fisika atmosfer yang selanjutnya disebut unsur cuaca atau
unsur iklim yang terdiri dari penerimaan radiasi matahari (kerapatan flukas
pada permukaan datar di permukaan bumi), lama penyinaran matahari, suhu udara,
kelembaban udara, tekanan udara, kecepatan dan arah angin, penutupan awan,
presipitasi (embun, hujan, salju) dan evaporasi/evapotranspirasi. Cuaca
adalah kondisi sesaat dari keadaan atmosfer, serta perubahan dalam jangka
pendek (kurang dari satu jam hingga 24 jam) di suatu tempat tertentu di bumi.
Nilai cuaca dapat dinyatakan dalam bentuk kualitatif (tanpa besaran angka) dan
kuantitaif.
Nilai unsur-unsur cuaca saat
demi saat selama 24 jam di suatu tempat akan menunjukkan pola siklus yang
disebut perubahan cuaca diurnal (pukul 00:00 hingga 24:00). Nilai tiap unsur
cuaca tersebut dapat dirata-ratakan dan menghasilkan cuaca pada tanggal
tersebut. Cuaca dicatat terus menerus pada jam-jam pengamatan tertentu secara
rutin, menghasilkan suatu seri data cuaca yang selanjutnya dapat diolah secara
statistika mejadi data iklim. Jadi dapat disimpulkan bahwa iklim adalah nilai
statistika dari cuaca jangka panjang di wilayah luas.
Data cuaca terdiri dari data
discontinue karena mudah kembali bernilai nol (0) dan data continue karena
tidak mudah turun mencapai nol. Data unsur cuaca yang sifatnya diskontinyu
antara lain penerimaan radiasi matahari dan lama penyinarannya, presipitasi
(curah hujan, embun, dan salju) dan penguapan. Penyajian dan analisisnya dalam
bentuk nilai akumulasi sedangkan penyajian grafiknya dalam bentuk kurva
histogram. Data cuaca yang bersifat kontinyu antara lain: suhu, kelembaban dan
tekanan udara serta kecepatan angin. Analisis dan penyajiannya dalam bentuk
angka rata-rata atau angka sesaat (instantaneous) sedangkan grafiknya dalam
bentuk garis/kurva.
iklim adalah sintesis atau
kesimpulan atau rata-rata perubahan unsur-unsur cuaca (hari demi hari dan bulan
demi bulan) dalam jangka panjang di suatu tempat atau pada suatu
wilayah.Sintesis tersebut dapat diartikan pula sebagai nilai statistik yang
meliputi antara lain nilai rata-rata, maksimum, minimum, frekuensi kejadian,
atau peluang kejadian dari cuaca. Iklim dapat pula diartikan sebagai pola
kebiasaan serta perubahan cuaca di sutau tempat atau wilayah.
Mengingat iklim adalah sifat
cuaca dalam jangka waktu panjang pada tempat tertentu atau daerah yang luas,
maka data cuaca yang digunakan hendaklah mewakili keadaan atmosfer seluas
mungkin di tempat atau wilayah yang bersangkutan. Demikian pula datanya
haruslah murni dan terhindar dari gangguan lokal. Pada prinsipnya data iklim
harus terbentuk dari data cuaca yang dapat mewakili (representative) secara
benar keadaan atmosfer suatu tempat atau wilayah luas dan dalam jangka waktu
sepanjang mungkin. Orgainsasi Meteorologi Sedunia (World Meteorological
Organization, WMO) merekomendasikan jangka waktu minimum 30 tahun
(IklimIndonesia, 2011).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka kami merumuskan masalah sebagai berikut:
a.
Apa sajakah alat-alat yang digunakan dalam suatu
pengukuran unsur-unsur iklim?
b. Apakah fungsi dari alat-alat yang digunakan dalam pengukuran unsur-unsur
iklim?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
·
Untuk mengetahui alat-alat pada pengukuran unsur-unsur iklim
·
Untuk mengetahui fungsi dan cara kerja alat pengukuran unsur-unsur iklim
1.4 Manfaat Penulisan
Penulis
berharap makalah ini dapat memberi manfaat kepada masyarakat pada umumnya dan
mahasiswa khususnya. Penulisan makalah ini diharapkan mampu menambah
pengetahuan dan wawasan bagi pembaca, khususnya bagi penulis agar makalah ini
menjadi tolok ukur pembuatan makalah selanjutnya yang lebih sempurna.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Unsur-Unsur Iklim
2.1.1 Radiasi Matahari
Radiasi
Matahari adalah pancaran energi yang berasal dari proses thermonuklir yang
terjadi di matahari. Energi radiasi matahari berbentuk sinar dan gelombang
elektromagnetik. Spektrum radiasi matahari sendiri terdiri dari dua yaitu,
sinar bergelombang pendek dan sinar bergelombang panjang. Sinar yang termasuk
gelombang pendek adalah sinar x, sinar gamma, sinar ultra violet, sedangkan
sinar gelombang panjang adalah sinar infra merah (Wikipedia,2011).
2.1.2 Suhu
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin
suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. Dalam kehidupan sehari-hari,
untuk mengukur suhu, masyarakat cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi
dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah thermometer untuk
mengukur suhu dengan valid (Aljabar, 2008).
Suhu tanah berperan penting dalam perkecambahan dan
pertumbuhan tanaman, aktivitas organisme tanah, pelapukan, dekomposisi dan
humifikasi bahan organic, struktur dan air tanah(Anonymous, 2011).
2.1.3 Kelembaban
Menurut
Dicky (2011), kelembaban relatf dari suatu campuran udara-air didefinisikan
sebagai rasio dari tekanan parsial uap air dalam
campuran terhadap tekanan uap jenuh air pada temperatur tersebut. Kelembaban relatif menggunakan satuan
persen dan dihitung dengan cara berikut:
di mana:
-
adalah kelembaban relatif campuran;
-
adalah tekanan parsial uap air dalam campuran
2.1.4 Evaporasi
Evaporasi
atau penguapan adalah proses pertukaran (transfer) air dari permukaan bebas
(free water surface) dari muka tanah atau dari air yang tertahan diatas
permukaan bangunan atau tanaman menjadi molekul uap air di atmosfer (Maman,
2010).
Menurut
Asdak (1995), air yang mempunyai permukaan secara langsung melintas di atas
permukaan tanah. Sebagian darinya, secara langsung atau setelah penyimpanan
permukaan. Hilangnya dalam bentuk evaporasi yaitu proses dimana air menjadi
uap, transpirasi yaitu proses dimana air menjadi uap melalui metabolisme
tanaman.
2.1.5 Curah
Hujan
Hujan merupakan satu bentuk presipitasi yang berwujud
cairan. Presipitasi sendiri dapat berwujud padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol
(seperti embun dan kabut). Hujan
terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tidak semua
air hujan sampai ke permukaan bumi karena sebagian menguap ketika jatuh melalui
udara kering. Hujan jenis ini disebut sebagai virga.Hujan memainkan peranan penting dalam siklus hidrologi. Lembaban dari laut menguap, berubah menjadi awan, terkumpul menjadi awan mendung, lalu turun kembali ke bumi, dan akhirnya
kembali ke laut melalui sungai dan anak sungai untuk mengulangi daur ulang itu semula
(Kapelima, 2011).
2.1.6 Tekanan
Udara
Tekanan udara
di permukaan bumi pada dasarnya sangat ditentukan oleh kerapatan massa udara.
Makin rapat udara, makin besar tekanan yang ditimbulkan. Sebagaimana telah
diuraikan di atas, kerapatan udara sangat berhubungan dengan suhu, radiasi,
kelembaban udara serta gaya berat(Battan, 1980).
Tekanan udara
diukur berdasarkan tekanan gaya pada permukaan dengan luas tertentu, misalnya 1
cm2. Satuan yang digunakan adalah atmosfer (atm),millimeter kolom air raksa
(mmHg) atau milibar (mbar).Tekanan udara patokan (sering juga disebut) tekanan
udara normal) adalah tekanan kolom udara setinggi lapisan atmosfer bumi pada
garis lintang 450 dan suhu 00C. besarnya tekanan udara tersebut dinyatakan
sebagai 1 atm. Tekanan sebesar 1 atm ini setara dengan tekanan yang diberikan
oleh kolom air raksa setinggi 760 mm. satuan tekanan selain dengan atm atau
mmHg juga dapat dan sering dinyatakan dalam satuan kg/m2 (Andrea,2010).
2.1.7 Angin
Angin adalah udara yang
bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga
karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke
bertekanan udara rendah (Wikipedia,2011).
Angin
merupakan udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara maupun
pergerakan bumi mengitari porosnya. Angin banyak dimanfaatkan oleh manusia
untuk kesejahteraan hidupnya seperti untuk menarik perahu, sumber tenaga
listrik, menyejukkan udara, pengering rambut, dan lain sebagainya. Semakin tinggi kita berada maka semakin kencang pula angin yang menerpa
kita. Malam hari, angin tidak sekencang di siang hari. Angin di daerah wilayah
khatulistiwa atau garis ekuator seperti indonesia anginnya lebih kencang
daripada di daerah kutub (Godam, 2008).
2.1. 8 Awan
Awan adalah massa terlihat
dari tetesan air atau beku kristal tergantung
di atmosfer di atas
permukaan bumi atau lain planet tubuh. Awan
juga terlihat massa tertarik oleh gravitasi, seperti
massa materi dalam ruang yang disebut awan antar bintang dan nebula. Awan
dipelajari dalam ilmu tentang awan atau awan fisika cabang meteorologi(Awanku,2011).
Udara di
sekeliling kita banyak mengandung uap air. Tidak terhitung banyaknya gelembung
udara yang terbentuk oleh busa laut secara terus-menerus dan menyebabkan
partikel-partikel air terangkat ke langit. Partikel-partikel yang disebut
dengan aerosol inilah yang berfungsi sebagai perangkap air dan selanjutnya akan
membentuk titik-titik air. Selanjutnya aerosol ini naik ke atmosfer, dan bila
sejumlah besar udara terangkat ke lapisan yang lebih tinggi, maka ia akan
mengalami pendinginan dan selanjutnya mengembun. Kumpulan titik-titik air hasil
dari uap air dalam udara yang mengembun inilah yang terlihat sebagai awan.
Makin banyak udara yang mengembun, makin besar awan yang terbentuk(Pengetahuan,
2009).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Alat-Alat yang Digunakan
dalam Pengukuran Unsur-Unsur Iklim
Alat-alat
yang digunakan dalam pengukuran unsur-unsur iklim yaitu:
a.
Sun shine recorder type Campbell stokes
b.
Silicon cell solarimeter
c. Gun bellani
integrator radiation
d.
Sangkar cuaca
e.
Termometer bola kering dan bola basah
f.
Termometer tanah
g.
Thermometer max-min type six bellini
h.
Thermohygrograph
i.
Pan evaporimeter
j.
Atmometer tipe piche evaporimeter
k.
Ombrograf
l.
Ombrometer
m. Automatic rain sampler
n.
Barometer
o.
Wind vane
p.
Anemometer 10 m
q.
Anemometer cup
3.2 Fungsi dan Cara Kerja
Alat Pengukuran Unsur-Unsur Iklim
Fungsi dan cara kerja alat pengukuran unsur-unsur iklim yaitu :
a. Sun shine
recorder type Campbell stokes
-
Fungsi : Untuk mengukur
lama penyinaran
-
Cara kerja : Memasang kertas
pias pada tempat yang telah disediakan
pada sunshine recorder, kertas
pias akan terbakar jika ada sinar matahari yang jatuh ke bola, bola baca disini
berfungsi memfokuskan sinar yang jatuh di atasnya sehingga dapat membakar
kertas yang berada dibawahnya.
-
Data hasil :
Yaitu hasil bakar kertas bias.
b. Silicon cell
solarimeter
-
Fungsi :
Untuk mengukur intensitas radiasi matahari
-
Cara kerja :
Bagian atas silinder ditutup dengan kubah kaca diteruskan ke silicon untuk
diubah menjadi energy listrik. 6 buah amperemetr dibaca dimulai dari angka
terkecil terus meningkat, maka akan menaikkan angka amperemeter berikutnya
sebesar satu angka. Dan seterusnya hingga amperemeter ke-enam.
c. Gun bellani
integrator radiation
- Fungsi : Mencatat intensitas cahaya matahari
- Cara kerja :
Sewaktu memasang alat dipagi hari, alat dibalik dan dikembalikan sehingga
permukaan air dalam tabung mendekati nol. Air dlm alat volumenya konstan dan
bila kena cahaya matahari akan menguap dan berkondensasi shg air turun kebawah.
d. Sangkar cuaca
-
Fungsi :
Untuk meletakkan alat-alat meteorologi
-
Cara kerja :Dengan meletakkan
alat-alat meteorologi pada
sangkar cuaca.
e. Termometer bola kering dan bola basah
- Fungsi :
Untuk mengukur temperatur udara
- Thermometer bola basah adalah termometer biasa
(bola kering) dengan bolanya terbungkus dalam kain yang selalu basah oleh air
murni.
f. Termometer tanah
- Fungsi : Untuk mengukur
suhu dalam tanah
- Cara kerja :
Bagian vertikal yang ditanam sedalam 0, 2, 5, 10, 20 cm. Untuk mengukur lebih
dari 30 cm, digunakan thermometer khusus dimasukkan dalam pipa baja, ditanam di
kedalaman 50 dan 100 cm. Sebuah thermometer air raksa dipasang dalam tabung
gelas yang kuat. Atas tabung ini 4 cm, diisi dengan “Paraffin Wax”. Bola
thermometer tertanam di dalam wax. Dipasang membujur Utara-Selatan dengan jarak
0.5 sampai dengan 1 m antara dengan lainnya (kecuali ada standar khusus yang 0
sampai dengan 20 cm). Gunanya agar bayangan tidak saling mengenai satu dengan
lainnya.
g. Thermometer
max-min type six bellini
- Fungsi : Untuk mengetahui suhu tertinggi dan suhu terendah pada suatu periode tertentu.
- Cara kerja : Suhu tertinggi
pada termometer maximum dapat diketahui dengan menbaca angka pada skala yang
bertepatan dengan air raksa. Suhu terendah pada thermometer minimum dapat
diketahui dengan membaca angka yang bertepatan dengan ujung kanan penunjuk.
Membaca skala yang ada pada thermometer. Thermometer tanah bengkok ditanam
didalam tanah dengan kedalaman tertentu.
- Data hasil : Berupa angka
h. Thermohygrograph
- Fungsi : Untuk mengukur suhu dan kelembaban udara
secara mekanis.
- Cara
kerja : Jika temperatur naik,
sensor rambut akan menggerakkan tangkai pena keatas, dan sebaliknya. Sensor rambut pada alat ini juga
sebagai indikasi kelembaban nisbi udara. Bila udara lembab rambut mengembang,
menggerakkan engsel, diteruskan ketangkai pena sehingga tangkai pena naik.
Begitu juga sebaliknya.
i. Pan evaporimeter
-
Fungsi :
Untuk mengukur evaporasi (penguapan) yang terjadi di permukaan tanah akibat
radiasi sinar matahari
- Cara kerja : Evaporimeter
panci terbuka digunakan untuk mengukur evaporasi. Makin luas permukaan panci,
makin representatif atau makin mendekati penguapan yang sebenarnya terjadi pada
permukaan danau, waduk, sungai dan lain-lainnya.
j. Atmometer
tipe piche evaporimeter
- Fungsi :
Untuk mengukur penguapan secara relatif, (Tidak dapat mengukur langsung
evaporasi yang sesungguhnya terjadi)
- Cara
kerja : Pipa gelas terdapat skala
yang menyatakan volume air dalam cm3 atau persepuluhannya. Piringan kertas filter berbentuk
bulat. Kertas ini berpori-pori banyak sehingga mudah menerap air. Kertas ini
dipasang dimulut pipa terbuka. Dipasang
digantung di dalam sangkar meteorologi bersama dengan thermometer bola basah,
bola kering, maksimum, dan minimum.
k. Ombrograf
- Fungsi : Untuk mengukur
besarnya curah hujan disuatu tempat
dengan satuan millimeter.
- Cara kerja : Curah hujan yang jatuh pada corong
mengalir ke tabung penampung sehingga permukaan air naik dan mendorong
penghisapan / pelampung dimana sumbunya bertepatan dengan sumbu pena. Tangkai
pena bertinta ikut naik member bekas baris / garis pada kertas yang berskala
bergeraknya kertas searah putaran jam dan sesuai dengan waktu yang ada.
- Data hasilnya : Berupa grafik.
l. Ombometer
- Fungsi : Untuk mengukur besarnya curah hujan disuatu tempat dengan satuan millimeter.
- Cara kerja : Air hujan yang jatuh dari atas akan diterima oleh
corong ombrometer, kemudian akan disalurkan pada bak penampung. Air hujan yang
ada didalam bak penampung dapat dikeluarkan untuk diukur menggunakan gelas
ukur. Dari gelas ukur dapat
diketahui berapa millimeter air hujannya pada skala gelas ukur tersebut.
- Data hasilnya : Berupa angka
m. Automatic rain sampler
- Fungsi : Pengukur kadar kimia air hujan (pH, dll)
- Cara kerja :Terdiri dari s ensor untuk menggerakkan tuas wet & dry bucket.
Saat sensor kena hujan, tuas bergerak
ke dry bucket sehingga wet bucket terbuka utk menampung air hujan. Begitu
sebaliknya jk sensor kering, tuas bergerak dan menutup wet bucket. Sample air hujan di ambil 1 minggu sekali
sesuai jadwal.
n. Barometer
- Fungsi : Untuk mengukur besarnya tekanan udara
- Cara kerja : Membaca angka
yang berada pada barometer, yang di baca adalah angka yang berada dibaris kedua
dari pinggir yang paling dalam. Satuan dari
tekanan udara adalah milibar (mb).
- Data hasilnya : Berupa angka
o. Wind vane
- Fungsi : Untuk mengetahui
arah angin
- Cara kerja : Untuk menggunakan
wind vane cukup dengan melihat posisi vane yang menunjukkan arah angin,
kemudian mencatat arah angin pada waktu tersebut.
- Data hasilnya : Bergeraknya arah
panah
p. Anemometer 10 meter
- Fungsi : Untuk mengukur
arah dan kecepatan angin 10 meter di atas permukaan tanah
- Cara kerja : Ditempatkan
ditanah terbuka atau lapangan dengan benda (pohon, rumah) yang berjarak minimal
10 kali tinggi benda itu dari tiang anemometer. Arah diukur dengan vane dan
dinyatakan dalam puluhan derajat. Kecepatan dapat diukur dengan tiga buah
mangkok (cups) yang letaknya sejajar dengan vane arah Timur-Barat.
q. Anemometer cup
- Fungsi : Untuk mengetahui arah dan
kecepatan angin dekat permukaan tanah (2 meter)
- Cara kerja : Dalam penggunaan anemometer cukup dengan membaca skala yang tertera pada
anemometer. Pembacaan alat ini dengan
angka satuan 6 digit, bila cup berputar maka angka itu akan naik bertambah.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari makalah Klimatologi Dasar yang berjudul “alat-alat pengukuran
unsure-unsur iklim” ini dapat di simpulkan bahwa:
·
Cuaca adalah kondisi sesaat dari keadaan atmosfer, serta perubahan dalam jangka
pendek (kurang dari satu jam hingga 24 jam) di suatu tempat tertentu di bumi.
Nilai cuaca dapat dinyatakan dalam bentuk kualitatif (tanpa besaran angka) dan
kuantitaif.
·
Unsur-unsur cuaca adalah radiasi matahari,
kelembaban, evaporasi, curah hujan, tekanan udara, angin, awan.
·
Alat-alat yang digunakan dalam pengukuran
unsur-unsur iklim yaitu: Sun shine recorder type Campbell stokes, silicon cell
solarimeter, gun bellani integrator radiation,
sangkar cuaca, termometer bola kering dan bola
basah, termometer tanah, thermometer max-min type six bellini,
thermohygrograph, pan evaporimeter, atmometer tipe piche evaporimeter,
ombrograf, ombrometer, automatic rain sampler, barometer, wind vane, anemometer
10 m, anemometer cup.
4.2 Saran
Melalui makalah ini, kami berharap dapat membantu menambah dan memperluas
wawasan masyarakat tentang alat-alat
serta fungsi yang digunakan untuk mengetahui cara mengukur iklim.
dapus nya mana mas??
BalasHapus